METODOLOGI PENELITIAN Program Pertamina Way Pasti Pas dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional antara Pengaruh Program Pertamina Way Pasti Pas di SPBU COCO Pertamina Retail Jalan Yos Sudarso Medan Terhadap Citra Perusahaan)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Deskripsi Lokasi Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat PT. Pertamina Retail PT. Pertamina Retail adalah salah satu anak perusahaan PT Pertamina Persero Corporation yang memiliki bisnis utama di bidang ritel bahan bakar minyak, dimana perusahaan ini dibentuk untuk menghadapi perubahan pasar khususnya SPBU Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum di tanah air menuju pasar perdagangan bebas. PT. Pertamina Retail didirikan berdasarkan Akte Notaris No 1 Pada tanggal 1 September 2005, yang dibuat oleh Andy A. Agus, SH di Jakarta. Awalnya bernama PT. Pertajaya Lubrindo dan kemudian mengubah nama menjadi PT. Pertamina Ritel yang telah ditandatangani oleh Menteri Kehakiman No C-02803.HT.01.04 pada tanggal 1 Februari 2006. Kemudian berubah menjadi Akte No 16 Pada tanggal 26 Juni 2008 oleh Drs. Andy A. Agus, SH Notaris di Jakarta. Pembentukan PT. Pertamina Retail untuk menjalankan bisnis pengelolaan SPBU ini juga didukung oleh Surat Keputusan PT Pertamina Persero No Kpts-036F000002006-S0 Pada tanggal 26 Januari 2006 tentang PT. Pertamina Retail untuk mengelola SPBU PT. Pertamina Persero. Surat Keputusan oleh Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Persero No Kpts-036F000002006-S0 pada 26 Januari 2006 lalu direvisi Universitas Sumatera Utara Dengan Kpts-205F000002008-S0 No Surat Pada tanggal 28 November 2008 tentang PT. Ritel Pertamina yang mengelola SPBU PT. Pertamina Persero. Pembentukan PT. Pertamina Retail merupakan peralihan anak perusahaan PT. Pertamina Persero lainnya yaitu PT. Pertajaya Lubrindo yang sebelumnya bergerak di bidang bisnis pelumas. PT. Pertamina Retail didirikan untuk menjadi salah satu kontributor peningkatan laba di PT. Pertamina Persero dalam usaha penjualan bahan bakar minyak di ruang lingkup SPBU Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum. Di samping itu PT. Pertamina Retail juga didirikan sebagai pengemban tugas untuk meningkatkan citra yang baik terhadap Pertamina melalui pengelolaan SPBU yang lebih profesional. PT. Pertamina Retail juga sudah berbenah untuk melakukan transformasi di segala bidang, termasuk di fungsi Retail Outlet SPBU. Upaya yang dilakukan dalam perubahan tersebut adalah pemberian standarisasi pelayanan SPBU milik Pertamina di bawah pengelolaan PT. Pertamina Retail. PT. Pertamina Retail berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan istilah Pertamina Way. Penjabaran Pertamina Way adalah Staf, Kualitas dan Kuantitas, Peralatan dan Fasilitas, Format Fisik dan Produk dan Pelayanan. Pertamina Way merupakan standar baru yang diterapkan untuk seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum SPBU di seluruh Indonesia kepada konsumen baik dari segi pelayanan, jaminan kualitas dan kuantitas termasuk kenyamanan di lingkungan SPBU. Pertamina Way adalah program yang diluncurkan oleh PT. Pertamina dengan penerapan standar pelayanan yang terdiri dari 5 lima elemen, yaitu pelayanan staff yang terlatih dan bermotivasi, jaminan Universitas Sumatera Utara kualitas dan kuantitas, fasilitas dan peralatan yang terawat dengan baik, memiliki format fisik yang konsisten, dan penawaran produk dan pelayanan bernilai tambah dengan operator yang selalu menerapkan 3S Salam, Senyum, Sapa. SPBU yang telah sukses menerapkan Pertamina Way berhak mendapatkan Sertifikasi Pasti Pas, setelah dinyatakan lolos oleh auditor independen bertaraf Internasional. Dengan sertifikasi tersebut SPBU Pasti Pas memberikan jaminan pelayanan terbaik yang memenuhi standar konsumen untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas BBM yang terjamin, pelayanan yang ramah, serta fasilitas yang nyaman. PT. Pertamina Retail mengelola manajemen operasional SPBU milik Pertamina yang dinamakan SPBU COCO, yang merupakan kependekan dari Company Own Company Operate, yaitu milik perusahaan dan dioperasikan oleh perusahaan. SPBU COCO adalah SPBU murni milik PT. Pertamina Persero dan dioperasikan oleh PT. Pertamina Persero melalui anak perusahaannya PT. Pertamina Retail. Selain itu ada juga SPBU yang bentuk kerjasamanya dengan pihak lain yaitu CODO Company Owned Dealer Operated dan DODO Dealer Owned Dealer Operated. SPBU CODO PT. Pertamina merupakan SPBU sebagai bentuk kerjasama antara PT. Pertamina dengan pihak-pihak tertentu, antara lain kerjasama pemanfaatan lahan milik perusahaan ataupun individu untuk di bangun SPBU PT. Pertamina yang pengelolaannya diserahkan kepada pihak swasta. Sedangkan SPBU DODO Dealer Owned Dealer Operated adalah SPBU milik swasta, baik lahan, investasi, maupun operasionalnya, dimana Universitas Sumatera Utara disebut jaringan SPBU Pertamina yang menjalin kemitraan untuk menggunkan merek dan logo Pertamina. III.1.2. Visi Misi dan Tata Nilai PT. Pertamina Retail Visi PT. Pertamina Retail adalah menjadi perusahaan ritel yang profesional, unggul dan mandiri. Untuk mewujudkan visi tersebut, sebagai salah satu anak perusahaan PT.Pertamina Persero, PT. Pertamina Retail memiliki misi yaitu:  Mendukung usaha Pertamina dalam mempertahankan posisi Market Leader usaha ritel di pasar domestik.  Meningkatkan citra Pertamina melalui jaringan ritel SPBU milik Pertamina.  Menjadi kontributor perolehan laba PT. Pertamina Persero.  Mengembangkan usaha ritel SPBU di pasar domestik dengan optimalisasi jaringa n ritel. Sedangkan tata nilai yang akan ditanamkan kepada seluruh Pekerja di PT. Pertamina Retail adalah tata nilai yang disingkat dengan ‘PRIMA‘, yang berarti ‘Tahan Dalam Situasi dan Kondisi Apapun’ dengan uraian sebagai berikut :  Profesional : Bersikap sesuai dengan kapasitas profesi yang dimiliki.  Response : Tanggap dan secara cepat bersikap dalam menghadapi situasi bisnis yang dinamis.  Integrity : Mampu mewujudkan komitmen ke dalam tindakan nyata.  Mature : Dewasa dan bijaksana dalam menghadapi masalah usaha. Universitas Sumatera Utara  Agressive : Cepat menangkap peluang usaha. III.1.3. Produk usaha PT. Pertamina Retail PT. Pertamina Retail menjalankan bisnis usahanya mengelola SPBU dalam rangka penjualan bahan bakar minyak untuk kendaraan bermotor, dimana dalam operasionalnya terbagi dalam tiga divisi penjualan yaitu : 1. Divisi Fuel Retail, adapun produk yang dimiliki oleh divisi ini adalah :  Premium, adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih. Warna kuning tersebut akibat adanya zat pewarna tambahan dye. Penggunaan premium pada umumnya adalah untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti mobil, sepeda motor, motor tempel dan lain-lain. Bahan bakar ini sering juga disebut motor gasoline atau petrol.  Pertamax, adalah motor gasoline tanpa timbal dengan kandungan aditif lengkap generasi mutakhir yang akan membersihkan Intake Valve Port Fuel Injector dan ruang bakar dari carbon deposit dan mempunyai Research Octane Number RON 92. Pertamax merupakan bahan bakar ramah lingkungan unleaded dan beroktan tinggi. Formula barunya yang terbuat dari bahan baku berkualtas tinggi memastikan mesin kendaraan bermotor anda bekerja dengan lebih baik, lebih bertenaga, “knock free”, rendah emisi, dan memungkinkan anda menghemat pemakaian bahan bakar. Bahan bakar ini dianjurkan untuk kendaraan yang diproduksi diatas Universitas Sumatera Utara tahun 1990 terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan electronic fuel injection dan catalytic converters.  Pertamax Plus, adalah bahan bakar superior perusahaan publik dengan kandungan energi tinggi dan ramah lingkungan, diproduksi menggunakan bahan baku pilihan berkualitas tinggi sebagai hasil penyempurnaan formula terhadap produk perusahaan publik sebelumnya. Produk ini ditujukan untuk kendaraan yang berteknologi mutakhir yang mempersyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan ramah lingkungan. Pertamax Plus sangat direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi rasio 10,5 dan juga yang menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection EFI, Variable Valve Timing Intelligent VVTI, VTI, turbochargers dan catalytic converters.  Pertamina DEX, merupakan bahan bakar mesin diesel modern yang telah memenuhi dan mencapai standar emisi gas buang EURO 2, memiliki angka performa tinggi dengan cetane number 53 keatas HSD mempunyai cetane number 45 , memiliki kualitas tinggi dengan kandungan sulfur di bawah 300 ppm, direkomendasikan untuk mesin diesel teknologi terbaru Diesel Common Rail System, sehingga pemakaian bahan bakar akan lebih irit dan ekonomis serta menghasilkan tenaga yang lebih besar.  Bio Solar, adalah bahan bakar campuran untuk mesin diesel yang terdiri dari minyak hayati non fosil bio fuel sebesar 5 lima persen minyak kelapa sawit atau CPO Crude Palm Oil yang telah dibentuk menjadi Universitas Sumatera Utara Fatty Acid Methyl Ester FAME dan 95 persen solar murni bersubsidi. Bahan bakar ini secara bertahap akan mengurangi peran solar. 2. Divisi Non Fuel Retail, dimana produk bisnis divisi ini yaitu :  Property Management, merupakan usaha pemanfaatan ruang space di SPBU COCO untuk disewakan ke tenant sehingga dari pendapatan sewa yang diperoleh dapat menambah pendapatan SPBU.  Promosi dan Periklanan, yaitu menjadikan area SPBU sebagai sarana seluas-luasnya yang memberi nilai tambah secara ekonomi diluar bisnis utama tanpa mengurangi nilai dan fungsi utama SPBU sebagai penyedia bahan bakar untuk kepentingan publik.  LPG dan Pertamina DEX, merupakan produk kemasan dari Pertamina Persero yang dipasarkan melalui SPBU COCO. Pelumas Pertamina dipasarkan melalui SPBU COCO, Bright Oli Mart atau Bright Store yang menjual Produk Pelumas Pertamina 10 liter,5 Liter, 4 Liter, 1 Liter dan 0,8 Liter. LPG yang disediakan di SPBU COCO berukuran LPG 12 Kg dan 3 Kg dan Pertamina Dex Kemasan 10 liter dan Refill, Kerosene Kemasan 5 Liter.  Bright Oli Mart, merupakan bisnis Light Service Station PT. Pertamina Retail. Bright Oli Mart ini baru berada di beberapa lokasi SPBU COCO Pertamina Retail yang tersebar di berbagai daerah yaitu di lokasi SPBU COCO Batam, SPBU COCO Kenten Palembang , SPBU COCO Ujung Berung Bandung, SPBU COCO Ahmad Yani Semarang , SPBU COCO Universitas Sumatera Utara Sultan Agung Semarang , SPBU COCO Industri Jakarta, SPBU COCO Daan Mogot Jakarta, SPBU COCO Abdul Muis Jakarta.  Bright Wash, merupakan pengembangan bisnis Non Fuel Retail PT. Pertamina Retail sebagai trader peralatan dan perlengkapan Car Wash yang mendukung Program Pertamina Persero untuk Go Green dengan menggunakan ‘Bio Shampoo’ dan sistem ‘water treatment’ yang re- useable dan sebagai bentuk paradigma One stop services di SPBU COCO. 3. Divisi Bright C Store dan Bright Cafe.  Bright C Store a. Jaringan yang terintegrasi di jaringan SPBU Pertamina. b. Merchandise produk bersifat fast moving dan impulsive. c. Buka 24 jam harga dan pelayannya premium serta berlokasi strategis.  Bright Café a. Jaringan yang terintegrasi di jaringan SPBU Pertamina. b. Merchandise produk bersifat produk makanan dan minuman olahan. c. Buka 24 jam, harga dan pelayanannya premium dan berlokasi strategis. d. Mengutamakan kenyamanan dan kemudahan akses. e. Memiliki fasilitas internet Wifi. Jumlah Gerai Bright Store sampai saat ini sebanyak 147 outlet yang terdiri dari 95 outlet Branding , 3 outlet bagi hasil, dan 49 outlet dikelola. III.2. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian korelasional, dimana metode ini berusaha menjelaskan suatu permasalahan atau Universitas Sumatera Utara gejala yang lebih khusus dalam penjelasan antara dua objek. Metode penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, seberapa besar eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan tersebut Arikunto, 1998 : 251. III.3 Populasi dan Sampel III.3.1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa- peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Nawawi,1993:141. Dalam penelitian ini populasinya terdiri dari seluruh masyarakat yang memahami dan yang datang untuk mengisi Bahan Bakar Minyak BBM di lokasi penelitian yakni SPBU Pertamina Jalan Yos Sudarso Medan Jumlah populasi disesuaikan dengan banyaknya masyarakat yang datang untuk mengisi BBM. Berdasarkan data yang diperoleh pada saat pra penelitian pada hari Selasa, 02 Desember 2010, penulis dibantu oleh salah seorang karyawan SPBU COCO Pertamina Retail Jalan Yos Sudarso Medan dan diambil populasi seminimal mungkin dan didapatkan rata-rata pelanggan SPBU tersebut setiap bulan sebanyak 6239 orang. Universitas Sumatera Utara III.3.2. Sampel Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu Nawawi, 1995 : 144. Berdasarrkan data populasi yang ada, maka untuk menghitung sampel digunakan rumus Taro Yamame dengan presisi 10 dengan tingkat kepercayaan 90, yakni sbb: n = Keterangan: n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi d 2 = Presisi tingkat kesalahan penarikan sampel 10 dengan tingkat kepercayaan 90 Maka jumlah sampel adalah: n = N Nd 2 + 1 2254 2254 2254 2 2254 2254 2 6239 6239 6239 Universitas Sumatera Utara = = 98.42 = 99 Jumlah sampel akhirnya digenapkan menjadi 99 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Accidental sampling, yaitu dalam teknik ini pengambilan sampel tidak ditetapkan lebih dahulu. Penelitian langsung mengumpulkan data dari unit sampel yang ditemukannya dan cocok sebagai sebagai sumber data III.4. Teknik Penarikan Sampel Selanjutnya untuk menentukan sampel dalam penelitian ini digunakan 2 cara yaitu: a. Purposive Sampling Purposive Sampling berarti pengambilan sampel disesuaikan dengan kriteria-kriteria yang tertentu yang ditetapkan sebagai tujuan penelitian. Adapun kriteria yang dimaksud adalah pelanggan PT. Pertamina Persero, yang mengisi BBM di SPBU COCO Pertamina Retail Jalan Yos Sudarso Medan. b. Accidental Sampling Penarikan sampel selanjutnya adalah dengan Accidental Sampling yaitu teknik penarikan sampel dengan cara mengambil siapa saja yang ditemui dan bila sudah mencukupi maka pengambilan sampel dihentikan Nawawi, 1995: 156. 6239 Universitas Sumatera Utara III.5. Teknik Pengumpulan Data a. Penelitian Kepustakaan Library Research Yaitu aktivitas penelitian dengan cara mengumpulkan data, informasi dan keterangan melalui buku-buku teoritis yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. b. Penelitian Lapangan Field Research Yaitu suatu yaitu kegiatan dimana peneliti mengumpulkan data-data faktual dari objek penelitian dengan cara mengdari lapangan yang meliphimpun data secara langsung maupun tidak langsung pada lokasi penelitian, melalui: 1. Kuesioner, yaitu suatu daftar yang berisikan suatu rangkaian pertanyan mengenai suatu hal atau suatu bidang. Kuisioner ini dimaksudkan sebagai daftar pertanyan untuk memperoleh jawaban- jawaban dari para responden Koentjaraningrat, 1993: 173. 2. Observasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan dan mengamati gejala-gejala yang ada. Rakhmat, 1989:83. Observasi secara singkat dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala pada objek penelitian. Nawawi, 1989:74. Menurut Karl Weick dikutip dari Seltiz, Wrightsman dan Cook, 1976:253, mendefinisikan observasi sebagai pemilihan, pengubahan, pencatatan dan pengkodean serangkaian perilaku dan Universitas Sumatera Utara suasana yang berkenaan dengan organisme yang ada, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris. Rakhmat, 1984:100. III.6. Teknik Analisa Data Analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: III.6.1. Analisa Tabel Tunggal Analisis tabel tunggal merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori Singarimbun, 1995 : 266. III.6.2 Analisa Tabel Silang Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan lainnya. Sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif Singarimbun, 1995 : 273. Dalam penelitian ini variabel yang dihubungkan terdiri dari variabel pendapat responden tentang kualitas dan kuantitas bahan bakar di SPBU COCO Pertamina Retail Jalan Yos Sudarso Medan dengan layanan 3S Senyum, Salam, Sapa, dan layanan 3 Pas. Universitas Sumatera Utara III.6.3 Uji Hipotesis Salah satu fungsi statistik yaitu untuk menyederhanakan data sehingga mudah dibaca dan diinterpretasikan. Selain itu juga dipakai untuk menguji hipotesis Singarimbun,1984:213. Dalam penelitian ini variable-variabel yang diukur terdapat dalam skala ordinal. Sesuai dengan pedoman penggunaan test statistik yang berlaku, pengujian hipotesa yang berskala ordinal dapat dilakukan dengan test statistik “Korelasi Rank Spearman”. r s = 1 – 1 6 2 2 − Σ N N d Dimana : r s rho = koefisien korelasi rank order Angka 1 = angka satu; yaitu bilangan konstan Angka 6 = angka enam; yaitu bilangan konstan d = perbedaan antara pasangan jenjang ∑ = sigma atau jumlah N = jumlah individu dalam sampel Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal. Universitas Sumatera Utara Jika r s 0, maka hipotesis ditolak Jika r s 0, maka hipotesis diterima Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guildford Rahmat, 1997:29. 0,20 : hubungan rendah sekali 0,20 – 0,40 : hubungan rendah tetapi pasti 0,41 – 0,70 : hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0, 90 : hubungan yang tinggi atau kuat 0,91 : hubungan sangat tinggi; kuat sekali; dapat diandalkan Untuk mengukur tingkat signifikansi korelasi digunakan rumus t test Siegel,1997:263. t = r s 2 1 2 s r n − − Keterangan : t = Koefisien korelasi variable x dan y n = Sampel Universitas Sumatera Utara Hasil pengujian signifikansi melalui rumus t, selanjutnya akan dibandingkan dengan tabel distribusi nilai t. Apabila t hitung t tabel , maka kesimpulan yang diambil adalah Ha terdapat hubungan signifikan Apabila t hitung t tabel , maka kesimpulan yang diambil adalah Ho tidak terdapat hubungan signifikan. III.6 Pelaksanaan Pengumpulan Data Dalam proses penelitian ini, ada beberapa tahap pengumpulan data yang peneliti laukan yaitu : III.6.1 Tahap Awal Sebelum melakukan penelitian ke lokasi penelitian yaitu SPBU COCO Pertamina Retail Jalan Yos Sudarso Medan, peneliti terlebih dahulu meminta izin dari pihak perusahaan bagian administrasi. Namun sebelum itu, peneliti mengajukan surat permohonan izin melakukan penelitian dari bagian pendidikan FISIP USU. Setelah peneliti memperoleh surat-surat izin tersebut, maka peneliti dapat melakukan penelitian di lokasi penelitian. III.6.2 Pengumpulan Data Mulai tanggal 10 Desember 2010 s.d. 24 Desember 2010, peneliti menyebarkan kuesioner dan melakukan observasi pada pelaksanaan program Universitas Sumatera Utara Pertamina Way Pasti Pas di perusahaan tersebut. Kuesioner penelitian tersebut berisi 29 pertanyaan yang seluruhnya harus dijawab responden, 4 pertanyaan untuk karakteristik responden, 14 pertanyaan untuk program Pertamina Way Pasti Pas dan 11 pertanyaan untuk citra perusahaan. Dalam menjawab pertanyaan tersebut, peneliti juga menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang kurang dimengerti responden dan untuk memastikan agar tidak ada satupun pertanyaan yang terlewatkan. Setelah responden selesai mengisi kuesioner, peneliti juga melakukan observasi langsung dengan melakukan pengisian bahan bakar minyak di SPBU tersebut untuk mengetahui pelaksanaan program Pertamina Way Pasti Pas tersebut. III.7 Proses Pengolahan Data Setelah peneliti selesai mengumpulkan data dari 99 responden, maka pengolahan data akan dimulai. Adapun tahap pengolahan data yang akan peneliti lakukan adalah sebagai berikut : III.7.1 Penomoran Kuesioner Kuesioner yang telah dikumpulkan akan diberi nomor urut sebagai pengenal 01-99. III.7.2 Editing Universitas Sumatera Utara Editing adalah proses pengeditan jawaban responden untuk memperjelas setiap jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesalahan saat pengisian data ke dalam kotak yang disediakan. III.7.3 Coding Coding adalah proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke kotak kode yang disediakan di kuesioner dalam bentuk angka score. III.7.4 Inventarisasi Variabel Inventarisasi variabel yaitu data mentah yang diperoleh akan dimasukkan ke dalam lembar Fotron Cobol FC sehingga memuat seluruh data dalam satu kemasan. III.7.5 Tabulasi Data Dalam tahap ini, data dari lembar Fotron Cobol FC dimasukkan ke dalam tabel yaitu tabel tunggal dan tabel silang. Penyebaran data dalam tabel secara rinci melalui kategori frekuensi, persentase dan selanjutnya akan dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS 17.0. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Program Pertamina Way Pasti Pas dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Program Pertamina terhadap Peningkatan Citra PT Pertamina Unit Pemasaran I Medan)

7 52 158

SKRIPSI STRATEGI SOSIALISASI PROGRAM “PERTAMINA PASTI PAS” TAHUN 2007-2009 (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Strategi Sosialisasi Program“Pertamina Pasti Pas” PT Pertamina Tahun 2007-2009).

0 6 19

PENDAHULUAN STRATEGI SOSIALISASI PROGRAM “PERTAMINA PASTI PAS” TAHUN 2007-2009 (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Strategi Sosialisasi Program“Pertamina Pasti Pas” PT Pertamina Tahun 2007-2009).

0 11 64

OBYEK PENELITIAN STRATEGI SOSIALISASI PROGRAM “PERTAMINA PASTI PAS” TAHUN 2007-2009 (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Strategi Sosialisasi Program“Pertamina Pasti Pas” PT Pertamina Tahun 2007-2009).

0 3 25

PENUTUP STRATEGI SOSIALISASI PROGRAM “PERTAMINA PASTI PAS” TAHUN 2007-2009 (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Strategi Sosialisasi Program“Pertamina Pasti Pas” PT Pertamina Tahun 2007-2009).

0 4 22

PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT RESPON KHALAYAK PADA IKLAN TERHADAP CITRA ( Studi Eksplanatif Pengaruh Tingkat Respon Khalayak Pada Iklan “Pertamina Pasti Pas” Terhadap Citra SPBU Banyuraden Yang Sudah Bersertifikasi “Pasti Pas” dan SPBU Payak Yang Belum Be

0 3 31

PENUTUP PENGARUH TINGKAT RESPON KHALAYAK PADA IKLAN TERHADAP CITRA ( Studi Eksplanatif Pengaruh Tingkat Respon Khalayak Pada Iklan “Pertamina Pasti Pas” Terhadap Citra SPBU Banyuraden Yang Sudah Bersertifikasi “Pasti Pas” dan SPBU Payak Yang Belum Berser

0 2 6

PENDAHULUAN Pengaruh Tingkat Absensi Dan Pengalaman Kerja Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Pada SPBU Pertamina Pasti Pas (Study Kasus Di SPBU Pertamina Pasti Pas “AYODYA” di Purwodadi).

4 29 5

Pengaruh Pengelolaan Kualitas Layanan Melalui Program Pertamina Way terhadap Kepuasan Konsumen dan Dampaknya pada Citra SPBU Pertamina (Studi pada SPBU Pasti Pas di Surabaya)

0 0 16

PERJANJIAN KERJASAMA PENGUSAHAAN SPBU PERTAMINA "PASTI PAS"

0 2 90