Sampai saat ini belum ada cara penyembuh yang tuntas terhadap

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak peradaban manusia mulai dikenal, manusia selalu memperhatikan penampilannya. Kulit merupakan organ terluar yang membatasi manusia dari lingkungan hidupnya selalu menjadi perhatian. Namun, ketika kelainan pada kulit mulai menyerang, manusia mulai merasa resah karena berpotensi merusak penampilannya. Jerawat adalah kelainan kulit yang biasa terjadi pada usia remaja. Meskipun jerawat bukan penyakit infeksi serius, banyak remaja yang mendapatkan jerawat mengalami depresi, kecemasan dan putus asa Saising et al., 2008. Diagnosis klinis jerawat mudah dibuat, tetapi pengobatannya sering mengalami kesulitan. Hal ini karena penyebab jerawat bersifat multifaktorial, dan salah satu faktornya adalah bakteri Mertaniasih dkk,

1996. Sampai saat ini belum ada cara penyembuh yang tuntas terhadap

jerawat, meskipun ada beberapa cara yang sangat menolong. Salah satunya penggunaan antibiotik sebagai solusi untuk jerawat yang selama beberapa dekade ini masih banyak diresepkan Yang et al., 2009. Berdasarkan penelitian dilaporkan bahwa pasien berjerawat yang menerima antibiotik tetrasiklin, eritromisin atau klindamisin sebagai pengobatannya, cenderung menyebabkan peningkatan terjadinya infeksi saluran nafas atas bila dibandingkan dengan pasien berjerawat tanpa terapi antibiotik Margolis et al., 2005. Penggunaan antibiotik sebagai pilihan pertama penyembuhan jerawat harus ditinjau kembali untuk membatasi perkembangan resistensi antibiotik Swanson, 2003. Kondisi ini mendorong untuk melakukan pengembangan penelitian antibakteri alami terhadap tumbuhan yang ada di Indonesia, diantaranya bakung putih Crinum asiaticum L.. Sejauh ini di pulau jawa, bakung putih ditanam hanya sebagai tanaman hias dan tumbuh liar mulai dari dataran rendah hingga ± 700 m di atas permukaan laut. Secara empiris, terna ini sering digunakan sebagai anti racun antidot pada luka yang diakibatkan karena panah beracun, gigitan ular atau sengatan serangga, keracunan makanan dan obat luka Hargono dkk, 1985; Heyne, 1987. Dengan adanya informasi penggunaan bakung putih sebagai obat luka menimbulkan dugaan bahwa bakung putih mengandung zat atau senyawa yang dapat membunuh bakteri pada luka antibakteri. Berdasarkan uraian diatas, untuk mempertimbangkan kemungkinan aplikasi bakung putih sebagai antibakteri alami pada pengobatan pasien berjerawat, maka diperlukan kajian mengenai aktivitas antibakterinya. Dalam hal ini, bakteri uji yang digunakan adalah Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. Pemakaian ketiga bakteri tersebut didasarkan keterlibatannya dalam perkembangan jerawat Bukhart et al., 1999; Chomnawang et al., 2005; Sukatta et al., 2008; Han et al., 2010. Pada penelitian ini akan dipelajari aktivitas, potensi, Konsentrasi Hambat Minimum KHM, Konsentrasi Bunuh Minimum KBM dan pengaruh pemberian ekstrak etanol bakung putih terhadap bakteri penyebab jerawat.

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Formulasi Krim Yang Mengandung Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia sp.) dan Uji Aktivitasnya Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

44 269 103

Uji Antibakteri Ekstrak Air Bawang Putih (Allium Sativum) dan Hasil Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni serta Kombinasinya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Diare

8 122 176

Formulasi Sediaan Gel dari Ekstrak Etanol Daun Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) dan Uji Aktivitasnya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat

23 97 92

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Aktivitas Antibaktekteri Ekstrak Etanol Daun Tanaman Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC.)

6 91 84

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Ruku-Ruku (Ocimum sanctum L.) dan Formulasi Sediaan Obat Kumur-Kumur

30 152 78

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Ceplukan (Physalis minima L.) Terhadap Bakteri Shigella dysenteriae, Escherichia coli Dan Salmonella typhimurium

21 148 72

Formulasi Sediaan Gel Dari Ekstrak Etanol Daun Kemenyan (Styrax benzoin Dryand.) Dan Uji Aktivitasnya Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Jerawat.

4 47 90

Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Daun Kecapi (Sandoricum koetjape Merr.) Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Penyakit Kulit Secara In Vitro

2 46 111

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Bakung Putih (Crinum asiaticum L) terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa

2 33 101

UJI EFEKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK DAUN L

0 0 9