Contoh keadaan Unsafe conditions : a.
Mesin tidak diberi pelindung. b.
Kerusakan alat, peralatan dan substansibahan baku yang digunakan. c.
Desain atau konstruksi bangunantempat kerja tidak memungkinkan untuk bekerja.
d. Ventilasi yang tidak memenuhi syarat.
e. Tidak ada prosedur operasional kerja yang aman.
Sistem keselamatan kerja mengaakibatkan perubahan besar–besaran dalam sistem industri. Umumnya perubahan ini merupakan suatu proses revolusi yaitu
sejak sistem industri berdiri. Tujuan pembahasan ini adalah menerangkan secara garis besar sebuah sistem prosedur umum yang sangat berguna dalam
perencanaan dan pelaksanaan sistem keselamatan kerja. Diketahui bahwa kecelakaan kerja yang terjadi di dalam hubungan kerja
dikenal dan disebut dengan kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja disebut kecelakaan industri. Kecelakaan industri adalah suatu
kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas.
3.2. Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Kejadian atau peristiwa tertentu ada sebab musababnya, demikian pula kecelakaan kerja industri ini, dimana sebabnya dapat dikelompokkan menjadi 2
dua yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Kondisi berbahaya unsafe condition, yaitu kondisi tidak aman dari :
Mesin, peralatan, pesawat, bahan.
Lingkungan.
Proses.
Sifat pekerjaan.
Cara kerja.
2. Perbuatan berbahaya unsafe action, yaitu perbuatan berbahaya dari manusia
yang dalam beberapa hal dapat dilatar belakangi oleh :
Sikap dan tingkah laku yang tidak aman.
Kurangnya pengetahuan dan keterampilan.
Cacat tubuh yang tidak terlihat.
Keletihan dan kelesuan.
3.3. Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja
Kerugian – kerugian yang disebabkan kecelakaan kerja antara lain : 1.
Kerusakan. 2.
Kekacauan organisasi. 3.
Keluhan dan kesedihan. 4.
Kelainan dan cacat. 5.
Kematian. Bagi mesin, pesawat, alat kerja, bahan, proses, tempat dan lingkungan
kerja mungkin rusak akibat kecelakaan. Akibat dari itu, terjadilah kekacauan organisasi dalam proses produksi. Orang yang ditimpa kecelakaan mengeluh dan
Universitas Sumatera Utara
menderita. Sedangkan keluarga dan kawan–kawan sekerja akan bersedih hati. Kecelakaan tidak jarang berakibat luka–luka, terjadinya kelainan tubuh dan cacat.
Kecelakaan tidak jarang merenggut nyawa dan berakibat kematian. Kerugian– kerugian tersebut dapat diukur dengan besarnya biaya yang dikeluarkan karena
terjadinya kecelakaan. Biaya tersebut dibagi menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya pemberian pertolongan pertama bagi
kecelakaan, perawatan, biaya rumah sakit, biaya angkutan, upah selama tidak mampu bekerja, kompensasi cacat dan biaya perbaikan alat–alat atau mesin serta
biaya atas kerusakan bahan–bahan yang rusak. Biaya tidak langsung meliputi segala sesuatu yang tidak terlihat pada waktu atau beberapa waktu setelah
kecelakaan terjadi. Biaya ini antara lain berhentinya proses produksi oleh karena pekerja–pekerja lain menolong atau tertarik pada peristiwa kecelakaan itu. Daftar
kerugian tersembunyi akibat kecelakaan sebagai berikut : a. Kerugian akibat hilangnya waktu karyawan yang terluka.
b. Kerugian akibat hilangnya waktu karyawan yang lainnya karena rasa ingin tau, rasa simpati, membantumenolong karyawan yang terluka.
c. Kerugian akibat hilangnya waktu mandor, penyelia atau para pimpinan lainnya, yakni:
- Membantu karyawan yang terluka. - Menyelidiki penyebab kecelakaan.
- Mengatur agar proses produksi ditempat karyawan bekerja yang terluka tetap dapat dilanjutkan oleh karyawan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
- Memilih, melatih ataupun menerima karyawan baru untuk menggantikan posisi karyawan yang terluka.
d. Kerugian akibat kegunaan waktu dari petugas pemberi pertolongan pertama dan staff department rumah sakit, apabila pembiayaan ini tidak ditanggung oleh
perusahaan asuransi. e. Kerugian akibat kerusakan mesin, perkakas, atau peralatan lainnya atau oleh
karena tercemar oleh bahan bakumaterial. f. Kerugian akibat pelaksanaan system kesejahteraan bagi karyawan.
g. Kerugian akibat keharusan untuk meneruskan pembayaran upah penuh bagi karyawan yang dulu terluka setelah mereka kembali bekerja, walaupun mereka
mungkin belum pulih sepenuhnya hanya menghasilkan separuh dari kemempuan pada saat normal.
h. Kerugian akibat hilangnya kesempatan memperoleh laba dari produktivitas karyawan yang terluka dan akibat dari mesin yang menganggur.
i. Kerugian yang timbul akibat ketegangan atau menurunnya moral kerja karena kecelakaan tersebut.
3.4. Pencegahan Kecelakaan Kerja