disiplin tersebut berfungsi sebagai pemberi informasi. Pada gilirannya, para perancang, dalam hal ini para ahli teknis bertugas untuk meramu masing-masing
informasi di atas dan mengunakan sebagai pengetahuan untuk merancang fasilitas sedemikian rupa sehingga mencapai kegunaan yang optimal.
Ergonomi dapat di aplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan sehari- hari, contohnya adalah:
a. Perancangan tempatstasiun kerja yang sesuai dengan karakteristik diri manusia
b. Desain peralatan, perkakas dan mesin-mesin yang di pergunakan oleh manusia sebagai sarana untuk memudahkan segala aktivitasnya
c. Desain produk-produk yang dilengkapi dengan kursi yang mudah di atur dan di sesuaikan dengan kondisi tubuh manusia
Jadi untuk bisa menerapkan Ergonomi, perlu informasi yang lengkap mengenai kemampuan manusia dengan segala keterbatasannya. Salah satu usaha
untuk mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan kemampuan manusia dengan segala keterbatasannya ialah dengan melakukan penyelidikan-
penyelidikan yang terbagi atas tiga kelompok besar, yaitu :
3.1.1. Penyelidikan Mengenai Hasil Kerja Manusia Dan Proses
Pengendaliannya
Dalam hal ini diselidiki tentang aktivitas-aktivitas manusia pada saat bekerja dan kemudian mempelajari cara mengukur dari setiap aktivitas tersebut,
dimana penyelidikan ini banyak berhubungan dengan biomekanik. Penelitian ini mencakup mengukur kekuatandaya tahan fisik manusia
ketika bekerja dan mempelajari bagaimana cara bekerja sehingga peralatan itu
Universitas Sumatera Utara
harus dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan aktivitas tersebut. Penelitian ini merupakan bagian dari Biomekanik.
Tubuh manusia bisa dianggap sebagai suatu mesin dimana untuk melaksanakan kegiatannya dibatasi oleh serangkaian hukum-hukum alam.
Kemampuan manusia untuk melaksanakan macam-macam kegiatan tergantung pada struktur fisik dari tubuhnya yang terdiri dari struktur tulang, otot-otot rangka,
sistem saraf dan proses metabolismenya. Agar diperoleh tempat kerja yang baik, dalam arti kata sesuai dengan
kemampuan dan keterbatasan manusia maka ukuran-ukuran dari tempat kerja tersebut harus sesuai dengan tubuh manusia, hal-hal yang bersangkutan dengan
dimensi tubuh manusia ini dipelajari dalam Antropometri. Pengukuran kekuatan fisik manusia dalam rangka ini adalah mengukur
berapa besarnya tenaga kerja yang dibutuhkan oleh seorang pekerja untuk
melaksanakan pekerjaannya. 3.1.2. Penyelidikan Mengenai Tempat Kerja
Hubungan antara pekerja dengan mesin serta peralatan peralatan lainnya dan tempat kerja dapat dilihat sebagai hubungan yang unik karena interaksi antara
hal-hal di atas yang membentuk suatu sistem kerja tidak terlampau sederhana bahkan melibatkan berbagai disiplin ilmu.
Di suatu pabrik kecil dimana jumlah buruh tidak besar, hubungan antara pekerja dapat berkembang erat termasuk antara atasan dengan bawahan. Selain itu
pekerja dapat melihat barang hasil produksi yaitu barang yang dia turut mempunyai “saham” di dalamnya. Hal ini menimbulkan akibat psikologis
Universitas Sumatera Utara
tersendiri yaitu berupa rasa bangga, rasa berperan yang dapat menimbulkan kepuasan kerja.
Sebaliknya di pabrik besar produksinya bersifat massa, jumlah mesin yang sangat banyak dan seringkali sejenis atau terlampau bermacam-macam jenis,
dapat menimbulkan suatu ketegangan stress pada pekerja. Pembagian tugas yang sempit atau spesialis yang tepat menyebabkan pekerjaan pekerjaan bersifat
terlampau berulang-ulang, kadang-kadang dengan siklus yang singkat, sangat rutin dan menjemukan. Begitu juga mesin berjalan cepat memerlukan kontrol
ketat dari pekerja, bagi pekerja lebih hanya di rasakan bahwa dirinya di kontrol oleh mesin yang tentunya mengesankan merendahkan kemanusiaannya. Besarnya
pabrik membuat pekerja tidak pernah melihat hasil akhir produksi dan ini mengakibatkan hilangnya rasa berjasa dan menyebabkan kurangnya rasa tanggung
jawab. Hal-hal di atas perlu di perhatikan oleh pimpinan perusahaan agar pada akhirnya dapat mendatangkan produktivitas yang tinggi, selain itu perlu di
perhatikan pula keadaan-keadaan faktor fisik lain seperti kemampuan kerja
manusia dan pengaruh kondisi lingkungan kerja terhadap hasil kerja. 3.1.3. Penyelidikan Mengenai Lingkungan Fisik
Yang dimaksud dengan lingkungan fisik disini meliputi ruangan dan fasilitas-fasilitas yang biasa digunakan oleh manusia serta kondisi lingkungan
kerja yang keduanya banyak mempengaruhi tingkah laku manusia. Maksud dan tujuan dari disiplin Ergonomi adalah mendapatkan suatu pengetahuan yang utuh
tentang permasalahan-permasalahan interaksi manusia dengan teknologi dan produk-produknya, Sehingga dimungkinkan adanya suatu rancangan sistem
manusia - mesin teknologi yang optimal.
Universitas Sumatera Utara
Pendekatan khusus yang ada dalam disiplin Ergonomi adalah aplikasi yang sistematis dari segala informasi yang relevan yang berkaitan dengan karakteristik
dari perilaku manusia dalam perancangan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai.
Untuk analisis dan penelitian maka Ergonomi akan meliputi hal-hal yang barkaitan dengan :
- Anatomi struktur, fisiologi bekerjanya dan Antropometri ukuran tubuh manusia
- Psikologi yang fisiologis mengenai berfungsinya otak dan sistem syaraf yang berperan dalam tingkah laku manusia.
- Kondisi-kondisi kerja yang dapat mencederai baik dalam waktu yang pendek maupun panjang ataupun membuat celaka manusia dan sebaliknya
ialah kondisi-kondisi kerja yang dapat membuat nyaman kerja manusia. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut maka penelitian dan
pengembangan Ergonomi akan memerlukan dukungan sebagai disiplin keilmuan seperti psikologi, antropologi, faal anatomi dan teknologi.
3.2. Faktor Kelelahan