BAB IV ANALISIS KEWENANGAN PRESIDEN MENURUT UUD 1945 HASIL
AMANDEMEN DALAM PERSPEKTIF KETATANEGARAAN ISLAM
A. Kewenangan Presiden dalam UUD 1945 sebelum Amandemen
Menurut UUD 1945, Lembaga Kepresidenan yang bersifat personal. Terdiri dari seorang Presiden dan wakil Presiden. Lembaga ini dipilih oleh MPR, dengan
syarat tertentu dan memiliki masa jabatan selama 5 tahun. Sebelum menjalankan tugasnya lembaga ini bersumpah di hadapan MPR atau DPR.
Presiden selain memegang kekuasaan eksekutif executive power, juga memegang kekuasaan legislatif legislative power dan kekuasaan yudikatif
judicative power
1
. Dari pasal 4 ayat 1 dapat diketahui bahwa, Presiden berkedudukan sebagai
Kepala Pemerintahan Kepala Eksekutif. Hal ini diperjelaskan oleh penjelasan Undang-undang Dasar 1945 untuk pasal tersebut yang menyatakan bahwa “Presiden
ialah Kepala Kekuasaan Eksekutif dalam negara”, kemudian di dalam penjelasan umum angka IV di sebutkan bahwa “Presiden ialah penyelenggara Pemerintahan
Negara yang tertinggi di bawah Majelis”.
1
Moh. Mahfud MD, Dasar Struktur Ketatanegaraan Indonesia, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001 h. 113
38
Di negara-negara yang menggunakan sistem kabinet Presidensiil, di samping berfungsi sebagai Kepala Pemerintahan dan berfungsi sebagai Kepala Negara.
Sekalipun dasar konstitusional hal yang menyatakan bahwa Presiden adalah Kepala Negara di dalam penjelasan UUD 1945 terhadap pasal 10 disebukan bahwa Presiden
memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Pasal 12 disebutkan bahwa Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat- syarat dan akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan Undang-undang.
Pasal 13 ayat 1 dan 2 disebutkan bahwa Presiden mengangkat duta dan konsul dan Presiden menerima duta Negara lain.
Pasal 14 disebutkan bahwa Presiden memberi grasi, amnesty abolisi dan rehabilitasi.
Pasal 15 disebutkan bahwa Presiden memberi gelaran, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan.
Kekuasaan-kekuasaan Presiden dalam pasal-pasal ini, ialah konsekuensi dari kedudukan Presiden sebagai Kepala Negara. Dapat dikemukakan dasar konstitusional
tentang kedudukan Presiden sebagai Kepala Negara di Indonesia
2
, yakni: Pertama, Presiden sebagai Kepala Pemerintahan eksekutif berdasarkan
Pasal 4 ayat 1 serta penjelasan terhadap pasal tersebut dan penjelasan umum angka IV UUD 1945 yaitu Presiden ialah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi
di bawah majlis.
2
Moh. Mahfud MD, Dasar Struktur Ketatanegaraan Indonesia, h. 113
Kedua, Presiden sebagai Kepala Negara, berdasarkan penjelasan Undang- undang Dasar 1945 terhadap pasal-pasal 10, 11, 12, 13, 14, 15 serta adanya
penyebutan Kepala Negara Presiden dan Wakil Kepala Negara Wakil Presiden
3
. Lazimnya negara-negara yang menganut sistem Presidensiil dalam
pemerintahan Negara, Indonesia telah menempatkan Presiden dalam fungsi Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan di Negara Republik Indonesia yang
kekuasaan-kekuasaannya sebagai berikut:
1. Diplomatik : menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan negara-negara