Sejarah Lahirnya Peradilan Agama Jakarta Timur

45

BAB III PROFIL PENGADILAN AGAMA JAKARTA TIMUR

A. Sejarah Lahirnya Peradilan Agama Jakarta Timur

Sejarah kelahiran Pengadilan Agama Jakarta Timur sangat erat terkait antara mata rantainya dengan sejarah pembentukan Pengadilan Agama pada umumnya diseluruh kepulauan yang ada di Indonesia, terutama di wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Lahirnya Pengadilan Agama Jakarta Timur diaplikasi oleh Menteri Agama RI sebagaimana dalam keputusan Menteri Agama RI Nomor 67 Tahun 1963 jo Nomor 4 Tahun 1967. Adapun secara detailnya, lahirnya Pengadilan Agama Jakarta Timur sebagai berikut: a. Pada saat itu Pengadilan Agama Jakarta di tanah tumpah darah si pitung ini hanya memiliki satu Pengadilan Agama yaitu “Pengadilan Agama Istimewa Jakarta Raya” yang dibantu 2 dua kantor cabang Pengadilan Agama Jakarta Tengah. Kemudian semakin bertambahnya warga Ibukota sehingga terlahirnya keputusan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 1963 yang berisi “Membubarkan Kantor-kantor Cabang Pengadilan Agama bentuk lama dalam Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya. b. Pada tahun 1966 Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta melalui keputusan beliau Nomor Ib.3II1966 tanggal 12 Agustus 1966 membentuk Ibukota negara ini menjadi 5 lima wilayah dengan sebutan kota Administratif. Di daerah khusus Ibukota Jakarta, berdasarkan putusan Menteri Agama Nomor 4 Tahun 1967 lahir Peradilan Agama Jakarta dan diadakan perubahan kantor-kantor cabang Pengadilan Agama dari 2 dua kantor cabang menjadi 4 empat kantor cabang, antara lain: 1. Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Pusat 2. Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Timur 3. Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Barat 4. Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Selatan Pengadilan Agama Jakarta Timur dibentuk dan berdiri berdasarkan keputusan Menteri Agama RI No. 4 tahun 1967 tertanggal 17 Januari 1967. Pada saat munculnya sebutan Pengadilan Agama Jakarta Timur di wilayah hukum DKI Jakarta, bermula dari sebuah proses. Ketika Lembaga Pengadilan Agama di wilayah hukum DKI Jakarta diberi nama dengan sebutan “Pengadilan Agama Jakarta Timur” lalu pada saat yang bersamaan melalui keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor I b. 3II1966 tanggal 12 Agustus 1966, maka pada tanggal 18 februari 1967 lahir dan diresmikan pula Pengadilan Agama lain yang berkedudukan di 4 empat wilayah hukum DKI Jakarta dalam lingkungan Pengadilan Agama Jakarta Timur, yaitu: 1. Pengadilan Agama Jakarta Selatan 2. Pengadilan Agama Jakarta Barat 3. Pengadilan Agama Jakarta Utara dan 4. Pengadilan Agama Jakarta Pusat Untuk sebutan “Pengadilan Agama Jakarta Timur” adalah tercermin di dalam Keputusan Menteri Agama RI Nomor 4 tahun 1967 tanggal 7 Januari 1967 tentang Perubahan Kantor-kantor Cabang Pengadilan Agama dalam Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya. Pengadilan Agama dulu sebelum lahirnya UU No.3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama, organisasi, administrasi, dan keuangan dilakukan oleh Menteri Agama. 51 Akan tetapi, dalam amandemen ketiga UUD 1945 bab IX pasal 24 ayat 2 tentang kekuasaan kehakiman yang disahkan MPR pada 09 November 2001, disebutkan bahwa :”Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang ada dibawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi:. Pasal inilah yang membawa pada sistem satu atap one roof system dibawah naungan Mahkama Agung RI. Dengan demikian seluruh lembaga peradilan adalah 51 Undang-Undang No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama Pasal 5 ayat 2 sederajat, setara dan sejajar dengan lingkungan peradilan lain dalam pembinaan organisasi, administrasi dan finansial serta pembinaan teknis yustisial. Dan dalam Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman. Implementasi one roof system ini tertuang dalam UU tersebut yakni terdapat pada Pasal 21 ayat 1 UU No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman yang berbunyi: “Organisasi, administrasi dan finansial Mahkamah Agung dan badan Peradilan yang berada dibawahnya berada dibawah kekuasaan Mahkama Agung”. Dan UU No.3 Tahun 2006 Tentang Pengadilan Agama semua pembinaan dibawah Mahkamah Agung. 52 Pengadilan Agama Jakarta Timur berkedudukan di Kelapa Dua Wetan jl. Raya PKP No. 24 Kel. Kelapa Dua Wetan Kec. Ciracas Kodya Jakarta Timur, Telp 021 87717549 Kode pos 13730. Gedung Pengadilan Agama Jakarta Timur dibangun di atas nama hak pakai No. 28 Kodya Jakarta Timur dengan luas tanah 2.760 m2, luas bangunan 1400 m2 terdiri dari 3 lantai yang dibangun tahun 2003 dengan dana APBD Pemda DKI Jakarta. Gedung Pengadilan Agama Jakarta Timur sekarang sangat representatif dan cukup memadai untuk melakukan pelayanan yang prima kepada masyarakat, areal tanah dan bangunan yang cukup besar, sehingga bisa memiliki lapangan tenis, lapangan parkir yang nyaman dan areal taman. Dengan keadaan gedung kantor yang demikian besar dan volume pekerjaan yang cukup padat, begitupula dengan karyawan yang berjumlah 75 52 Undang-Undang No.3 Tahun 2006 tentan Peradilan Agama Pasal 5 ayat 1 orang ditambah dengan pegawai honorer 13 orang, maka gedung kantor tersebut dirasakan belum cukup memadai untuk jumlah perkara yang mencapai angka lebih dari 2.500 perkara per tahun. Dasar Hukum Pembentukan Pengadilan Agama Jakarta Timur, Pengadilan Agama Jakarta Timur, dibentuk dan berdiri berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI tahun 1967 No. 4 tahun 1967 tertanggal 17 Januari 1967. Pendirian Pengadilan Agama Di Wilayah Hukum Daerah Khusus Ibukota DKI Jakarta. Kodya Jakarta Timur adalah wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Jakarta Timur, yang meliputi 10 kecamatan sebagai berikut: 1. Kecamatan Matraman, terdiri dari 6 enam kelurahan dengan jumlah penduduknya sebanyak 153.484 jiwa: a. Kelurahan Kebon Manggis b. Kelurahan Palmerian c. Kelurahan Pisangan Baru d. Kelurahan Kayu Manis e. Kelurahan Utan Kayu Utara f. Kelurahan Utan Kayu Utara Selatan 2. Kecamatan Jatinegara, terdiri dari 8 delapan Kelurahan dengan jumlah penduduknya sebanyak 250.186 jiwa: a. Kelurahan Bali Mester b. Kelurahan Bidaracina c. Kelurahan Cipinang Besar Selatan d. Kelurahan Cipinang Besar Utara e. Kelurahan Cipinang Cempedak f. Kelurahan Cipinang Muara g. Kelurahan Rawa Bunga h. Kelurahan Kampung Melayu Kecil 3. Kecamatan Pasar Rebo, terdiri dari 5 lima kelurahan dengan jumlah penduduknya sebanyak 240.074 jiwa: a. Kelurahan Baru b. Kelurahan Cijantung c. Kelurahan Gedong d. Kelurahan kalisari e. Kelurahan Pekayon 4. Kecamatan Kramat Jati, terdiri dari 7 tujuh kelurahan dengan jumlah penduduknya sebanyak 175.883 jiwa: a. Kelurahan Balekambang b. Kelurahan Batu Ampar c. Kelurahan Cawang d. Kelurahan Cililitan e. Kelurahan Dukuh f. Kelurahan Kampung Tengah g. Kelurahan Kramat Jati 5. Kecamatan Pulogadung terdiri dari 7 tujuh kelurahan dengan jumlah penduduknya sebanyak 250.878 jiwa: a. Kelurahan Cipinang b. Kelurahan Jati c. Kelurahan Jatinegara Kaum d. Kelurahan Kayu Putih e. Kelurahan Pisangan Timur f. Kelurahan Pulogadung g. Kelurahan Rawamangun 6. Kecamatan Cakung terdiri dari 7 tujuh kelurahan dengan jumlah penduduk sebanyak 251.184 jiwa: a. Kelurahan Cakung Barat b. Kelurahan Cakung Timur c. Kelurahan Jatinegara d. Kelurahan Penggilingan e. Kelurahan Pulogebang f. Kelurahan Rawa Terate g. Kelurahan Ujung Menteng 7. Kecamatan Ciracas, terdiri dari 5 lima kelurahan dengan jumlah penduduk sebanyak 160.679 jiwa: a. Kelurahan Cibubur b. Kelurahan Ciracas c. Kelurahan Kelapa Dua Wetan d. Kelurahan Rambutan e. Kelurahan Susukan 8. Kecamatan Cipayung, terdiri dari 8 delapan kelurahan dengan jumlah penduduknya sebanyak 171.883 jiwa: a. Kelurahan Ceger b. Keluruhan Cilangkap c. Kelurahan Cipayung d. Kelurahan Lubang Buaya e. Kelurahan Munjul f. Kelurahan Pondok Rangon g. Kelurahan Setu h. Kelurahan Bambu Apus 9. Kecamatan Makasar terdiri dari 5 lima kelurahan dengan jumlah penduduk sebanyak 193.085 jiwa: a. Kelurahan Cipinang Melayu b. Kelurahan Halim c. Kelurahan Kebon Pala d. Kelurahan Pinang Ranti e. Kelurahan Makasar 10. Kecamatan Duren Sawit terdiri dari 7 tujuh kelurahan dengan jumlah penduduknya sebanyak 203.280 jiwa: a. Kelurahan Duren Sawit b. Kelurahan Malaka Jaya c. Kelurahan Pondok Kopi d. Kelurahan Pondok Bambu e. Kelurahan Klender f. Kelurahan Malaka Sari g. Kelurahan Pondok Kelapa

B. Visi dan Misi Pengadilan Agama