POPULASI DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL

Definisi operasional dari bentuk-bentuk dating violence adalah sebagai berikut: 1. Verbal and emotional abuse adalah ancaman, pengabaian, penyelidikan, pengekangan maupun pengrusakan yang dilakukan kepada pasangan dan hal-hal yang terkait dengan pasangannya, seperti aktivitas, perasaan, hak untuk berbicara, keluarga, maupun benda milik pasangannya yang dilakukan secara sengaja dan bertujuan untuk memperoleh dan mempertahankan kekuataan dan kontrol atas pasangannya, hal ini dilakukan dalam bentuk kata-kata, mimik wajah, gestur, dan perilaku. 2. Sexual Abuse adalah pemaksaan untuk melakukan kegiatan atau kontak seksual meliputi kissing, hubungan intim maupun sentuhan dimana pasangan tidak menghendakinya, hal ini dilakukan secara sengaja dan bertujuan untuk memperoleh dan mempertahankan kekuataan dan kontrol atas pasangannya. 3. Physical Abuse adalah perilaku yang dilakukan salah satu pihak dalam hubungan pacaran yang mengakibatkan luka secara fisik baik dengan menggunakan tangan maupun dengan menggunakan benda, perilaku ini dilakukan secara sengaja dan bertujuan untuk memperoleh dan mempertahankan kekuataan dan kontrol atas pasangannya.

C. POPULASI DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh remaja pria dan wanita di Kota Medan dengan kriteria: berusia 12-21 tahun, berpacaran, tidak menikah. Remaja dijadikan subjek penelitian dikarenakan : Universitas Sumatera Utara 1. Karena remaja merupakan tahap awal membina hubungan romantis dating, jadi ketika terdapat dating violence pada masa remaja, maka akan mengakibatkan terganggunya hubungan romantis dan pola interaksi yang akan terbawa ke masa dewasa Rathigan Street, 2005. 2. Terdapat data statisitik yang mengindikasikan bahwa remaja memiliki resiko yang lebih besar untuk terlibat dalam dating violence dibandingkan dengan orang dewasa Women of Color Network, 2008. Responden dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik non probability sampling secara incidental yang berarti setiap anggota populasi tidak mendapat kesempatan yang sama untuk dapat terpilih menjadi anggota sampel. Pemilihan sampel dari populasi didasarkan pada faktor kebetulan dan kemudahan dijumpainya sampel yang sesuai dengan karakteristik tertentu Hadi, 2000. Teknik pengambilan sampel ini digunakan karena tidak ditemukannya data yang pasti mengenai jumlah remaja di Kota Medan. Menurut Azwar 2004, secara tradisional statistika menganggap jumlah sampel yang lebih dari 60 subjek sudah cukup banyak. Namun, sesungguhnya tidak ada angka yang dapat dikatakan dengan pasti. Sugiarto 2003 berpendapat bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data dengan statistik, besar sampel yang paling kecil adalah 30, walaupun ia juga mengakui bahwa banyak peneliti lain menganggap bahwa sampel sebesar 100 merupakan jumlah yang minimum. Selanjutnya Hadi 2000 mengatakan bahwa menetapkan jumlah sampel yang jauh lebih banyak akan lebih baik daripada kurang. Maka Universitas Sumatera Utara berdasarkan pertimbangan diatas, responden dalam penelitin ini berjumlah 600 orang.

D. INSTRUMEN ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN