68 konvensional dengan yang berbasis syariah. Selain itu juga, untuk
mengetahui porsi dalam pembagian hasil antara konvensional yang disebut dengan bunga dan berbasis syariah yang disebut sistem bagi
hasil.
D. Metode Analisis Dan Pengolahan Data
1. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam peneltian ini adalah Statistik
Non PARAMETRIK, yaitu salah satu bagian dari stastistik inferensi atau statistik induktif dan disebut juga statistik bebas distribusi. Statistik Non
Parametrik adalah bagian statistik yang tidak memerlukan asumsi-asumsi tertentu, misalnya mengenal bentuk distribusi dan hipotesis-hipotesis yang
berkaitan dengan nilai-nilai parameter tertentu. Statistik Non Parametrik digunakan apabila:
a. Sampel digunakan memilki ukuran yang kecil b. Data yang digunakan bersifat ordinal, yaitu data yang bisa disusun
dalam urutan atau diklasifikasikan rangkingnya c. Data yang digunakan bersifat nominal, yaitu data yang dapat
diklasifikasikan dalam kategori dan dihitung frekuensinya d. Bentuk distribusi populasi dan tempat pengambilan sampel tidak
diketahui menyebar secara normal
69 e. Ingin menyelesaikan masalah statistik secara tepat tanpa menggunakan
alat hitung. Adapun rumus uji tanda dengan pendekatan distribusi normal
Keterangan: X = Jumlah data + atau –
µ = n p, dimana p = 0,5
1 p
np −
=
σ
n = Jumlah sampel 2. Teknik Pengolahan Data Penelitian
Instrumen penelitian adalah kuesioner, instrumen yang valid dan reliable merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang
valid dan reliable. a. Uji Validitas
Uji validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik analisis butir analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor
total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Bila sekiranya skor semua pertanyaan yang disusun berdasarkan dimensi konsepindikator
berkorelasi dengan skor total, maka kita dapat mengatakan bahwa alat ukur yang kita gunakan mempunyai validitas yang baik. Validitas yang
σ µ
− Χ
=
h
Z
70 seperti ini disebut dengan validitas konstrak construct validity.
Menurut Ancok 1985 apabila alat pengukur telah memiliki validitas konstrak berarti semua item butir pertanyaan yang ada didalam alat
ukur itu telah mengukur konsep yang hendak diukur. Pengujian validitas dilakukan untuk membuktikan sejauh mana data yang
terdapat dalam kuesioner dapat mengukur tingkat kevaliditasan suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Uji validitas dengan back testing dari pembiayaan bulan X Tahun Y
terhadap 60 nasabah. Data bersifat runtun waktu atau time series yang merupakan kondisi outstanding pembiayaan bank syariah X. Sumber
data utama berasal dari seluruh pembiayaan yang dilakukan oleh bank syariah X. Data bersumber berdasarkan kolektibilitas nasabah-nasabah
pembiayaan dari berbagai tujuan penggunaan baik yang bersifat konsumtif dan produktif, yang disalurkan oleh bank syariah X. Suatu
alat ukur dikatakan valid dapat menjawab secara cermat tentang variabel yang diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
b. Uji reliabilitas Instrumen dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam
waktu yang berbeda suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban sebuah bankseseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten
71 atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk
mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji
berkali-kali. Jika hasil dari Cronbach Alpha 0,60 maka data tersebut mempunyai keandalan yang tinggi Ghozali, 2007. Perhitungan
relialiblitas dilakukan dengan metode Cronbach Alpha dengan bantuan SPSS 12.0. Penelitian menggunakan bantuan program SPSS di dalam
menghitung Alpha Cronbach untuk menginterprestasikan nilai alpa yang diperoleh, digunakan kriteria Uji Tanda menurut Ghozali 2007
yaitu:
Tabel 3.1 Kriteria Uji Tanda
3. Uji Hipotesis a. Uji tanda
Uji tanda didasarkan atas tanda-tanda positif atau negatif dari perbedaan antara pasangan pengamatan, bukan atas besarnya
perbedaan. Uji tanda biasanya digunakan untuk mengetahui pengaruh sesuatu. Penggunaan Uji Urutan Bertanda Wilcoxon pertama kali
diperkenalkan oleh Frank Wilcoxon pada tahun 1945 sebagai 0,00
- 0,200
= Perbedaan sangat rendah 0,20
- 0,399
= Perbedaan rendah 0,40
- 0, 599
= Perbedaan sedang 0,60
- 0,799
= Perbedaan kuat 0,80
- 1,00
= Perbedaan sangat kuat
72 penyempurnaan dari uji tanda. Pada uji urutan bertanda tersebut,
disamping memperhatikan tanda perbedaan positif atau negatif juga memperhatikan besarnya beda dalam menentukan apakah ada
perbedaan nyata antara data pasangan yang diambil dari sampel atau sampel yang berhubungan. Langkah-langkah pengujian dengan uji
tanda ialah sebagai berikut: 1 Menentukan taraf nyata
1 Bentuk uji hipotesis dua sisi two-tailed test dengan hipotesis:
H : = 0,5
H
1
: 0,5
2 Bentuk uji hipotesis satu sisi One-sided atau one-tailed test untuk sisi atas upper tailed dengan hipotesisi:
H :
H
1
:
3 Bentuk uji hipotesis satu sisi One-sided atau one-tailed test untuk sisi bawah lower tailed dengan hipotesis:
H :
H
1
:
Keterangan:
= 0,5
2 Menentukan kriteria pengujian a Pengujian satu sisi
H diterima apabila probabilitas hasil sampel
73 H
ditolak apabila probabilitas hasil sampel b Pengujian dua sisi
H diterima apabila 2 kali probabilitas hasil sampel
H ditolak apabila 2 kali probabilitas hasil sampel
3 Menentukan nilai uji statistik nilai T Tahap-tahap pengujian ialah sebagai berikut:
a Menentukan tanda beda dan besarnya tanda beda antara pasangan data
b Mengurutkan bedanya tanpa memperhatikan tanda atau jenjangnya
1 Angka 1 untuk beda yang terkecil, dan seterusnya 2 Jika terdapat beda yang sama, diambil rata-ratanya
3 Beda nol tidak memperhatikan c Memisahkan tanda beda positif dan negatif atau jenjang
d Menjumlahkan semua angka positif dan angka negatif e Nilai terkecil dari nilai absolut hasil penjumlahan merupakan
nilai T yaitu nilai uji Statistik
4 Membuat Kesimpulan Menyimpulkan H
diterima atau ditolak Untuk pasangan data lebih besar dari 20 n 20, pengujiannya
menggunakan nilai Z nilai uji statistiknya, yaitu:
µ
σ U
E U
Z
H
− =
74 Keterangan dengan:
1 1
1 2
1
2 1
R n
n n
n U
− +
=
U
σ
= 12
1 .
2 1
2 1
− + n
n n
n
R
1
= jumlah peringkat pada kelompok ke-1 n
1
= jumlah sampel kelompok 1 n
2
= jumlah sampel kelompok 2 b. Signifikansi Uji tanda sign test digunakan untuk menguji hipotesis
tentang median populasi. Uji tanda berdasarkan probabilitas jumlah tanda plus + yang memiliki distribusi binominal dengan proporsi =
0,5 apakah angka yang didapat benar-benar signifikan atau dapat digunakan untuk menjelaskan hubugan dua variabel, dengan
mengunakan hipotesis: H
: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan H
a
: Terdapat perbedaan signifikan Dasar pengambilan keputusan, berdasarkan probabilitas,
Jika probabilitas 0.05, H diterima
Jika probabilitas 0.5, H ditolak
E. Variabel dan Pengukurannya