Sama halnya dengan film, komunikatornya adalah kolektif yang terdiri dari penulis cerita, penulis skenario, sutradara, aktoraktris, juru kamera dan juga
produser serta lainnya. Komunikasi dalam manajemen umumnya individual.
b. Pesan
Pesan yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol danatau non verbal yang mewakili
perasaan, nilai, gagasan atau maksud dari komunikator. Pesan mempunyai tiga komponen, yaitu makna, simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna dan
bentuk atau organisasi pesan.
c. Media
Media merupakan alat atau wahana yang digunakan komunikator untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Media digunakan dalam komunikasi
apabila komunikan berada di tempat yang jauh dari komunikator danatau jumlahnya banyak.
Apabila komunikannya hanya seorang, maka digunakan media seperti surat, telepon, telegram dan sebagainya. Jika jumlahnya banyak, digunakan papan
pengumuman, pengeras suara dan lain-lain. Bilamana komunikan jauh dan banyak jumlahnya, maka digunakan surat kabar, televisi, radio dan sejenisnya. Oleh
karena itu, penggunaan media bergantung kepada banyak tidaknya dan jauh tidaknya komunikan.
Universitas Sumatera Utara
d. Komunikan
Yakni seseorang atau sejumlah orang yang menerima pesan dari komunikator. Sejumlah orang yang dijadikan sasaran itu dapat merupakan
kelompok kecilbesar yang bersifat homogen atau heterogen.
e. Efek
Efek adalah apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan dari komunikator. Jadi efek merupakan akibat dari proses komunikasi. Jika efek
disadari komunikator atau dalam arti kata terjadi tanggapan dari komunikan dan disampaikan olehnya kepada komunikator, maka hal itu dinamakan umpan balik
atau feed back.
II.1.2. Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi ditinjau dari arti yang lebih luas tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan tetapi sebagai kegiatan individu dan
kelompok mengenai tukar menukar data, fakta dan ide. Maka fungsinya dalam setiap sistem sosial adalah sebagai berikut:
1. Informasi
Pengumpulan, penyimpanan dan penyebaran berita, gambar, fakta, dan pesan yang dibutuhkan agar dapat mengenai secara jelas terhadap kondisi
lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil kepentingan yang benar.
Universitas Sumatera Utara
2. Sosialisasi
Menginginkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif sehingga sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat berpikir di
dalam masyarakat. 3.
Motivasi Menjelaskan setiap tujuan masyarakat dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. 4.
Perdebatan dan diskusi Menyediakan dan saling tukar menukar fakta yang perlu untuk
memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah publik.
5. Pendidikan
Pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual yang diperlukan semua bidang kehidupan.
6. Memajukan kebudayaan
Penyebaran hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan kebudayaan.
7. Hiburan
Penyebaran simbol, suara, serta imej dari drama, tari kesenian, masalah dan lain-lain untuk kesenangan kelompok atau individu.
Universitas Sumatera Utara
8. Integrasi
Kesempatan untuk memperoleh pesan agar kelompok maupun individu saling Kenal dan menghargai kondisi, pandangan, Dan Keinginan orang lain
Widjaja, 1988: 60.
II.1.3. Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi yang dilakukan tentunya mempunyai tujuan tertentu. Tujuan yang dimaksud di sini menunjukkan pada suatu hasil atau akibat yang
diinginkan oleh pelaku komunikasi. Secara umum menurut Schramm Effendy, 1993 : 14, tujuan komunikasi dapat dilihat dari dua perspektif kepentingan yakni
kepentingan sumberpengirimkomunikator dan kepentingan penerima komunikan. Dengan demikian maka tujuan komunikasi yang ingin dicapai dapat
digambarkan sebagai berikut:
Tabel 2. Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi dari sudut kepentingan sumber
Tujuan komunikasi dari sudut kepentingan penerima
1. Menberikan informasi 2. Mendidik
3. Menyenangkanmenghibur 4. Mengajukan suatu tindakan persuasif
1. Memahami informasi 2. Mempelajari
3. Menikmati 4. Menerima atau menolak informasi
Universitas Sumatera Utara
Dalam konteks organisasi lingkungan kerja, tujuan utama komunikasi dalam pekerjaan adalah untuk memudahkan, malaksanakan, dan melancarkan
jalannya organisasi. Tujuan komunikasi efektif yang penting lainnya adalah untuk meningkatkan moril.
Menurut Moekijat 1989 : 15 dalam bukunya Teori Organisasi menyatakan beberapa penyelidikan menunjukkan bahwa, komunikasi yang baik
dan tingkat moril yang tinggi ada hubungannya.
II.1.4. Unsur-unsur Komunikasi 1. Komunikator dan Komunikan
Di dalam proses komunikasi dikenal istilah komunikator dan komunikan. Komunikator adalah individu atau kelompok yang mengambil prakarsa dalam
mengadakan komunikasi dengan individu atau kelompok lain yang menjadi sasarannya. Sedangkan Komunikan adalah objek sasaran dari kegiatan
komunikasi, yaitu pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator akan diterima sasarannya, yaitu komunikan.
2. Message
Selain unsur komunikator dan komunikan, terdapat pula unsur lainnya dalam rangka proses komunikasi ini, yaitu message pesan di mana unsur ini
merupakan intiperumusan tujuan dan maksud dari komunikator kepada komunikan. Di dalam proses komunikasi, unsur ini sangat menentukan di dalam
mencapai the Condition of Success in Communication
Universitas Sumatera Utara
Oleh karena itu manusia hidup dalam kelompok-kelompok yang mempunyai nilai dan norma tersendiri, maka jika ada sesuatu komunikasi yang
datang dengan membawa perubahan-perubahan, disini yang pertama-tama harus dilihat, apakah perubahan-perubahan itu sesuai dengan nilai-nilai atau norma-
norma yang sudah berlaku pada sesuatu kelompok, jika sesuai sudah barang tentu akan menerima message itu. Jika tidak, sebaliknya akan menolak.
3. Feedback
Di dalam proses komunikasi ini sebagai unsur-unsurnya kita mengenal pula istilah, feedback, yaitu arus umpan balik dalam rangka proses komunikasi. Di
mana arus yang umpan balik ini selalu diharapkan oleh seseorang atau kelompok orang yang melakukan kegiatan komunikasi, dalam arti feedback yang
menyenangkan artinya penyampaian message dari komunikator mendapat tanggapan yang menyenangkan dari komunikan, hingga seterusnya terjalin
hubungan yang intim dan, favourable dalam berkomunikasi.
Gambar 3. Model Proses Feedback
A : Komunikator
B : Komunikan
P : Pesan yang disampaikan A kepada B
D : Feedback atau umpan balik
A P
B
Universitas Sumatera Utara
Sumber Meinanda, 1981: 6
II.1.5. Proses Komunikasi
Proses komunikasi dibagi dua tahap yakni secara primer dan secara sekunder. Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian dengan
upaya pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang symbol sebagai media. Lambang sebagai media primer
dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu ”menerjemahkan” pikiran dan atau
perasaan komunikator kepada komunikan Effendy, 2004: 11. Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampain pikiran
atau perasaan oleh seseorang komunikator kepada orang lain komunikan. Pikiran bisa berupa gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari
benaknya. Dalam bahasa komunikasi pernyataan dinamakan pesan message, orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator sedangkan orang yang
menerima pernyataan diberi nama komunikan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4. Model Proses Komunikasi
Sumber : Effendy, 1994: 18 Dalam suatu proses komunikasi, komponen utama yaitu komunikator,
pesan dan komunikan, namun komunikasi dapat berlangsung efektif bila dalam proses tersebut meliputi komponen-komponen berikut:
1. Sender
: komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang
2. Encoding : penyampaian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk
lambang 3.
Message : pesan yang merupakan seperangkat larnbang bermakna yang
disampaikan oleh komunikator 4.
Media : saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator-
komunikator kepada komunikan
Sender Encoding
Message Decoding
Receiver Media
Noise
Feedback Respon
Universitas Sumatera Utara
5. Decoding : pengawasan, di mana komunikator menetapkan makna kepada
komunikan 6.
Receiver : komunikan yang menerima pesan dari komunikator
7. Response : tanggapan, yakni seperangkat reaksi kepada komunikan setelah
diterpa pesan 8.
Feedback : umpan balik, yakni tanggapan komunikannya apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator
9. Noise
: gangguan tidak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh
komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator lainnya.
Kemampuan bahasa maka kita dapat mempelajari ilmu pengetahuan sejak ditampilkan oleh pendiri-pendirinya sehingga manusia dapat menjadi beradab,
berbudaya, dan dapat memperkirakan apa yang akan terjadi pada waktu lalu bahkan yang akan datang.
Lambang yang paling banyak digunakan dalam proses komunikasi primer adalah gambar. Akan tetapi gambar tidalah seefektif bahasa akan tetapi, tidak
semua orang pandai mencari kata-kata yang tepat dan lengkap yang dapat mencerminkan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya. Selain itu, sebuah
perkataan belum tentu mengandung makna yang sama bagi semua orang. Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seseorang komunikator
Universitas Sumatera Utara
menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak.
Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan banyak lagi media kedua yang sering digunakan dalam komunikan Effendy, 2004:16.
Sejalan dengan perkembangan masyarakat serta peradaban dan kebudayaanya, komunikasi bermedia mengalami kemajuan pula dengan
memadukan gambar dan warna. Maka televisi, film, dan video pun sebagai media yang mengandung bahasa, gambar, dan warna melanda masyarakat hampir
diseluruh belahan dunia. Pentingnya peranan media, yakni media sekunder, dalam proses
komunikasi, disebabkan oleh efisiensinya dalam mencapai komunikan. Jelas efisien karena, dengan menyiarkan sebuah pesan satu kali saja, sudah dapat
tersebar luas kepada khalayak yang begitu banyak jumlahnya bukan saja jutaan, bahkan ratusan juta.
Proses komunikasi sekunder ini merupakan sumbangan dari komunikasi primer untuk menembus ruang dan waktu, maka dalam menata lambang-lambang
untuk memformulasikan isi pesan, komunikator harus memperhitungkan ciri-ciri atau sifat-sifat yang digunakan.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat diketahui bahwa dalam proses komunikasi secara sekunder ini paling dominan berperan adalah komunikator
dalam hakikat komunikasi massa atau penyampaian pesan secara massa.
Universitas Sumatera Utara
komunikator disini adalah operator yang sangat berperan dalam melakukan proses komunikasi tersebut.
Kategori-kategori proses komunikasi ditinjau dari dua perspektif, yaitu: 1.
Proses Komunikasi dalam Perspektif Psikologis Proses komunikasi perspektif ini terjadi pada diri komunikator dan
komunikan. Ketika seorang komunikator berniat akan menyampaikan suatu pesan kepada komunikan, maka dalam dirinya terjadi suatu proses.
Pesan komunikasi terdiri dari dua aspek yaitu isi pesan dan lambang. Isi pesan umumnya adalah pikiran, sedangkan lambang umumnya adalah bahasa.
Lipmann menyebut isi pesan itu picture in our head, sedangkan Hagemann menamakannya das bewustseininhalte. Proses mengemas atau membungkus
pikiran dengan bahasa yang dilakukan komunikator itu dalam bahasa komunikasi dinamakan encoding. Hasil encoding berupa pesan yang kemudian la transmisikan
atau operkan atau kirimkan kepada komunikan. Kemudian proses dalam diri komunikan disebut decoding seolah-olah membuka kemasan atau bungkus pesan
yang la terima dari komunikator tadi. Isi bungkusan tadi adalah pikiran komunikator, maka komunikasi terjadi. Sebaliknya bilamana komunikan tidak
mengerti maka komunikasi pun tidak terjadi Effendy 1993: 32. 2.
Proses Komunikasi dalam Perspektif Mekanistis Proses ini berlangsung ketika komunikator mengoperkan atau
melemparkan dengan bibir kalau lisan atau tangan jika pesannya sampai ditangkap oleh komunikan. Penangkapan pesan dari komunikator kepada
Universitas Sumatera Utara
komunikan itu dapat dilakukan dengan indera telinga atau mata, atau indera indera lainnya.
Proses komunikasi dalam perspektif ini kompleks atau rumit, sebab bersifat situasional, bergantung pada situasi ketika komunikasi itu berlangsung.
Ada kalanya komunikasinya seorang, maka komunikasi dalam situasi ini dinamakan komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi, kadang-
kadang komunikannya sekelompok orang, komunikasi dalam situasi ini disebut komunikasi kelompok, acapkali pula komunikannya tersebar dalam jumlah yang
relative amat banyak sehingga untuk menjangkaunya diperlukan suatu media atau sarana, maka komunikasi dalam situasi seperti ini dinamakan komunikasi massa
Effendy, 1993: 30. Satu hal yang perlu diketahui bahwa komunikasi itu penting arti bagi
manusia, sebab tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan saling pengertian serta tukar pikiran atau pengalaman. Lebih jelasnya, komunikasi harus
mengandung minimal 3 tiga unsur pokok, yaitu komunikator, pesan dan komunikan.
Komunikator sebagai pihak penyampaian informasipesan dapat bertindak sebagai individual atau kelompok. Pesan sebagai komponen komunikasi adalah
lambing bermakna atau lambing yang membawa pikiranperasaan komuniktor berupa lisan atau tertulis. Komunikan sebagai pihak penerima adalah seseorang
atau sejumlah orang yang menjadi sasaran komunikasi, dapat berupa kelompok kecil maupun besar dan bersifat homogenheterogen.
Universitas Sumatera Utara
II.1.6. Hambatan Komunikasi
Hambatan komunikasi menurut Gamble 1986 dalam bukunya Komunikasi Massa adalah sesuatu yang mempengaruhi lajunya suatu pesan, atau
terhalangnya kemampuan pengiriman atau penerimaan pesan. Pada umumnya hambatan komunikasi dapat berbentuk statis atau yang tetap dan selalu ada, dan
ada pula gangguan yang bersifat dinamis atau yang selalu berubah-ubah. Yang dimaksudkan hambatan statis adalah hambatan yang sifatnya selalu
tetap ada atau tidak dapat ditolak. Sebagai contoh, gangguan iklim dan cuaca seperti, angin, hujan, serta hambatan lingkungan fisik sekitarnya. Sedangkan
hambatan yang bersifat dinamis adalah hambatan yang keberadaannya bisa diatasi meskipun selalu berubah-ubah seperti gangguan fisik sakit kepala, gangguan
psikologis minder, kecemasan, ketakutan, gangguan semantik dalam berbahasa, gangguan kerusakan mesin pada pesawat penyalur pesan telepon, percetakan,
teleks dan lain-lain. Hal penting yang harus diperhatikan adalah setiap proses komunikasi
selalu ada hambatan dan tidak dapat dihindari. Adanya gangguan menyebabkan berkurangnya kecepatan atau kemampuan lajunya pesan yang bersumber dari
seorang pengirim menuju penerimanya. Semakin besar gangguan maka semakin besar pula ketidak-lengkapan atau cacatnya suatu pesan mencapai penerima, dan
sebaliknya semakin kecilnya gangguan maka semakin cepat dan jelas sebuah pesan mencapai penerimanya.
Universitas Sumatera Utara
II.2. Komunikasi Pemasaran
Salah satu teknik komunikasi adalah komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan
yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kedua belah pihak melalui media yang menimbulkan efek. Pemasaran bukan hanya sekedar
mendistribusikan barangjasa dari produsen ke konsumen, tetapi merupakan tahapan kegiatan-kegiatan mulai dari perencanaan, penciptaan, penamaan,
pengematan, penetapan harga sampai pada pendistribusian produkjasa. Menurut E. Jerome Mc.Carthy yang kemudian dikembangkan oleh Philip
Kotler, pemasaran mengandung empat unsur, yaitu: produk product, tempat place, harga price, dan promosi promotion.
Segmentasi pasar dilakukan apabila produsen ingin memilah dan memilih dengan tepat target pasar mana yang efektif dan efisien. Pasar dikelompokkan
dalam segmen-segmen tertentu berdasarkan kebutuhan, sumber daya yang dimiliki, sikap dalam membeli, atau variabel lain yang relevan dengan tujuan
pemilihan. Studi segmentasi pemasaran dapat dimanfaatkan untuk; 1 menyusun suatu ruang produk, 2 mencari tahu bentuk penyebaran titik-titik ideal konsumen
pada ruang yang bersangkutan, 3 mengetahui peluang-peluang yang layak untuk produk yang baru atau yang diubah Kotler, 84: 146.
II.2.1. Periklanan
Salah satu teknik komunikasi yang erat kaitannya dengan komunikasi pemasaran ialah periklanan.
Universitas Sumatera Utara
Pengertian iklan menurut Institut Praktisi Inggris Jefkins, 1994: 153 adalah pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon
pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya.
Periklanan sebagai sarana komunikasi pemasaran banyak digunakan. Untuk Indonesia sendiri misalnya industri periklanan telah mencapai pertumbuhan
yang sangat pesat. Dengan banyaknya industri periklanan membuat perusahaan- perusahaan yang membutuhkan iklan untuk menginformasikan produknya kepada
khalayak tidak akan kesulitan lagi untuk mendapatkan industri periklanan yang baik. Adapun peranan periklanan adalah sebagai berikut :
a. Peranan Pemasaran Secara definisi yang dimaksud dengan pemasaran adalah “suatu proses
sosial manajerial yang membuat individu dan kelompok yang memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan lewat penciptaan dan pertukaran
timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.” b. Peranan Komunikasi
Periklanan adalah kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk kepada konsumen. Dalam
proses ini kegiatan periklanan menggunakan media massa baik itu cetak maupun media elektronik.
c. Peranan Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
Dalam kaitan dengan ekonomi, kegiatan periklanan memegang peranan yang sangat pentin. Melalui kegiatan periklanan, konsumen dirangsang
untuk mengkonsumsi suatu produk. Pertumbuhan tingkat konsumsi akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
d. Peranan Sosial Dalam konteks sosial iklan berperan dalam membatu masyarakat
menginformasikan inovasi suatu produk. Pada sisi lain, iklan mendorong solidaritas sosial masyarakat melalui pesan-pesan sosial Kotler, 1996: 53-
54.
II.3. Teori S-O-R
Teori S-O-R Stimulus-Organisme-Respon beranggapan bahwa organisme menghasilkan perilaku tertentu jika ada stimulus tertentu pula. Jadi
efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan
reaksi komunikasi. Artinya, dalam model ini terdapat tiga unsur penting yaitu:
1. Pesan Stimulus, pesan yang dimaksud disini adalah program “way
pasti pas”. 2.
Komunikan Organisme, yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah pelanggan SPBU Pertamina Jalan Yos Sudarso Medan.
Universitas Sumatera Utara
3. Efek Respon, respon yang dimaksud adalah citra perusahaan, yang
dalam hal ini adalah perhatian pelanggan SPBU terhadap PT. Pertamina Persero.
Dalam proses perubahan sikap yang akan dialami oleh komunikan, sikapnya akan berubah jika stimulus yang menerpanya benar-benar melebihi
semula atau melebihi apa yang pernah ia alami. Dalam memperlajari sikap yang baru tersebut ada tiga variabel yang harus diperhatikan, yaitu perhatian,
pengertian, dan penerimaan, proses tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
Model S – O – R
Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa stimulus yang disampaikan kepada komunikan dapat berdampak diterima atau ditolak. Komunikasi terjadi
jika komunikan memberikan perhatian kepada stimulus yang disampaikan kepadanya sampai kepada proses komunikan memikirkannya dan timbul
pengertian dan penerimaan atau mungkin sebaliknya. Adapun tahap yang ditimbulkan stimulus berupa perubahan sikap melalui
tahap-tahap berikut ini:
Stimulus Organisme:
Perhatian Pengertian
Respon
Universitas Sumatera Utara
1. Tahap kognitif, yaitu meliputi ingatan terhadap pesan,
kesadaranpengenalan terhadap pesan, dan pengetahuan terhadap pesan tersebut.
2. Tahap afektif, meliputi kesediaan untuk mencari lebih banyak lagi
informasi, evaluasi terhadap pesan, dan minat untuk mencoba. 3.
Tahap behavioral, yaitu perubahan sikap terhadap pesan. Seorang komunikator akan dapat melakukan perubahan sikap dan tingkah
laku komunikan apabila antara mereka merasa adanya persamaan. Oleh karena itu, seorang komunikator harus dapat membangkitkan perhatian komunikan
sehingga diantara mereka timbul persamaan makna akan suatu hal yang akan menjadi langkah awal suksesnya komunikasi. Apabila perhatian telah
dibangkitkan, maka selanjutnya diikuti dengan upaya menumbuhkan rasa suka. Menurut Hafied Cangara 2002 : 65 perhatian berarti rasa sukasenang,
rasa tertarik atau hasrat terhadap sesuatu. Menurut Effendy 2000 : 103 perhatian adalah kelanjutan dari rasa suka yang merupakan titik tolak timbulnya hasrat
untuk melakukan tindakan yang diharapkan. Sedangkan menurut Harlock 1978 : 115, perhatian merupakan sumber
motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Menurut Ryono Praktikno 1987 : 54 perhatian atau sikap yang membuat
seseorang senang dan suka terhadap objek situasi dan ide tertentu. Istilah perhatian dalam kamus besar bahasa Indonesia 1998 : 583 diartikan sebagai
ketertarikan, kecendrungan hati, harapan, pendirian, prasangka yang dimiliki oleh
Universitas Sumatera Utara
individu secara mendalam untuk mendapat sesuatu yang diinginkan dengan cara membayar atau pengorbanan lainnya.
Perhatian adalah keadaan dalam diri individu yang mampu mengarahkan rasa sukanya untuk objek tertentu yang dianggap penting yang mampu mendorong
mereka untuk cendrung mencari objek yang disenangi tersebut. Adapun ciri-ciri perhatian dari uraian tersebut yaitu :
a. Perhatian timbul dari kesan suka terhadap suatu objek.
b. Setiap orang memiliki kesukaan terhadap objek yang diminati.
c. Perhatian memunculkan kecendrungan hati untuk mencari objek
yang disenangi. d.
Perhatian ditunjukan dalam bentuk hasrat melakukan sesuatu kegiatan.
Jika disederhanakan lagi maka dapat disebutkan bahwa model S-O-R merupakan stimulus yang akan ditangkap oleh organisme khalayak. Komunikasi
akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti dan menerima.
II.4. Hubungan Masyarakat Humas