memiliki ilmu pengetahuan untuk membantingkan dari pengalaman yang banyak ditempatnya terutama dari aspek penglihatannya yang peka.
b. Golongan Awam. Golongan ini biasanya berfikir lemah, jelas pemahaman
yang diberikan golongan ini lebih dikhususkan pada pemahaman yang mudah, yakni dengan membawanya kepada rasa berfikir.
c. Golongan Menengah. Dalam menghadapi golongan ini jangan terlalu
menonjolkan ilmu dan rasio, tetapi jangan pula seperti golongan awam, namun dititikberatkan kepada bertukat pikiran secara mudah, diskusi
dalam meningkatkan pengertian dan keyakinan dalam lehidupan masyarakat.
27
Memahami berbagai tingkatan manusia sebagai objek dakwah bi al-qalam, memberikan gambaran yang spesifik bagi setiap da’i untuk mengantisipasi
pelaksanaan dakwahnya dan berusaha untuk menerapkan cara dan metode yang tepat, begitu pula dalam menghadapi kaum intelektual yang berfikir kritis dan
praktis.
3. Tujuan Dakwah
Pada dasarnya dakwah dimaksudkan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan
sa’adah bagi umat manusia baik dalam kehidupan mereka di dunia maupun di akhirat kelak.
28
Sebab tanpa tujuan maka segala bentuk pengorbanan
27
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratama 1997 h.102.
28
A. Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub; Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Harakah Jakarta: Penamadani, 2006 Cet.1 h. 140.
dalam rangka kegiatan dakwah bi al-qalam itu menjadi sia-sia belaka. Karena itu, tujuan dakwah bi al-qalam harus jelas dan konkrit, agar usaha dakwah itu dapat
diukur berhasil atau gagal. Kalau ditilik dari segi objek dakwah, maka tujuan dakwah bi al-qalam itu dapat dibagi menjadi empat macam:
a. Tujuan perorangan, yaitu terbentuknya pribadi muslim yang mempunyai
iman yang kuat. Berprilaku sesuai dengan hukum-hukum yang disyariatkan Allah SWT dan berakhlak karimah. Diharapkan agar
pribadi-pribadi umat manusia itu menjadi muslim secara tuntas. b.
Tujuan untuk keluarga, yatu terbentuknya keluarga bahagia penuh ketentraman dan cinta kasih antara anggota keluarga.
c. Tujuan untuk masyarakat, yaitu terbentuknya masyarakat sejahtera yang
penuh dengan suasana keislaman. Suatu masyarakat di mana anggota- anggota mematuhi peraturan-peraturan yang disyariatkan oleh Allah
SWT, baik yang berkaitan antara hubungan manusia dengan Tuhannya, manusia sesama manusia, maupun manusia dengan alam sekitarnya,
saling bantu-membantu, penuh rasa persaudaraan, persamaan, dan senasib sepenanggungan.
d. Tujuan untuk umat manusia seluruh manusia, yaitu terbentuknya
masyarakat dunia yang penuh dengan kedamaian dan ketenangan dengan tegaknya keadilan, persamaan hak dan kewajiban, tidak adanya
diskriminasi dan eksploitasi, saling tolong-menolong dan saling hormat
menghormati. Dengan demikian alam semesta ini seluruhnya dapat menikmati Islam sebagai rahmat bagi mereka.
29
Tujuan ini, dengan demikian, tidak dapat dicapai tanpa memperkuat aqidah seseorang itu sendiri. Untuk itu, sasaran utama dakwah, menurut Sayyid
Quthub, berpusat pada dua hal pokok. Pertama, memperkenalkan kepada manusia Tuhan mereka yang sebenar-benarnya yaitu Allah SWT dan membimbing mereka
agar menyembah hanya kepada-Nya. Kedua, dakwah menghendaki agar manusia menjadi Islam, yaitu sikap berserah diri serta tunduk dan patuh kepada Allah
SWT dengan melepaskan diri dari penuhanan terhadap sesama manusia dan hanya menuhankan Allah semata.
30
4. Materi Dakwah