c. Setiap peraturan dan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja harus dipatuhi
secermat mungkin. d.
Semua karyawan harus bersedia saling mengisi atau mengingatkan akan perbuatan yang dapat menimbulkan bahaya.
e. Peralatan dan perlengkapan keselamatan kerja harus dipakai atau dipergunakan
bila perlu. 2.
Aspek Peralatan Dari aspek peralatan, pencegahan kecelakaan harus diadakan dengan
terlebih dahulu menyusun berbagai system dalam perusahaan. Rancangan system ternyata lebih baik disbanding cara lain. Bagian-bagian berbahaya dapat
dihilangkan tanpa mengurangi fungsi dasar mesin. Pada dasarnya mesin-mesin mempunyai bagian-bagian kritis yang dapat menimbulkan keadaan bahaya, yaitu :
a. Bagian-bagian mesin yang sifatnya fungsional tidak membutuhkan operator
mesin. Oleh sebab itu perlindungan tetap atau kombinasi tetap dan berpaut dapat diadakan.
b. Bagian-bagian yang operasional memerlukan kehadiran operator secara terus
menerus. Perlindungan untuk bagian ini boleh bersifat tetap atau alternative lainnya.
3.5. Analisis Kecelakaan Kerja
Setiap kecelakaan kerja harus dianalisis untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut, akibatnya, dan langkah apa yang perlu diambil dalam rangka
pencegahannya. Upaya untuk mencari sebab kecelakaan disebut analisis sebab
Universitas Sumatera Utara
kecelakaan. Analisis ini dilakukan dengan mengadakan penyelidikan atau pemeriksaan terhadap peristiwa kecelakaan. Analisis kecelakaan tidaklah mudah
karena menentukan sebab-sebab kecelakaan adalah sulit. Kecelakaan harus tepat dan jelas diketahui, bagaimana dan mengapa
terjadi. Hanya pernyataan bahwa kecelakaan dikarenakan oleh alat kerja atau tertimpa benda jatuh tidaklah cukup, melainkan perlu ada kejelasan tentang
serentetan peristiwa atau factor-faktor yang terjadi dan akhirnya menjadi sebab kecelakaan. Maksud utama dari analisis adalah untuk memberikan jawaban
mengapa kecelakaan dapat terjadi, sehingga dapat ditentukan bagaimana mencegah agar kecelakaan yang sejenis tidak terjadi lagi. Pada analisis dituntut
agar dapat diungkapkan sebab sesungguhnya dari kecelakaan. Dalam analisis sejumlah kecelakaan dikelompokan kedalam pembagian
kelompok yang jenismacam kelompoknya ditentukan sesuai dengan kebutuhannya, Misalnya :
a. Tingkat keparahan kecelakaan. b. Daerah kerjalokasi.
3.6. Analisa Keselamatan Kerja
Salah satu cara untuk mencegah kecelakaan di tempat kerja adalah bisa dengan menetapkan dan menyusun prosedur pekerjaan dan melatih semua pekerja
untuk menerapkan metode kerja yang efisien dan aman. Menyusun prosedur kerja yang benar merupakan salah satu keuntungan dari menerapkan Job Safety
Analysis JSA – yang meliputi mempelajari dan membuat laporan setiap langkah
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan, identifikasi bahaya pekerjaan yang sudah ada atau potensi baik kesehatan maupun keselamatan, dan menentukan jalan terbaik untuk mengurangi
dan mengeliminasi bahaya ini. JSA digunakan untuk meninjau metode kerja dan menemukan bahaya
yang :
Mungkin diabaikan dalam layout pabrik atau bangunan dan dalam desain permesinan, peralatan, perkakas, stasiun kerja dan proses.
Memberikan perubahan dalam prosedur kerja atau personel.
Mungkin dikembangkan setelah produksi dimulai.
3.6.1. Pengertian Job Safety Analysis
JSA merupakan identifikasi sistematik dari bahaya potensial di tempat kerja yang dapat diidentifikasi, dianalisa dan direkam. Hal-hal yang dilakukan
dalam penerapan JSA :
Identifikasi bahaya yang berhubungan dengan setiap langkah dari pekerjaan yang berpotensi untuk menyebabkan bahaya serius.
Menentukan bagaimana untuk mengontrol bahaya.
Membuat perkakas tertulis yang dapat digunakan untuk melatih staf
lainnya.
Bertemu dengan pelatih OSHA untuk mengembangkan prosedur dan aturan kerja yang spesifik untuk setiap pekerjaan.
Keuntungan dari melaksanakan JSA adalah :
Universitas Sumatera Utara
Memberikan pelatihan individu dalam hal keselamatan dan prosedur kerja
efisien.
Membuat kontak keselamatan pekerja.
Mempersiapkan observasi keselamatan yang terencana.
Mempercayakan pekerjaan ke pekerja baru.
Memberikan instruksi pre-job untuk pekerjaan luar biasa.
Meninjau prosedur kerja setelah kecelakaan terjadi.
Mempelajari pekerjaan untuk peningkatan yang memungkinkan dalam metode kerja.
Mengidentifikasi usaha perlindungan ynag dibutuhkan di tempat kerja.
Supervisor dapat belajar mengenai pekerjaan yang mereka pimpin.
Partisipasi pekerja dalam hal keselamatan di tempat kerja.
Mengurangi absent.
Biaya kompensasi pekerja menjadi lebih rendah.
Meningkatkan produktivitas.
Adanya sikap positif terhadap keselamatan.
3.6.2. Mengembangkan Sebuah JSA A.
Memilih Pekerjaan
Pekerjaan dengan sejarah kecelakaan yang buruk mempunyai prioritas dan harus dianalisa terlebih dulu. Dalam memilih pekerjaan yang akan dianalisa,
supervisor sebuah departemen harus memenuhi faktor berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
1. Frekuensi kecelakaan.
Sebuah pekerjaan yang sering kali terulang kecelakaan merupakan prioritas utama dalam JSA.
2. Tingkat cedera yang menyebabkan cacat.
Setiap pekerjaan yang menyebabkan cacat harus dimasukan ke dalam JSA. 3.
Kekerasan potensi Beberapa pekerjaan mungkin tidak mempunyai sejarah kecelakaan namun
mungkin berpotensi untuk menimbulkan bahaya. 4.
Pekerjaan baru JSA untuk setiap pekerjaan baru harus dibuat sebisa mungkin. Analisa
tidak boleh ditunda hingga kecelakaan atau hamper terjadi kecelakaan. 5.
Mendekati bahaya Pekerjaan yang sering hampir terjadi bahaya harus menjadi prioritas JSA.
B. Membagi Pekerjaan
Untuk membagi pekerjaan, pilihlah pekerja yang benar untuk melakukan observasi. Pilihlah pekerja yang berpengalaman, mampu dan kooperatif sehingga
mampu berbagi ide. Jelaskan tujuan dan keuntungan dari JSA kepada pekerja. Observasi performa pekerja terhadap pekerjaan dan tulis langkah dasar
JSA. Rekaman video pekerjaan dapat digunakan untuk peninjauan di masa mendatang. Pertanyakan langkah awal pekerjaan dilanjutkan langkah selanjutnya
dan seterusnya.
Universitas Sumatera Utara
C. Identifikasi Bahaya dan Potensi Kecelakaan Kerja
Tahap berikutnya untuk mengembangkan JSA adalah identifikasi semua bahaya termasuk dalam setiap langkah. Identifikasi semua bahaya baik yang
diproduksi oleh lingkungan dan yang berhubungan dngan prosedur kerja. Tanyakan pada diri masing-masing pertanyaan berikut untuk setiap tahap:
- Adakah bahaya mogok, akan mogok atau kontak yang berbahaya dengan
objek pekerjaan? -
Dapatkah pekerja memegang objek dengan aman? -
Dapatkah gerakan mendorong, menarik, mengangkat, menekuk atau memutar yang dilakukan menyebabkan ketegangan?
- Adakah potensi tergelincir atau tersandung?
- Adakah bahaya jatuh ketika pekerja berada di tempat tinggi?
- Dapatkah pekerja mencegah bahaya saar kontak dengan sumber listrik dan
kontak putus? -
Apakah lingkungan berbahaya bagi keselamatan dan kesehatan? Adakah konsentrasi gas beracun, asap, kabut, uap, debu, panas atau radiasi?
- Adakah bahaya ledakan?
D. Mengembangkan Solusi
Langkah terakhir dalam JSA adalah mengembangkan prosedur kerja yang aman untuk mencegah kejadian atau potensi kecelakaan. Beberapa solusi yang
mungkin dapat diterapkan:
Universitas Sumatera Utara
- Menemukan cara baru untuk suatu pekerjaan
- Mengubah kondisi fisik yang menimbulkan bahaya.
- Mengubah prosedur kerja,
- Mengurangi frekuensi pekerjaan.
Poin utama dari job safety analysis adalah : mencegah kecelakaan dengan antisipasi dan eliminasi serta mengontrol bahaya yang ada.
Analisa keselamatan kerja adalah suatu proses sederhana yang saling berhubungan dengan melibatkan empat langkah dasar di bawah ini dalam
berbagai penerapan yaitu : 1.
Memilih pekerjaan untuk dianalisa. 2.
Memisahkan pekerjaan tersebut berdasarkan tahap tahap dasarnya. 3.
Mengidentifikasi resiko–resiko yang berhubungan dengan pekerjaan. 4.
Mengendalikan tiap–tiap resiko yang mungkin terjadi. Badan resmi yang bertanggung jawab dalam proses ini membuat gambaran
yang paling aman, efisien dari setiap bentuk pekerjaan yang diberikan. Badan analisa keselamatan kerja membuat strategi yang terstruktur dalam mencegah
kecelakaan kerja yaitu dengan melakukan pengenalan terhadap bahaya, melakukan evaluasi dan pengendalian resiko.
Analisa keselamatan kerja yang telah dikembangkan, digambarkan dalam bentuk diagram chart, terdiri dari langkah–langkah dasar pekerjaan dan resiko–
resiko yang ada dan prosedur pengamanan untuk tiap langkah. Diagram analisa keselamatan kerja yang lengkap dapat dibuat menjadi panduan bagi para pekerja,
diagram ini menyediakan pengenalan kerja yang jelas, berhubungan dengan
Universitas Sumatera Utara
resiko–resiko yang ada dan prosedur yang wajar dan aman serta harus diikut sertakan.
Diagram analisa keselamatan kerja ditinjau secara periodik bagi pekerja yang berpengalaman untuk meningkatkan kesadaran keselamatan kerja yang
berpengalaman atau pekerja harian. Tahapan–tahapan pada analisa keselamatan kerja dapat dilihat pada Gambar 3.1.
JOB BREAKDOWN
HAZARD I D JOB
SELECTION
HAZARD CONTROL
Gambar 3.1. Empat Langkah Dasar dari Program JSA
Universitas Sumatera Utara
a. Job Selection
Memilih pekerjaan yang akan dianalisa yaitu pekerjaan yang mengandung resiko yang tinggi, maksudnya disini pekerjaan itu memiliki sejarah
kecelakaan yang sangat tinggi.
b. Job Breakdown
Pekerjaan ini dilakukan untuk memisahkan pekerjaan yang minimbulkan bahaya menurut tempat terjadinya kecelakaan. Dalam proses
pemisahan kecelakaan ini akan analisis tahapan pekerjaan, bahaya yang ditimbulkan dan prosedur kerja yang aman disetiap jenis pekerjaan.
c. Hazard Identification Melakukan identifikasi terhadap bahaya dari sumber kecelakaan yang
potensial. Sumber kecelakaan yang termasuk disini adalah bahaya yang berhubungan dengan mesin, peralatan, prosedur kerja, pembangkit dan keadaan
lingkungan sekitar.
d. Hazard Control