BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bakung Putih
Bakung putih termasuk dalam terna tahunan dengan tinggi 0,5 - 1,3 m, mempunyai umbi lapis yang besar dengan diameter 5 - 10 cm. Pada ujung
umbi ada batang semu dengan tunas samping yang tingginya 9 - 75 cm. Daun duduk, berbentuk pita atau lanset, panjang 3 - 120 cm, lebar 3 - 18 cm, urat-
urat daun sejajar tampak jelas. Bunga tersusun dalam bentuk payung, terdiri atas 10 sampai 40 bunga yang berwarna putih dan berbentuk corong.
Buahnya berupa buah kotak yang mempunyai kulit tipis, bentuknya bulat telur terbalik, merekah menjadi dua rongga bila masak, berbiji 1 - 5. Bijinya
besar-besar, bentuknya bundar gepeng dan kulit bijinya berlapis lendir Wijayakusuma, 2000.
2.1.1 Klasifikasi Bakung Putih Anonim, 2010; Hargono dkk, 1985
Division : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Sub Class : Monocots
Order : Asparagales
Family : Amaryllidaceae
Tribe : Amaryllideae
Genus : Crinum
Species : Crinum asiaticum L.
2.1.2 Nama Daerah dan Nama Asing Hargono dkk, 1985; Heyne, 1987;
Nelson et al., 2007 a.
Nama Daerah : Sumatera [bakung Melayu, bawang hutan, bawang tembaga, kajang-kajang Palembang, bahong Batak,
semur Bangka, bakueng Minang-kabau]; Jawa [bakung Sunda, Jawa, bawang brojol Jawa, bhakong Madura]; Sulawesi
[bakung Makasar, Bugis]; Maluku [dausa, nopu ribua, takaosa, tapeusa, takebal Ambon, rebut Buru, pete Halmahera utara,
fete-fete Ternate]. b.
Nama Asing : Wen chu lan T, Lelie B, Crinum lily, Spider lily, Seashore crinum l, Pulb-plueng Th, Krinum bakung M.
2.1.3 Kandungan Kimia
Pemeriksaan pendahuluan golongan kandungan kimia ekstrak etanol daun dan umbi bakung putih Crinum asiaticum L.,
Amaryllidaceae menunjukkan adanya tanin dan alkaloid pada ekstrak daun, sedangkan pada umbi terdapat saponin dan alkaloid berupa
likorin Nellasari dkk, 1984. Menurut Min et al. 2001 dari bagian umbi dapat diisolasi senyawa kriasiatisidin, pratorimin, likorin, 4-
hidroksi-7-metoksiflavan. Sedangkan menurut Kim et al. 2006 dari bagian daun dapat diisolasi senyawa krinamin, likorin, norgalantamin
dan epinorgalantamin.
2.1.4 Bagian Tumbuhan yang Dipakai
Bagian dari tumbuhan bakung putih yang digunakan adalah umbi lapis, daun, akar, dan buah. Pemakaian segar atau kering.
2.1.5 Efek Farmakologis
Bakung putih memiliki efek farmakologis sebagai perangsang muntah emeticum, penetral racun antidotum, peluruh keringat
diaforetik, obat cacing antelmintik, merangsang masaknya bisul, menghilangkan pembengkakan antiswelling, menghilangkan rasa
sakit analgesik, pelembut kulit dan obat luka Hargono dkk, 1985; Heyne, 1987; Nelson et al., 2007. Menurut Sun et al. 2009 bagian
umbi memiliki aktivitas sitotoksik. Disamping itu bakung putih dapat digunakan sebagai perangsang pertumbuhan rambut Kim et al., 2010
dan anti-inflamasi Samud et al., 1999; Kim et al., 2008.
2.1.6 Penyebaran
Beberapa spesies merupakan tumbuhan asli Amerika Selatan dan Hindia Barat, sedangkan bakung putih berasal dari daerah tropis
Asia. Banyak ditemukan di dataran rendah sampai 700 m di atas permukaan laut, khususnya di tempat-tempat yang lembab tanahnya
dan banyak humusnya, di tepi sungai, gundukan di pantai dan sekitar danau juga di tepi hutan. Bakung dikenal sebagai tanaman hias, biasa
ditanam di halaman-halaman Heyne, 1987.
2.2 Ekstraksi Depkes RI, 2000