Konsep Lembaga Negara Menurut UUD 1945

Semua kewenangan ini bukan tanpa ada pembatasannya. Imam harus menjalankannya dalam batas-batas hukum tertentu, dengan memenuhi sasaran dan tujuan hukum dengan pihak musuh 8 .

3. Al-Sulthah al-qadha’iyah

Tugas Al-Sulthah al-qadha’iyah adalah mempertahankan hukum dan perundang-undangan yang telah diciptakan oleh lembaga legislatif. Dalam sejarah Islam, kekuasaan lembaga ini biasanya meliputi Wilayah al-hisbah lembaga peradilan untuk menyelesaikan perkara-perkara pelanggaran ringan seperti kecurangan dan penipuan dalam bisnis, Wilayah al-qadha’ lembaga peradilan yang memutuskan perkara-perkara antara sesama warganya, baik perdata maupun pidana, dan Wilayah al-mazhalim lembaga peradilan yang menyelesaikan perkara penyelewengan pejabat negara dalam melaksanakan tugasnya, seperti pembuatan keputusan politik yang merugikan dan melanggar kepentingan atau hak-hak rakyat serta perbuatan pejabat negara yang melanggar HAM rakyat 9 .

B. Konsep Lembaga Negara Menurut UUD 1945

Menurut UUD 1945 pasal 1 ayat 1 dan ayat 2, yang berbunyi “1 Negara Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk Republik. 2 Kedaulatan berada di 8 Ridwan HR, Fiqih Politik gagasan, harapan dan kenyataan, Yogyakarta: FH UII Press, 2007, h. 273 9 Muhammad Iqbal, Fiqh Siyasah, h.137 tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-undang Dasar”. Untuk melaksanakan fungsi negara, maka dibentuk alat-alat perlengkapan negara. Jumlah kedudukan, kekuasaan dan wewenang masing-masing negara tidak sama. Alat kelengkapan Negara Republik Indoonesia dengan menganut teori “ pemisahan kekuasaan” Separation of Power, dengan prinsip check and balances sebagai ciri pelekatnya 10 . Maka dengan teori ini, dikenal dengan tiga lembaga negara sebagai alat kelengkapan negara, yaitu Lembaga Legislatif terdapat DPR dan DPD, Lembaga Eksekutif terdapat Presiden dan Wakil Presiden dan Lemabaga Yudikatif terdapat Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, dan sebagai pengawasan keuangan ada BPK. 1 . Legislatif Lembaga legislatif atau parlemen berfungsi untuk membentuk Undang- undang dan mengawasi eksekutif. Anggota-anggotanya dianggap mewakili Rakyat. Lembaga legislatif di Indonesia terdiri dari MPR dan DPR. a. Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR MPR adalah pemegang kekuasaan negara tertinggi atau pemegang kedaulatan rakyat. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, MPR membawahi lembaga-lembaga 10 Ni’matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia,Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, h. 101 negara lain 11 . Pada perubahan UUD 1945 terhadap Pasal 3 berbunyi “Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang-undang Dasar, Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden atau Wakil Presiden, Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden danatau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-undang Dasar. Perubahan ketentuan ini mengalihkan negara indonesia dari sistem MPR kepada sistem kedaulatan rakyat yang diatur melalui UUD 1945 12 . b. Dewan Perwakilan Rakyat DPR Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk Undang- undang. Secara umum, bahwa fungsi DPR adalah meliputi fungsi legislasi, fungsi pengawasan, dan fungsi anggaranbudget 13 . Karena kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat dalam menjalankan tugas legislatif, merupakan partner dari Presiden. Maka hak-hak tersebut tidak mutlak 14 . Dewan Perwakilan Rakyat dianggap merumuskan kemauan rakyat atau kemauan umum dengan jalan menentukan kebijaksanaan umum 11 Ni’matul Huda, Hukum Tata Negara Indonesia h. 153 12 Ibid…h.165 13 Ibid….167 14 Moh. Kusnardi, dan Bintan R. Saragih, Susunan, pembagian Kekuasaan menurut Sistem Undang-undang Dasar 1945, Jakarta: PT.Gramedia, 1989, h. 75 yang mengikat seluruh masyarakat. Undang-undang yang dibuatnya mencerminkan kebijaksanaan-kebijaksanaan itu 15 .

2. Eksekutif