Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Profitabilitas

7

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh debt to equity ratio, ukuran perusahaan dan leverage operasi berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2011-2013.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak, di antaranya adalah: 1. Bagi Investor Dapat menjadi rekomendasi dan bahan pertimbangan investor dalam berinvestasi pada perusahaan tersebut, agar melihat aspek-aspek yang harus diperhatikan ketika sebelum berinvestasi. 2. Bagi Perusahaan Dapat menjadi evaluasi bagi perusahaan dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang akan di ambil, seiring semakin ketatnya dunia usaha. 3. Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai profitabilitas dan aspek-aspek uang mempengaruhinya. 4. Peneliti Lainnya Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang ingin meneliti mengenait profitabilitas perusahaan. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan perusahaan pada dasarnya digunakan untuk menilai kesehatan keuangan dan untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan dalam menggunakan aset perusahan untuk tujuan mendaptkan pendapatan bagi perusahaan. Kinerja keuangan dapat didefinisikan sebagai hasil kerja para manajer dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan perusahaan Fahmi, 2006:63. Istilah kinerja keuangan sering dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Selain itu, tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi para karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran. Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan. Informasi kinerja adalah penting karena informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan 9 arus kas dari sumber daya yang ada. Di samping itu, informasi tersebut juga berguna dalam perumusan perimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya.

2.1.2 Tujuan Kinerja Keuangan

Munawir 2002:31 menyatakan bahwa tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah: 1. Mengetahui Tingkat Likuiditas Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan pada saat ditagih. 2. Mengetahui Tingkat Solvabilitas Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. 3. Mengetahui Tingkat Rentabilitas Rentabilitas atau yang sering disebut dengan profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu 4. Mengetahui Tingkat Stabilitas Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang - hutangnya serta membayar beban bunga atas hutang -hutangnya tepat pada waktunya. 10

2.1.3 Pengukuran Kinerja Keuangan

Menurut Hanafi 2010:76 ada tiga macam ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja yaitu: 1. Ukuran Kriteria Tunggal Ukuran kriteria tunggal single criteria adalah ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu ukuran untuk menilai kinerja manajer. Kelemahan apabila kriteria tunggal digunakan untuk mengukur kinerja yaitu orang akan cenderung memusatkan usahanya pada kriteria pada usaha tersebut sehingga akibatnya kriteria lain diabaikan, yang kemungkinan memiliki arti yang sama pentingnya dalam menentukan sukses atau tidaknya perusahaan. 2. Ukuran Kriteria Beragam Ukuran kriteria beragam multiple criteria adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran untuk menilai kriteria manajer. Kriteria ini mencari berbagai aspek kinerja manajer, sehingga manajer dapat diukur kinerjanya dari beragam kriteria. Tujuan penggunaan beragam ini adalah agar manajer yang diukur kinerjanya mengarahkan usahanya kepada berbagai kinerja. 3. Ukuran Kriteria Gabungan Ukuran kriteria gabungan composite criteria adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran, untuk memperhitungkan bobot masing- masing ukuran dan menghitung rata -ratanya sebagai ukuran yang menyeluruh 11 kinerja manajer. Kriteria gabungan ini dilakukan karena perusahaan menyadari bahwa beberapa tujuan lebih penting dibandingkan dengan tujuan yang lain, sehingga beberapa perusahaan memberikan bobot angka tertentu pada beragam kriteria untuk mendapatkan ukuran tunggal kinerja manajer.

2.2 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan sebuah hal yang begitu penting seiring dengan perkembangan perusahaan. Karena profitabilitas mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam menggunakan modal kerja yang dimilikinya. Menurut Munawir 2002:33 profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Laba terdiri dari laba kotor, laba operasi EBIT dan laba bersih EAT. Untuk memperoleh laba diatas rata-rata, maka pendapatan revenue harus lebih besar dari semua beban expenses. Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yang dilakukan kemampuan peurusahaan untuk menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya sedangkan bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas pengelolaan badan usaha tersebut. Profitabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif. Dengan demikian profitabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan antara laba 12 yang diperoleh dalam satu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut. Semakin besar tingkat profitabilitas menunjukkan semakin baik manajemen dalam mengelola perusahaan. Hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen selama ini, apakah mereka telah bekerja secara efektif atau tidak. Jika berhasil mencapai target yang telah ditentukan mereka dikatakan telah berhasil mencapai target untuk periode atau beberapa periode, sebaliknya jika gagal atau tidak berhasil mencapai target yang telah ditentukan, ini akan menjadipelajaran bagi manajemen untuk periode ke depan. Kegagalan ini harus diselidiki dimana letak kesalahan dan kelemahannya sehingga kejadian tersebut tidak terulang. Kegagalan atau keberhasilan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk perencanaan laba ke depan, sekaligus kemungkinan untuk menggantikan manajemen yang baru terutama setelah manajemen lama mengalami kegagalan. Rasio Profitabilitas ini sering disebut sebagai salah satu alat ukur kinerja manajemen. Menurut Syahyunan 2004:83 rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen. Menurut Brigham 2007:112-115 jenis-jenis rasio profitabilitas adalah: 1. Profit Margin on Sales Rasio yang menggambarkan pendapatan bersih dari setiap penjualan, dihitung melalui hasil bagi antara pendapatan bersih dengan penjualan. 13 2. Return on Assets ROA Rasio yang diperoleh dari pendapatan bersih dibagi dengan jumlah aktiva. 3. Return on Equity ROE Rasio dari pendapatan bersih dibagi dengan modal

2.3 Debt to Equity Ratio

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

9 197 83

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER), DEBT TO ASSET RATIO (DAR), UKURAN PERUSAHAAN DAN CASH HOLDING TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 6 27

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 11

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 8

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 15

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan, Dan Leverage Operasi Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan, Dan Leverage Operasi Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 10