Identifikasi Bahaya Hazard Identification

5.2.4. Identifikasi Bahaya Hazard Identification

Setelah tahapan dasar dari pekerjaan telah ditentukan masing–masing tahapan diperiksa secara hati–hati untuk mengidentifikasi bahaya dari sumber kecelakaan yang potensial. Sumber kecelakaan yang termasuk disini adalah bahaya yang berhubungan dengan mesin, peralatan, prosedur kerja, pembangkit dan keadaan lingkungan sekitar. Bahaya yang diidentifikasi dari pekerjaan yaitu : 1. Tahapan–tahapan pekerjaan pada Lantai Kerja Pengecoran. Bahaya yang timbul yaitu: a. Tangan Terjepit Mesin Bahaya atau cedera yang terjadi saat melakukan pekerjaan seperti terjepit pada bagian mesin yaitu pada saat melakukan pekerjaan menuangkan bahan pengecoran dari mesin mixing ke lantai pengecoran dengan tidak hati–hati sehingga bisa menyebabkan tangan pekerja terjepit mesin mixing. Sebaiknya pekerja menggunakan sarung tangan untuk menghindari kecelakaan tersebut. b. Tergelincir. Bahaya yang timbul pada saat meratakan bahan, karena pekerja membawa peralatan dengan posisi yang tidak benar, serta tidak menggunakan sarung tangan pada saat membawa perkakas yang berat pekerja tidak menggunakan alat bantu. Pada keadaan demikian kecelakaan kerja dapat terjadi. Universitas Sumatera Utara 2. Tahapan–tahapan pekerjaan opersional pada Daerah Mixing. Bahaya yang timbul yaitu : a. Terpeleset Bahaya yang timbul pada daerah mixing, karena pekerja membawa peralatan dengan posisi yang tidak benar, serta tidak menggunakan safety shoes pada saat membawa perkakas yang berat pekerja tidak menggunakan alat bantu. Pada keadaan demikian kecelakaan kerja dapat terjadi. b. Luka Gores Pada Tangan Timbulnya kecelakaan yang diakibatkan adanya material atau peralatan yang tidak digunakan sehingga mengakibatkan cedera pada pekerja seperti tangan tergores. Terjadinya kecelakaan kerja demikian karena tangan pekerja langsung digunakan untuk mengaduk atau memasukkan bahan baku kedalam mesin tanpa alat bantu yang memberikan keamanan bagi pekeja itu sendiri. Hal ini juga diakibatkan pekerja kurang memahami prosedur kerja yang aman dalam hal memasukkan bahan baku kedalam mesin mixing sehingga terjadi kecelakaan. 3. Tahapan – tahapan pekerjaan pengecetan. Bahaya yang timbul yaitu : a. Kaki terjepit. Cedera terjadi karena pada saat melakukan pekerjaan pekerja membawa peralatan dengan cara yang tidak benar dan tidak menggunakan alas kaki sebagai pelindung serta tidak menggunakan sarung tangan pada saat bekerja. Universitas Sumatera Utara b. Terjatuh, tertimpa bahan bangunan. Bahaya atau cedera yang terjadi pada saat melakukan pekerjaan seperti terjepit pada saat melakukan pekerjaan seperti terjepit pada bagian mesin yaitu pada saat melakukan pekerjaan perbaikan dan pembersihan pekerja tidak memperhatikan bagian–bagian yang sempit yang tidak dapat dijangkau dengan tangan dan pekerja tidak menggunakan alat bantu sehingga cedera terjadi. sarung tangan sebagai alat pelindung dan pakaian pelindung lainnya. 4. Pekerjaan Pengelasan. Bahaya yang timbul yaitu : a. Tangan Terjepit Mesin Las Timbulnya cedera pada pekerja, saat mempersiapkan peralatan untuk pemeriksaan dan pembersihan. Cedera terjadi karena pada saat melakukan pekerjaan pekerja membawa peralatan dengan cara yang tidak benar dan tidak menggunakan alas kaki sebagai pelindung serta tidak menggunakan sarung tangan pada saat membawa peralatan. b. Kaki Terimpa Tabung Gas Bahaya atau cedera yang terjadi pada saat melakukan pekerjaan mengelas yaitu kaki tertimpa tabung gas pada saat pekerja sedang mebuka kran tabung gas. Pekerja ceroboh pada saat membuka kran tabung gas sehingga tabung gas tersebut terjatuh dan menimpa kaki pekerja.Cara yang aman saat pekerja membuka kran tabung gas yaitu mengikuti prosedur kerja yang benar dan menggunakan alat pelindung diri seperti sepatu pengaman. Universitas Sumatera Utara c. Luka Bakar pada Tangan Cedera yang terjadi pada saat menyalakan mesin las yaitu luka baker pada tangan karena pekerja tidak mengikuti prosedur kerja yang aman dan tidak menggunakan alat pelindung seperti sarung tangan untuk mengelas. Cara yang aman yaitu pekerja harus mengikuti prosedur kerja dari pekerjaan tersebut dan menggunakan alat pelindung sehingga kecelakaan bisa terhindar.

5.2.5. Kontrol Tehadap Bahaya Hazard Control

Dokumen yang terkait

Analisis Potensi Bahaya Dengan Menggunakan Metode Job Safety Analysis (JSA) Pada Bagian Produksi Di PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk

20 163 185

Analisis Potensi Bahaya Sebagai Upaya Penanggulangan Kecelakaan Kerja Dengan Metode Job Safety Analysis (JSA) Di PT. Serba Indah Aneka Pangan.

3 83 127

PENERAPAN JOB SAFETY ANALYSIS SEBAGAI LANGKAH AWAL MENCEGAH TERJADINYA KECELAKAAN KERJA DI PT. ASTRA INTERNASIONAL Tbk. HSO CABANG DENPASAR BALI

0 4 57

PENILAIAN RISIKO PEKERJAAN DENGAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) TERHADAP ANGKA KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT. INDO ACIDATAMA Tbk. KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR

0 3 22

IMPLEMENTASI JOB SAFETY ANALYSIS SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA DI PT. TRI POLYTA INDONESIA, Tbk

0 4 68

PENILAIAN RISIKO PEKERJAAN DENGAN JOB SAFETY ANALYSIS Penilaian Risiko Pekerjaan Dengan Job Safety Analysis (Jsa) Terhadap Angka Kecelakaan Kerja Pada Karyawan Pt. Indo Acidatama Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

0 2 18

PENDAHULUAN Penilaian Risiko Pekerjaan Dengan Job Safety Analysis (Jsa) Terhadap Angka Kecelakaan Kerja Pada Karyawan Pt. Indo Acidatama Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

0 4 5

PENILAIAN RISIKO PEKERJAAN DENGAN JOB SAFETY ANALYSIS Penilaian Risiko Pekerjaan Dengan Job Safety Analysis (Jsa) Terhadap Angka Kecelakaan Kerja Pada Karyawan Pt. Indo Acidatama Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

2 3 28

ANALISIS KESELAMATAN SISTEM KERJA PADA AKTIVITAS OVERHEAD TRAVELLING CRANE DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS PT ALSTOM POWER ENERGY SYSTEMS INDONESIA.

1 1 9

USULAN PERBAIKAN KESELAMATAN KERJA UNTUK MEMINIMALKAN KECELAKAAN KERJA DENGAN PENDEKATAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) PADA AREA LANTAI PRODUKSI DI PT. ALAM PERMATA RIAU

0 7 8