Ibu Bekerja ASI dan ASI Eksklusif

15 proses menyusu terkadang sangat lama dan hal ini merupakan hal yang wajar. Sebaiknya bayi menyusu pada satu payudara sampai selesai baru kemudian bila bayi masih menginginkan dapat diberikan pada payudara yang satu lagi sehingga kedua payudara mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan ASI. IDAI, 2008 Berapa sering bayi menyusu dalam sehari? Susui bayi sesering mungkin sesuai dengan kebutuhan bayi, sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24 jam. Awalnya bayi menyusu sangat sering, namun pada usia 2 minggu frekuensi menyusu akan berkurang. Bayi sebaiknya disusui sesering dan selama bayi menginginkannya bahkan pada malam hari. Menyusui pada malam hari membantu mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam hari. Bayi yang menyusu akan melepaskan payudara ibu dengan sendirinya, ibu tidak perlu menyetopnya. IDAI, 2008 Bagaimana menilai kecukupan ASI? IDAI, 2008 1. ASI akan cukup bila posisi dan perlekatan benar 2. Bila buang air kecil lebih dari 6 kali sehari dengan warna urin yang tidak pekat dan bau tidak menyengat 3. Berat badan naik lebih dari 500 gram dalam sebulan dan telah melebihi berat lahir pada usia 2 minggu 4. Bayi akan relaks dan puas setelah menyusu dan melepas sendiri dari payudara ibu

2.1.5 Ibu Bekerja

IBU BEKERJA Ibu bekerja bukan merupakan alasan untuk menghentikan pemberian ASI eksklusif. Ibu yang ingin kembali bekerja diharapkan berkunjung ke Klinik Laktasi untuk menyiapkan cara memberikan ASI bila bayi harus ditinggal. Langkah-langkah bila ibu ingin kembali bekerja: IDAI, 2008 16 1. Siapkan pengasuh bayi nenek, kakek, anggota keluarga lain, baby sitter, pembantu sebelum ibu mulai bekerja kembali. 2. Berlatihlah memerah ASI sebelum ibu bekerja kembali. ASI yang diperah dapat dibekukan untuk persediaan tambahan apabila ibu mulai bekerja. ASI beku dapat disimpan antara 1-6 bulan, bergantung dari jenis lemari esnya. Di dalam lemari es dua pintu ASI beku dapat disimpan lebih dari 3 bulan. 3. Latihlah pengasuh bayi untuk terampil memberikan ASI perah dengan cangkir. 4. Hindari pemakaian dotempeng karena kemungkinan bayi akan menjadi “bingung puting”. 5. Susuilah bayi sebelum ibu berangkat bekerja, dan pada sore hari segera setelah ibu pulang, dan diteruskan pada malam hari. 6. Selama di kantor, perah ASI setiap 3-4 jam dan disimpan didalam lemari es, diberi label tanggal dan jam ASI diperah. ASI yang disimpan di lemari es pendingin dapat bertahan selama 2x24 jam. ASI perah ini akan diberikan esok harinya selama ibu tidak dirumah. ASI yang diperah terdahulu diberikan lebih dahulu. 7. ASI yang disimpan di lemari es perlu dihangatkan sebelum diberikan kepada bayi dengan meredamnya dalam air hangat. ASI yang sudah dihangatkan tidak boleh dikembalikan ke dalam lemari es. Maka yang dihangatkan adalah sejumlah yang habis diminum bayi satu kali. 8. Apabila ASI yang diperah kemarin tidak mencukupi kebutuhan bayi sampai ibu kembali bekerja, dapat digunakan ASI beku yang sudah disiapkan sebelumnya. ASI beku ini kalau akan diberikan harus ditempatkan di lemari es pendingin supaya mencair dan harus digunakan dalam 24 jam. 17 Gambar 2.1.5.1 Pemberian ASI dengan cangkir sumber: Laeflet Penatalaksanaan ASI Eksklusif pada IBU Bekerja. PODI ASI PKSC A. Pemberian ASI pada ibu yang bekerja Pengeluaran ASI Apabila ASI berlebihan, sampai keluar memancar. maka sebelum menyusui sebaiknya ASI dikeluarkan terlebih dahulu untuk menghindari bayi tersedak atau enggan menyusu. Pengeluaran ASI juga berguna pada ibu bekerja yang akan meninggalkan ASI bagi bayinya di rumah. ASI yang merembes karena payudara penuh. pada bayi yang mempunyai masalah mengisap misal BBLR, menghilangkan bendungan atau memacu produksi ASI saat ibu sakit dan tidak dapat langsung menyusui bayinya. Perinasia, 2007 Pengeluaran ASI dapat dilakukan dengan dua cara: Perinasia, 2007 1. Pengeluaran dengan tangan Cara ini lazim digunakan karena tidak banyak membutuhkan sarana dan lebih mudah. 1. Ibu diminta mencuci tangan sampai bersih. 2. Ibu atau keluarganya menyiapkan cangkirgelas bertutup yang telah dicuci dengan air mendidih. 3. Ibu melakukan massase atau pemijatan payudara dengan kedua telapak tangan dari pangkal ke arah areola. Minta ibu mengulangi pemijatan ini pada sekeliling payudara secara merata. 18 4. Pesankan kepada ibu untuk menekan daerah areola ke arah dada dengan ibu jari di sekitar areola bagian atas dan jari telunjuk pada sisi areola yang lain. 5. Peras areola dengan ibu jari dan jari telunjuk, jangan memijatmenekan puting karena dapat menyebabkan rasa nyerilecet. 6. Minta ibu mengulangi tekan-peras-lepas-tekan-peras-lepas. Pada mulanya ASI tak keluar, jangan berhenti, setelah beberapa kali maka ASI akan keluar. 7. Pesankan kepada ibu agar mengulangi gerakan ini pada sekeliling areola dari semua sisi sehingga yakin bahwa ASI telah diperas dari semua segmen payudara. Gambar 2.1.5.2 Pengeluaran ASI dengan tangan 2. Pengeluaran ASI dengan pompa Bila payudara bengkakterbendung engorgement dan puting susu terasa nyeri, maka akan lebih baik bila ASI dikeluarkan dengan pompa payudara. Pompa baik digunakan bila ASI benar-benar penuh, tetapi pada payudara yang lunak akan lebih sukar. Ada dua macam pompa yang dapat digunakan yaitu tangan dan listrik, yang biasa digunakan adalah pompa payudara tangan. 19 Cara pengeluaran ASI dengan pompa payudara tangan: Perinasia, 2007 1. Tekan bola karet untuk mengeluarkan udara. 2. Letakkan ujung lebar tabung pada payudara dengan puting susu tepat di tengah, dan tabung benar-benar melekat pada kulit. 3. Lepas bola karet, sehingga puting dan areola tertarik ke dalam. 4. Tekan dan lepas beberapa kali, sehingga ASI akan keluar dan terkumpul pada lekukan penampung pada sisi tabung. 5. Cucilah alat dengan bersih, menggunakan air mendidih, setelah selesai dipakai atau akan dipakai. Bola karet sukar dibersihkan, oleh karenanya bila memungkinkan lebih baik pengeluaran ASI dengan tangan. Gambar 2.1.5.3 Pengeluaran ASI dengan pompa tangan Keluarkan ASI sebanyak mungkin dan tampung ke cangkir atau tempatteko yang bersih. Ada ibu yang dapat mengeluarkan sampai 2 cangkir 400-500 ml atau lebih walaupun setelah bayinya menyusu. Tetapi meskipun hanya 1 cangkir 200 ml sudah bisa untuk pemberian 2 kali 100 ml. Penyimpanan ASI Perinasia, 2007  6-8 jam di temperatur ruangan 19 o -25 o C, bila masih kolostrum susu awal, 1-7 hari bisa sampai 12 jam  1-2 hari di lemari es 4 o C 20  2 minggu – 4 bulan di Freezer dalam lemari es -4 o C  bertahun dalam “deep freezer” -18 o C ASI beku perlu dicairkan dahulu dalam lemari es 4 o C. ASI kemudian tidak boleh dimasakpanaskan, hanya dihangatkan dengan merendam cangkir dalam air hangat.

2.2 Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo, 1997., pengetahuan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan individu berbuat atau bertindak. Dengan demikian perbuatan atau tingkah laku seseorang dapat terjadi menurut apa yang diketahui dan diyakini sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. Setiap orang memiliki pengetahuan yang berbeda, pengatahuan yang dimiliki seseorang merupakan peranan penting dalam pekerjaannya. Hal ini berarti pengetahuan akan melahirkan sikap yang akan mengarahkan seseorang untuk berbuat sesuatu. Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langsung dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Sebaiknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung ketika Green 1980 berpendapat bahwa peningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku. Pengetahuan memang sesuatu yang perlu tetapi bukan merupakan faktor yang cukup kuat sehingga seseorang bertindak sesuai dengan pengetahuannya. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan melalui wawancara langsung atau kuesioner terhadap subjek penelitian atau responden Notoatmodjo, 2003. Pendidikan adalah usaha secara sadar dan sistematis yang berlangsung seumur hidup didalam mentransfer pengetahuan seseorang kepada orang lain. Usaha ini bisa dilakukan secara formal atau non formal. Seseorang yang latar pendidikannya tinggi formal akan mempunyai tingkat penalaran yang tinggi dan mempunyai persepsi bermacam-macam tentang sesuatu hal dibandingkan dengan orang yang berpendidikan rendah, serta memiliki keinginan yang besar