7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ASI dan ASI Eksklusif
2.1.1 Definisi ASI dan ASI Eksklusif
Air Susu Ibu yang selanjutnya disebut ASI adalah cairan hidup yang mengandung sel-sel darah putih, imunoglobulin, enzim dan hormon,
serta protein spesifik, dan zat-zat gizi lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Peraturan Bersama Menteri
Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan menteri Kesehatan. 2008.
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai sekitar usia 6 bulan. Selama itu bayi tidak diharapkan mendapat
tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, air teh, madu, air putih. Pada pemberian ASI eksklusif bayi juga tidak diberikan makanan
tambahan seperti pisang, biskuit, bubur susu, bubur nasi, tim dan sebagainya. Pemberian ASI secara benar akan dapat memenuhi kebutuhan
bayi sampai usia enam bulan, tanpa makanan pendamping. Di atas usia enam bulan, bayi memerlukan makanan tambahan tetapi pemberian ASI
dapat dilanjutkan sampai ia berumur dua tahun. Perinasia, 2007
2.1.2 Manfaat dan Keunggulan ASI
A. Bagi Bayi
1. Sebagai sumber nutrisi bagi bayi
Seperti halnya nutrisi pada umumnya, ASI mengandung komponen makro dan mikro nutrien. Yang termasuk makronutrien adatah karbohidrat, protein dan
lemak sedangkan mikronutrien adalah vitamin mineral. Air susu ibu hampir 90 nya terdiri dari air. Volume dan komposisi nutrien ASI berbeda untuk setiap
ibu bergantung dari kebutuhan bayi. Perbedaan volume dan komposisi di atas juga terlihat pada masa menyusui kolostrum, ASI transisi, ASI matang dan ASI
pada saat penyapihan. Kandungan zat gizi ASI awal dan akhir pada setiap ibu
8 yang menyusui juga berbeda. Kolostrum yang diproduksi antara hari 1-5
menyusui kaya akan zat gizi terutama protein. IDAI, 2008
2. Tidak menimbulkan alergi
Pada bayi baru lahir sistem IgE belum sempurna. Pemberian susu formula akan merangsang aktivasi sistem ini dan dapat menimbulkan alergi. ASI tidak
menimbulkan efek ini. Pemberian protein asing yang ditunda sampai umur 6 bulan akan mengurangi kemungkinan alergi ini. Perinasia, 2007
3. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan
Waktu menyusu kulit bayi akan menempel pada kulit ibu. Kontak kulit yang dini ini akan sangat besar pengaruhnya pada perkembangan bayi kelak. Walaupun
seorang ibu dapat memberikan kasih sayang yang besar dengan memberikan susu formula, tetapi menyusui sendiri akan memberikan efek psikologis yang besar.
Dengan foto inframerah, payudara ibu menyusui lebih hangat dibanding payudara ibu yang tidak menyusui. Perinasia, 2007
Interaksi yang timbul waktu menyusui antara ibu dan bayi akan menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan aman ini penting untuk menimbulkan dasar
kepercayaan pada bayi basic sense of trust, yaitu dengan mulai dapat mempercayai orang lain ibu maka akan timbul rasa percaya pada diri sendiri
Perinasia, 2007
4. Menyebabkan pertumbuhan yang baik