Struktur Organisasi Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Nilai Budaya dan Perilaku Sejarah dan Perkembangan PT. Bank DKI Syariah Persero, Tbk

81 akhirnya Bank Mandiri melaksanakan pencatatan saham perdana dengan kode saham BMRI di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada penawaran saham perdana tersebut, saham Bank Mandiri mengalami oversubscribed sebesar lebih dari 7 kali.

2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi PT. Bank Mandiri Persero, Tbk dapat dilihat pada gambar 4.1 sebagai berikut: 82 Struktur Organisasi PT Bank Mandiri Persero Tbk 83

3. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi Bank Mandiri Visi : Bank terpercaya pilihan Anda Misi : o Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar o Mengembangkan sumber daya manusia profesional o Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder o Melaksanakan manajemen terbuka o Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan.

4. Nilai Budaya dan Perilaku

PT. Bank Mandiri, Persero, Tbk., mempunyai 5 nilai budaya yakni: a. Trust Kepercayaan b. Integrity Integritas c. Professionalism Profesionalisme d. Customer Focus Fokus Pada Pelanggan e. Excellence Kesempurnaan Selain itu juga memiliki 10 perilaku utama yang berlaku di PT. Bank Mandiri, Persero, Tbk., mempunyai 5 nilai budaya yakni: a. Saling menghargai dan bekerjasama b. Jujur, tulus dan terbuka c. Disiplin dan konsisten d. Berfikir, berkata dan bertindak terpuji 84 e. Kompeten dan bertanggung jawab f. Memberikan solusi dan hasil terbaik g. Inovatif, proaktif dan cepat tanggap h. Mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan i. Orientasi pada nilai tambah dan perbaikan terus menerus j. Peduli lingkungan

5. Sejarah dan Perkembangan PT. Bank DKI Syariah Persero, Tbk

Perkembangan Ekonomi Syariah khususnya Bank Syariah di Indonesia memasuki masa pertumbuhan yang sangat pesat dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah melalui Bank Indoneia dan institusi pendukung lainnya MUI, Dewan Syariah Nasional. Dukungan tersebut antara lain: a. Bank Indonesia melakukan perubahan dari Biro Syariah menjadi Direktorat Perbankan Syariah. b. Penyusunan Blue Print cetak biru Perbankan Syariah Direktorat Perbankan Syariah. c. Pembangunan Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah oleh Direktorat Perbankan Syariah dan Masyarakat Ekonomi Syariah. d. Pembangunan Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah oleh Direktorat Perbankan Syariah dan Masyarakat Ekonomi Syariah. e. Pembentukan Gerakan Ekonomi Syariah oleh MUI. f. MUI mengeluarkan fatwa tentang “Haramnya Bunga Bank” PT Bank DKI semula merupakan Bank Milik Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta berbentuk. Perusahaan Daerah didirikan berdasarkan 85 Peraturan Daerah No. 13 tahun 1962 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan terakhir dengan Peraturan Daerah No. 1 tahun 1993 tanggal 15 Januari 1993 yang merubah modal dasar dari sebesar Rp 50 M. menjadi sebesar Rp 300 M sampai dengan tanggal 5 Mei 1999 dan sejak tanggal 6 Mei 1999 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan modal dasar sebesar Rp 700 M. Perubahan bentuk dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas telah disetujui oleh Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta dengan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 1 tahun 1999 tanggal 1 Februari 1999 dan telah diaktakan dengan Akta Notaris Harun Kamil, SH, No. 4 tanggal 6 Mei 1999 serta telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C-8270.HT.01.01.Th.99 tanggal 7 Mei 1999 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 45, Tambahan No. 3283 tanggal 4 Juni 1999. Sesuai dengan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, No. 101 tanggal 28 September 2007 yang merupakan pernyataan kembali atas akta notaris yang sama No. 25 tanggal 12 Juni 2007. Bank melakukan penambahan modal dasar dari Rp 1.000.000.000.000 menjadi Rp 1.500.000.000.000 dan modal disetor ditingkatkan dari Rp 553.917.000.000 menjadi Rp 600.325.000.000 yang berasal dari Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Penambahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.C-04111.HT.01.04- 86 TH.2007 tanggal 22 Nopember 2007. Penambahan modal disetor tersebut berasal dari hasil tagih sisa kredit Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN sejak April 2005 sampai dengan April 2006 sejumlah Rp 46.408.851.656. Sisa lebih besar sebesar Rp 851.656 dibukukan sebagai cadangan setoran modal Bank. Sampai dengan 31 Desember 2007, berdasar hasil Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank DKI tanggal 12 Juni 2007, Struktur Pemegang Saham Bank DKI saat ini adalah 99,83 Rp599.325.000.000 dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sedangkan 0,17 Rp1.000.000.000 dimiliki oleh PD Pasar Jaya, dengan perincian sbb:

6. Struktur Organisasi Perusahaan