Pengertian Aktivitas Dakwah LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian Aktivitas

Aktivitas menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah keaktifan, kegiatan, atau kesibukan atau bisa juga salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam tiap bagian. 8 Dalam kegiatan sehari-hari banyak sekali aktivitas, kegiatan, ataupun kesibukan yang dilakukan manusia, namun berarti atau tidaknya kegiatan tersebut bergantung pada individu tersebut. Karena aktivitas sebenarnya bukan sekedar kegiatan, tetapi aktivitas dipandang sebagai usaha mencapai atau memenuhi kebutuhan. Salah satu kebutuhan manusia adalah menuntut ilmu untuk menjadi pintar dan pandai. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka manusia harus belajar dengan cara bersekolah, mengunjungi majelis- majelis ta’lim atau tempat-tempat ilmu atau bisa juga dengan cara membaca buku, berdiskusi, dan kegiatan lainnya.

B. Dakwah

Kata dakwah berasal dari bahasa arab yang mempunyai arti sebagai berikut: 8 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990, Cet. Ke-3. hal: 17. 1. Menurut Kamus Al-Munawwir, dakwah berasal dari kata fiil madhi yang mempunyai arti menyeru, memanggil. 9 2. Menurut Kamus Al-Munir diambil dari kata memanggil ia, menyeru ia akan dia. 10 Sedangkan, dakwah secara etimologi bahasa, lughah berasal dari kata Arab da’wah, merupakan bentuk mashdar dari kata kerja da’aa madli, yad’u mudlari’, berarti seruan, ajakan, atau panggilan. Seruan dan panggilan ini dapat dilakukan dengan suara, kata-kata, atau perbuatan. 11 Dalam Al-Quran kata dakwah biasa berarti menyeru kepada kebaikan maupun keburukan:            Artinya: “Hai kaumku, Bagaimanakah kamu, aku menyeru kamu kepada keselamatan, tetapi kamu menyeru aku ke neraka?” QS. Al-Mu’min:41 Maka secara etimologis memiliki makna yang luas dan netral, karena itu bisa berarti menyeru atau mengajak orang menuju kebaikan juga kejahatan. Akan tetapi dakwah sebagai konsepsi Islam, sepenuhnya mengandung arti menyeru atau mengajak kepada kebaikan, sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai ajaran Islam. Jadi 9 KH. Ali Ma’sum dan KH. Zaenal Abidin Munawwir, Kamus Al-Munawwir, Yogyakarta: Daarul Kutub, 1998 h. 406. 10 Ahmad Warsan Munawwar, Al-Munir; Arab-Indonesia, Surabaya: Pustaka Progresif, 1993 h. 127. 11 A. Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub; Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Harakah Jakarta: Penamadani, 2006 Cet.1 h. 144. seruan atau ajakan kepada kejahatan tidak termasuk dalam konsep dakwah Islam. 12 Menurut Toto Tasmara, perkataan dakwah secara etimologis berasal dari bahasa arab yang berarti: seruan-ajakan-panggilan . Seruan atau ajakan tersebut dikenal dengan panggilan daí orang yang menyeru. tetapi meningat bahwa proses memanggil atau menyeru tersebut juga merupakan suatu proses penyampaian tabligh atas pesan-pesan tertentu, maka dikenal pula istilah mubaligh yaitu orang yang berfungsi sebagai komunikator untuk menyampaikan pesan atau message kapada pihak komunikan. dengan demikian, secara etimologis lughah pengertian dakwah dan tabligh itu merupakan proses penyampaian tabligh atau pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan-ajakan seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi ajakan tersebut. 13 Sedang menurut Drs. Abdullah Rosyad Shaleh, pengertian dakwah bila dilihat dari segi dakwah berarti: panggilan, seruan, atau ajakan. Bentuk perkataan tersebut dalam bahasa arab disebut masdar, sedang bentuk kata kerja atau fiílnya adalah daá, yadú artinya memanggil, menyeru, mengajak. Muhammad Natsir, dalam tulisannya yang berjudul Fungsi Dakwah Islam; Dalam Rangka Perjuangan mendefinisikan: “Usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan dan seluruh umat konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini, yang meliputi amar ma’ruf 12 Irfan Helmy, Dakwah bil Hikmah. Yogyakarta: Mitra Pustaka, Februari 2002 h. 9-10. 13 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratama 1997 h.31. nahi munkar, dengan berbagai macam media dan cara yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengalamannya dalam prikehidupan bernegara”. 14 Dalam bukunya Teori dan Praktek Dakwah Islamiyah, H. S.M. Nasaruddin Latif mendefinisikan dakwah sebagai setiap usaha atau aktivitas dengan lisan atau tulisan lainnya, yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan menta’ati Allah SWT, sesuai dengan garis- garis aqidah dan syari’at serta akhlak Islamiyah. 15

C. Dakwah Bi Al-Qalam