Kerangka Konsepsi Kerangka Teori dan Konsepsi 1. Kerangka Teori

dijaminkan melalui debitur, dan nilai jaminan diperkirakan dapat menutup utang debitur, tentu jaminan perorangan tidak ada gunanya. Sebaliknya dalam jaminan perseorangan, barang-barang yang diserahkan oleh penjamin sebagai jaminan tentu benda jaminan tersebut tidak memberikan jaminan yang diikat dengan yuridis sempurna karena bukan jaminan kebendaan yang diikat secara yuridis sempurna karena ada undang-undang yang mengaturnya. Memang tidak terdapat ketentuan kewajiban bahwa bank kreditur harus mengikat agunan fasilitas kredit yang diberikan secara yuridis sempurna. Bagi kreditur yang terpenting adalah bahwa kredit tersebut terdapat agunan yang cukup memadai. Namun demikian pihak ketiga sebagai penjamin avalist, baik menyerahkan agunan atau tidak dalam jaminan perorangan tetap diperlukan karena paling tidak dapat dijadikan dasar menggugat kepailitan terhadap yang bersangkutan .

2. Kerangka Konsepsi

Konsepsi adalah merupakan unsur pokok dalam usaha penelitian atau membuat karya ilmiah. Sebenarnya yang dimaksud konsepsi adalah suatu pengertian mengenai sesuatu fakta atau dapat berbentuk batasan defenisi tentang sesuatu yang akan dikerjakan. Jadi jika teori berhadapan dengan sesuatu hasil kerja yang telah selesai, sedangkan konsepsi masih merupakan permulaan dari sesuatu karya yang setelah diadakan pengolahan akan dapat menjadikan suatu teori. ††††††††† Ibid Universitas Sumatera Utara Kegunaan dari adanya konsepsi adalah agar ada pegangan dalam melakukan penelitian atau penguraian sehingga memudahkan bagi orang lain untuk memahami batasan-batasan atau pengertian-pengertian yang dikemukakan. Dalam praktek perbankan, perjanjian pemberian jaminan bersifat perorangan ada tiga pihak yang terkait yaitu debitur, kreditur dan penjamin avalist. Istilah avalist dalam judul tesis ini adalah orang yang memberikan jaminan yang mengakibatkan dirinya sebagai penjamin suatu utang, cek atau wesel. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Yang dimaksud wesel adalah seperti yang didefenisikan oleh T he Uniform Negotiable Instruments Law di Amerika Serikat ialah suatu perintah tertulis tanpa syarat, yang ditujukan oleh seseorang kepada orang lain, yang minta atau mendesak orang yang kepadanya wesel itu ditujukan untuk membayar, atas permintaan atau pada suatu waktu tertentu atau yang dapat ditentukan dikemudian hari, sejumlah uang atas perintah seseorang tertentu atau kepada si pembawa. §§§§§§§§§ Guna penjamin avalist adalah untuk menjamin pelunasan utang debitur kepada kreditur manakala debitur tidak mampu membayar atau wanprestasi dengan memberikan jaminan aval. Aval Pasal 129-131,202-204 KUHDagang adalah perjanjian jaminan yang bertujuan untuk menambah jaminan bahwa pembayaran atas wesel itu akan ††††††††† Hilman Hadikusuma, Hukum Waris Adat, Citra Aditya, Bandung, 2003, hal 5 ‡‡‡‡‡‡‡‡‡ AF. Elly Erawaty, Kamus Hukum Bahasa Belanda-Bahasa Indonesia, Badan Pembinaan Hukum Nasional, Departemen Kehakiman, Jakarta, 1997-1998, hal 15 §§§§§§§§§ Abdurrahman, A, Op.cit, hal 102 Universitas Sumatera Utara terlaksana, dengan menambah seorang penghutang wesel lagi kepada penghutang- penghutang wesel yang telah ada. Perjanjian Aval berdiri sendiri terlepas dari perikatan pokoknya, sedangkan borgtocht adalah asessoir terhadap perikatan pokoknya. †††††††††† Yang dapat memberikan aval menurut Pasal 129 ayat 2 ialah : 1.oleh seorang ketiga 2.oleh seorang yang tanda tangannya telah terdapat pada surat wesel. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Yang dimaksud kreditur dalam pengertian tersebut diatas adalah pihak yang memberikan kredit atau pihak yang berpiutang atau bank. Yang dimaksud debitur adalah pihak penerima kredit atau pihak yang berhutang. Kreditur dan debitur dapat berupa perorangan dan badan usaha. Badan usaha dibedakan menjadi dua yaitu badan usaha yang bukan badan hukum dan badan usaha yang berstatus badan hukum. Yang dimaksud dengan pengertian badan hukum tersebut diatas adalah suatu subjek hukum yang diciptakan manusia dengan cara memfiksikan badan hukum tersebut seolah-olah mempunyai fungsi dan kehendak seperti orang. §§§§§§§§§§ Yang dimaksud subjek hukum dalam pengertian diatas adalah manusia yang berkepribadian hukum legal personality dan segala sesuatu yang berdasarkan Emmy Pangaribuan Simanjuntak, Op.cit, hal 77 †††††††††† Ibid. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Ibid. §§§§§§§§§§ Tri Widiyono, Direksi Perseroan Terbatas, Keberadaan, Tugas, Wewenang Dan Tanggung Jawab, Op.cit, hal 9 Universitas Sumatera Utara tuntutan kebutuhan masyarakat oleh hukum diakui sebagai pendukung hak dan kewajiban. Dalam ilmu hukum ada dua subjek hukum yaitu manusia orang dan badan hukum. Salah satu badan hukum adalah berbentuk Perseroan Terbatas. Perseroan terbatas menjadi badan hukum adalah tergantung pengesahan dari Menteri Kehakiman sekarang Menteri Hukum Dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia. Yang dimaksud kredit dalam penulisan tesis ini adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. ††††††††††† Pokok-pokok ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia dalam pemberian kredit haruslah dibuat dalam bentuk perjanjian tertulis. ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Bentuk perjanjian tertulis dapat dilakukan dengan akta dibawah tangan dan akta otentik. Akta dibawah tangan adalah suatu akta yang dibuat dan ditanda tangani para pihak saja dengan tanpa bantuan seorang pejabat umum atau akta yang dibuat oleh atau dihadapan pejabat umum yang tidak berwenang. Sementara itu akta autentik adalah suatu akta yang dibuat oleh atau dihadapan seorang pejabat umum yang Ibid, hal 11 ††††††††††† Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 selanjutnya telah diubah dengan Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, Pasal 1 angka 12 ‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡‡ Ibid, Penjelasan Pasal 8 ayat 2 Universitas Sumatera Utara berwenang untuk itu, seperti notaris, dimana bentuk aktanya juga telah ditentukan oleh undang-undang. §§§§§§§§§§§ Perjanjian tertulis ini lebih mudah untuk dipergunakan sebagai bukti apabila dikemudian hari terjadi wanprestasi, karena dalam hukum perdata, bukti tertulis merupakan bukti utama. Yang dimaksud wanprestasi dalam pengertian diatas adalah cidera janji, tidak menepati kewajiban dalam perjanjian Pasal 1243 KUHPerdata. Istilah tanggung jawab adalah suatu kewajiban bagi seseorang untuk melaksanakan sesuatu yang telah diwajibkan atau yang telah disanggupinya . ††††††††††††

G. Metode Penelitian 1. Spesifikasi Penelitian

Dokumen yang terkait

Eksistensi Presidential Threshold Paska Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/Puu-Xi/2013

6 131 94

Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 101/K.Pdt.Sus/Bpsk/2013 Tentang Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor

22 248 119

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Analisis Tentang Putusan Mahkamah Agung Dalam Proses Peninjauan Kembali Yang Menolak Pidana Mati Terdakwa Hanky Gunawan Dalam Delik Narkotika

1 30 53

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Efektifitas Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

3 55 122

ANALISIS YURIDIS KEDUDUKAN HUKUM PENJAMIN UTANG DEBITUR YANG MELEPASKAN HAK-HAK ISTIMEWANYA DALAM PERJANJIAN KREDIT ANTARA KREDITUR DENGAN DEBITUR (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 030PK/N/2001)

0 4 77

TANGGUNG JAWAB PENJAMIN (PERSONAL GUARANTEE) TERHADAP UTANG DEBITUR DALAM HAL TERJADINYA KEPAILITAN.

0 2 15