Dakwah Bi Al-Qalam menurut Drs. H. Ahmad Yani

BAB IV AKTIVITAS DAKWAH BI AL-QALAM DRS. H. AHMAD YANI

A. Dakwah Bi Al-Qalam menurut Drs. H. Ahmad Yani

Dalam proses pengertian, dakwah merupakan proses yang berkesinambungan yang ditangani oleh para pengemban dakwah dalam rangka mengubah sasaran dakwah agar bersedia masuk ke jalan Allah, dan secara bertahap menuju pada kehidupan yang Islami. 44 Dakwah adalah menyeru, mengajak, memanggil manusia agar beriman dan taat kepada Allah SWT. Untuk taat itu tentu saja berarti harus ada perubahan. Merubah orang dari keadaan yang apa adanya kepada keadaan yang seharusnya, seharusnya menurut Allah dan Rasun-Nya. Jadi, Dakwah itu, ingin mengubah orang dari keadaan tidak beriman menjadi beriman, keadaan tidak taat menjadi taat dan seterusnya. Kalau dilihat dari sisi ini maka, dakwah itu sebenarnya makin lama makin berat, karena dakwah itu dituntut semakin meluaskan wilayah dakwah. Maksudnya, dakwah itu harus tersebar kemana-mana. Di mana ada manusia disitu harus ada dakwah, bukan hanya di mana ada orang Islam tapi di mana ada manusia disitu harus ada dakwah. Itu artinya, kalau melihat pada aspek penyebaran, di mana ada muslim saja itu belum tentu ada dakwah disitu secara baik, meskipun seseorang tidak tahu berapa sebenarnya perbandingan yang dibutuhkan, antara jumlah muslim dengan jumlah da’i. 44 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997, Cet-1 hal. 12 . Dalam kehidupan sehari-hari, sering sekali terdengar kata dakwah, seperti dakwah melalui tulisan. Dan itu sudah tidak asing lagi, apalagi sebagai umat muslim pastinya akan lebih sering mendengar kata tersebut. Dakwah bi al- qalam bisa diartikan penyebaran ilmu agama Islam yang dilakukan oleh seseorang atau suatu lembaga keagamaan kepada khalayak banyak melalui tulisan. Akan tetapi, dakwah bi al-qalam tidak bisa hanya diartikan seperti itu saja. Karena pada dasarnya, dakwah bi al-qalam itu memiliki arti yang lebih luas dan cara penyampaian yang sangat beragam. Karena ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk berdakwah. Bisa secara langsung atau tatap muka dalam artian seorang da’i langsung berhadapan dengan pendengarnya untuk memberikan tausyiah-tausyiah agama Islam dalam satu ruangan dan waktu. Atau bisa juga secara tidak langsung atau yang biasa disebut dengan dakwah secara tulisan atau dakwah bi al-qalam. Dengan begitu, seorang bisa berdakwah dimana saja dan kapan saja. Oleh dasar itulah, apabila seseorang mendapatkan suatu ilmu baru dan memiliki kesempatan, dia harus mengamalkan ilmu tersebut. Agar ilmu tersebut berguna bagi kita semua baik di dunia maupun di akhirat. 45 Dakwah bi al-qalam t idak hanya dilakukan oleh seorang da’i atau ulama kondang. Asal mau, setiap orang juga bisa berdakwah tersebut. Dan dengan adanya dakwah melalui tulisan tersebut, seseorang bisa dengan mudah membagi ilmu kita kepada orang lain kapanpun dan dimanapun kita berada. Karena caranya mudah dan sederhana. 45 Drs. H. Ahmad Yani, Wawancara Pribadi, Jakarta Barat, 22 Juni 2011 Karena itu, predikat khaira ummah umat yang paling baik dan pilihan hanyalah diberikan Allah SWT kepada kelompok umat yang aktif terlibat dalam kegiatan dakwah atau dakwah bi al-qalam, dalam surat Ali Imran ayat 110 diterangkan:                           Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang maruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” Ali Imran: 110. Mengingat fungsi dan peran dakwah yang demikian penting dan menentukan, maka pengertian dakwah bi al-qalam adalah dakwah melalui tulisan, dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya, harus dipahami secara tepat dan benar, sejalan dengan ketentuan Al- Qur’an, Sunnah Rasul dan sirah nabawiyah yang berisikan petunjuk bagaimana dakwah itu dilakukan, sehingga menghasilkan pribadi-pribadi yang istiqamah dan tangguh, dan melahirkan tatanan masyarakat yang Islami. 46 46 Drs. H. Ahmad Yani, Wawancara Pribadi, Jakarta Barat, 22 Juni 2011

B. Materi dan Metode Dakwah Bi Al-Qalam Drs. H. Ahmad Yani