Antropometri Dinamis Media Pengukuran Data Antropometri

relatif lebih besar dibandingkan dengan karyawan perkantoran pada umumnya. Apalagi jika dibandingkan dengan jenis pekerjaan militer. - Pakaian Karena terjadi perbedaan musim, pada musim dingin orang memakai pakaian yang lebih tebal dan ukuran yang relatif lebih besar. - Faktor kehamilan pada wanita Terjadi perbedaan dimensi tubuh yang signifikan antara wanita hamil dan tidak hamil, terutama yang berkaitan dengan Analisis Perancangan Produk APP dan Analisis Perancangan Kerja APK. - Cacat tubuh secara fisik Suatu perkembangan yang menggembirakan pada dekade terakhir yaitu dengan diberikannya skala prioritas pada rancang bangun fasilitas akomodasi untuk para penderita cacat tubuh secara fisik sehingga mereka dapat ikut serta merasakan “kesamaan” dalam penggunaan jasa dari hasil ilmu Ergonomi didalam pelayanan untuk masyarakat.

3.4.2. Antropometri Dinamis

Antropometri dinamis berhubungan dengan pengukuran keadaan dan ciri- ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan- gerakan yang mungkin terjadi saat pekerjaan tersebut melaksanakan kegiataannya. Terdapat tiga kelas pengukuran dinamis yaitu: - Pengukuran tingkat keterampilan sebagai pendekatan untuk mengerti keadaan mekanis dari suatu aktivitas Universitas Sumatera Utara - Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja - Pengukuran variabilitas kerja

3.4.3. Media Pengukuran

Media sederhana yang digunakan untuk keperluan mengukur bentuk dan ukuran tubuh manusia antara lain meliputi: - Spreading and Sliding Calipers, digunakan untuk mengukur dalam jarak yang pendek misalnya untuk mengukur tebal badan. - Antropometer berupa tongkat meteran dengan dua palang dimana palang yang satu posisinya tetap sementara palang yang lain bisa digerakkan. - Tapes, untuk mengukur dalam arah melingkar atau keliling. - Kursi Ergonomis, untuk mengukur dimensi tubuh manusia dalam posisi duduk - Timbangan, untuk mengukur berat badan.

3.4.4. Data Antropometri

Penerapan data Antropometri akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean rata-rata dan SD standar deviasi nya dari suatu distribusi normal. Adapun distribusi normal ditandai dengan adanya nilai mean rata-rata dan SD standar deviasi. Sedangkan persentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut. Misalnya : 95 populasi adalah sama dengan atau lebih rendah dari 95 persentil; 5 dari populasi berada sama dengan atau lebih rendah dari 5 persentil. Universitas Sumatera Utara Dalam pokok bahasan Antropometri, 95 persentil menunjukkan tubuh berukuran besar, sedangkan 5 persentil menunjukkan tubuh berukuran kecil. Jika diinginkan dimensi untuk mengakomodasi 95 populasi, maka 2,5 dan 97,5 persentil adalah batas rentang yang dapat dipakai, Besarnya nilai persentil dapat ditentukan dari tabel probabilitas distribusi normal. x σ 96 , 1 x , x X N σ 95 2,5 97,5 th ile 2,5 th ile 2,5 x σ 96 , 1 X Gambar 3.1 Probabilitas Distribusi Normal Tabel 3.1. Perhitungan Persentil Persentil Kalkulasi 1st x x σ 325 , 2 − 2,5 th x x σ 96 , 1 − 5 th x x σ 645 , 1 − 10 th x x σ 280 , 1 − Universitas Sumatera Utara 50 th x 90 th x x σ 280 , 1 + 95 th x x σ 645 , 1 + 97,5 th x x σ 96 , 1 + 99 th x x σ 325 , 2 + Sumber: Nurmianto, Eko, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Guna Wijaya, Surabaya, 1996. Istilah “The Fallacy of the Average Man or Average Woman” merupakan suatu kesalahan dalam perancangan suatu tempat kerja ataupun produk jika berdasar pada dimensi yang hipotesis yaitu menganggap bahwa semua dimensi adalah merupakan rata-rata. Walaupun hanya dalam penggunaan satu dimensi saja, seperti jangkauan ke depan, maka penggunaan rata-rata 50 persentil dalam penyesuaian pemasangan alat kontrol akan menghasilkan bahwa 50 populasi akan tidak mampu menjangkaunya. Jika seseorang mempunyai dimensi pada rata- rata populasi, katakanlah tinggi badan, maka belum tentu dia berada pada rata-rata populasi untuk dimensi lainnya. Adapun pendekatan dalam penggunaan data Antropometri adalah sebagai berikut: a. Pilihlah standar deviasi yang sesuai untuk perancangan yang dimaksud b. Carilah data pada rata-rata dan distribusi dari dimensi yang dimaksud untuk populasi yang sesuai c. Pilihlah nilai persentil yang sesuai sebagai dasar perancangan Universitas Sumatera Utara d. Pilihlah jenis kelamin yang sesuai Secara garis besar pedoman pengukuran pada data Antropometri antara lain, yaitu : 1. Posisi Duduk Samping - Tinggi Duduk Tegak TDT, cara pengukuran yaitu dengan mengukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk samping ujung atas kepala. Subjek duduk tegak dengan mata memandang lurus ke depan dan lutut membentuk sudut siku-siku. - Tinggi Bahu Duduk TBD, cara pengukuran yaitu mengukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk samping ujung tulang bahu yang menonjol pada saat subjek duduk tegak. - Tinggi Mata Duduk TMD, cara pengukuran yaitu mengukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk samping ujung mata bagian dalam. Subjek duduk tagak dan memandang lurus ke depan. - Tinggi Siku Duduk TSD, cara pengukuran yaitu mengukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk samping ujung bawah siku kanan. Subjek duduk tegak dengan lengan atas vertikal di sisi badan dan lengan bawah membentuk sudut siku-siku dengan lengan bawah. - Tebal Paha TP, cara pengukuran yaitu mengukur subjek duduk tegak, ukur jarak dari permukaan alas duduk samping ke permukaan atas paha. - Tinggi PoplitealTPO, cara pengukuran yaitu mengukur jarak vertikal dari lantai sampai bagian bawah paha. - Pantat Popliteal PP, cara pengukuran yaitu mengukur subjek duduk tegak dan ukur jarak horizontal dari bagian terluar pantat sampai lekukan lutut Universitas Sumatera Utara sebelah dalam popliteal. Paha dan kaki bagian bawah membentuk sudut siku-siku. - Pantat Ke Lutut PKL, cara pengukuran yaitu mengukur subjek duduk dan ukur horisontal dari bagian terluar pantat sampai ke lutut. Paha dan kaki bagian bawah membentuk sudut siku-siku. 2. Posisi Berdiri. - Tinggi Siku Berdiri TSB, cara pengukuran yaitu mengukur jarak vertikal dari lantai ke titik pertemuan antara lengan atas dan lengan bawah. Subjek berdiri tegak dengan kedua tangan tergantung secara wajar. - Panjang Lengan Bawah PLB, cara pengukuran yaitu mengukur subjek berdiri tegak dan tangan di samping, ukur jarak dari siku sampai pergelangan tangan. - Tinggi Mata Berdiri TMB, cara pengukuran yaitu mengukur jarak vertikal dari lantai sampai ujung mata bagian dalam dekat pangkal hidung. Subjek berdiri tegak dan memandang lurus ke depan. - Tinggi Badan Tegak TBT, cara pengukuran yaitu mengukur jarak vertikal telapak kaki sampai ujung kepala yang paling atas, sementara subjek berdiri tegak dengan mata memandang lurus ke depan. - Tinggi Bahu Berdiri TBB, cara pengukuran yaitu mengukur jarak vertikal dari lantai sampai bahu yang menonjol pada saat subjek berdiri tegak. - Tebal Badan TB, cara pengukuran yaitu mengukur berdiri tegak dan ukur jarak dari dada bagian ulu hati sampai punggung secara horisontal. Universitas Sumatera Utara 3. Posisi Berdiri Dengan Tangan Kedepan. - Jangkauan Tangan JT, cara pengukuran yaitu mengukur jarak horisontal dari punggung samping ujung jari tengah dan subjek berdiri tegak dengan betis, pantat dan punggung merapat ke dinding, tangan direntangkan secara horisontal ke depan. 4. Posisi Duduk Menghadap Kedepan. - Lebar Pinggul LP, cara pengukuran yaitu mengukur subjek duduk tegak dan ukur jarak horisontal dari bagian terluar pinggul sisi kiri samping bagian terluar pinggul sisi kanan. - Lebar Bahu LB, cara pengukuran yaitu mengukur jarak horisontal antara kedua lengan atas dan subjek duduk tegak dengan lengan atas merapat ke badan dan lengan bawah direntangkan ke depan. 5. Posisi Berdiri Dengan Kedua Lengan Direntangkan. - Rentangan Tangan RT, cara pengukuran yaitu mengukur jarak horisontal dari ujung jari terpanjang tangan kiri samping ujung jari terpanjang tangan kanan. Subjek berdiri tegak dan kedua tangan direntangkan horisontal ke samping sejauh mungkin. 6. Pengukuran Jari Tangan - Panjang Jari 1,2,3,4,5 PJ-1,2,3,4,5, cara pengukuran yaitu mengukur masing-masing pangkal ruas jari sampai ujung jari. Jari-jari subjek merentang lurus dan sejajar. Universitas Sumatera Utara - Pangkal Ke Lengan PPT, cara pengukuran yaitu mengukur pangkal pergelangan tangan sampai pangkal ruas jari. Lengan bawah sampai telapak tangan subjek lurus. - Lebar Jari 2,3,4,5 LJ-2,3,4,5, cara pengukuran yaitu mengukur dari sisi luar jari telunjuk sampai sisi luar jari kelingking dan jari-jari subjek lurus merapat satu sama lain. - Lebar Tangan LT, cara pengukuran yaitu mengukur sisi luar ibu jari sampai sisi luar jari kelingking.

3.5. Nordic Body Map