Dampak dan Bahaya Plastik Terhadap Kesehatan

2.3.4. Dampak dan Bahaya Plastik Terhadap Kesehatan

Adapun zat-zat penyusun plastik yang berbahaya bagi kesehatan adalah Koswara, 2006: 1. Monomer vinil klorida, dapat bereaksi dengan guanin dan sitosin pada DNA dan mengalami metabolisme dalam tubuh, sehingga memiliki potensi yang cukup tinggi untuk menimbulkan tumor dan kanker pada manusia terutama kanker hati. 2. Monomer vinil sianida akrilonitril, bereaksi dengan adenin pada DNA dan memiliki potensi yang cukup tinggi untuk menimbulkan penyakit kanker. Dampak akrilonitril sudah terbukti pada hewan percobaan yaitu menimbulkan cacat lahir pada tikus yang memakannya. 3. Monomer vinil asetat, telah terbukti menimbulkan kanker tiroid, uterus dan hati liver pada hewan. 4. Monomer lainnya, seperti akrilat, stirena, metakriat dan senyawa turunannya seperti vinil asetat, polivinil klorida, kaprolaktam, formaldehida, kresol, isosianat organik, heksa metilandiamin, melamin, epodilokkloridin, bispenol dan akrilonitril yang dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan terutama mulut, tenggorokan dan lambung. Selain monomer, zat aditif yang berbahaya bagi kesehatan diantaranya: 1. Dibutil ptalat DBP dan Dioktil ptalat DOP, merupakan zat aditif yang populer digunakan dalam proses plastisasi, namun dibalik kepopuleran itu ternyata DBP dan DOP ternyata menyimpan suatu zat kimia yaitu zat benzen. Benzen termasuk larutan kimia yang sulit dicerna oleh sistem pencernaan. Benzen juga tidak dapat Universitas Sumatera Utara dikeluarkan melalui feses atau urin. Akibatnya, zat ini semakin lama semakin menumpuk dan berbalut lemak. Hal tersebut bisa memicu kanker pada darah atau leukemia Rahma, W, 2009. 2. Timbal Pb merupakan racun bagi ginjal dan kadmium Cd yang merupakan pemicu kanker dan racun bagi ginjal dimana keduanya merupakan bahan aditif untuk mencegah kerusakan pada plastik. 3. Senyawa nitrosamine, yang timbul akibat reaksi antara komponen dalam plastik yang bersifat karsinogenik Winarno, 1994. 4. Ester ptalat, yang digunakan untuk melenturkan ternyata dapat mengganggu sistem endokrin Anonim, 2009. 5. Bisphenol A BPA yang terdapat pada plastik polikarbonat PC merupakan zat aditif yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker dan memperbesar resiko pada kehamilan Anonim, 2008. 6. Bahan aditif senyawa penta kloro bifenil PCB yang ditambahkan sebagai bahan pelembut. PCB berfungsi sebagai satic agent dan ikut menentukan kualitas plastik. Bahan pelembut seperti PCB sekarang sudah dilarang pemakaiannya karena dapat menimbulkan kematian jaringan dan kanker pada manusia karsinogenik. Tanda dan gejala keracunan PCB ini berupa pigmentasi pada kulit dab benjolan-benjolan, gangguan pencernaan, serta tangan dan kaki lemas. Pada wanita hamil PCB dapat mengakibatkan kematian bayi dalam kandungan serta bayi lahir cacat. Pada keracunan menahun, PCB dapat menyebabkan kematian jaringan hati dan kanker hati. Universitas Sumatera Utara 7. Bahan pelembut lain yang dapat menimbulkan masalah adalah DEHA. Berdasarkan hasil uji pada hewan, DEHA dapat merusakkan sistem peranakan dan menghasilkan janin yang cacat, selain mengakibatkan kanker hati. Untuk menghindari bahaya yang mungkin terjadi jika setiap hari kita terkontaminasi oleh DEHA, maka sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan pelembut, seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami daun pisang misalnya.

2.4. Kerangka Konsep