tindakan pengurangan nyeri yang lain.
2. Tujuan: setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan kebutuhan
tidur dapat terpenuhi, tidak ada gangguan tidur Kriteria Hasil:
- Jumlah tidur tidak terganggu - Perasaan segar setelah tidur
- Tidak ada masalah dengan pola tidur
Rencana Tindakan Rasional
Mandiri
1. M engatur waktu
khusus untuk rutinitas sehingga sesuai
dengan jadwal
2. Sedapat mungkin
mengupayakan tingkat kebisingan diluar dan
di dalam ruang rawat minimal;tutup pintu
ruangan saat beristirahat.
3. M engatur tidur siang
tanpa mengganggu bayi. Lakukan
persiapan untuk tidur malam seperti pada
jam 9 malam sesuai dengan pola tidur
pasien.
4. M enasehati untuk
membatasi pengunjung dan menerima telepon
5. M endiskusikan
tekhnik yang pernah dipakainya untuk
meningkatkan istirahatnya, misalnya,
minum minuman hangat, membaca,
menonton tv sebelum M emperbaiki pola tidur individu
M engurangi rangsangan dari luar yang mengganggu
M eningkatkan pola tidur M eningkatkan pola tidur
M eningkatkan kontrol tidur
tidur. Berikan susu hangat pada bayi
sebelum tidur.
6. M elakukan upaya
untuk menciptakan rasa nyaman saat klien
merasa nyeri; menggosok punggung,
member analgesik. Keadaan tempat tidur
yang nyaman, dan bersih.
7. Bunyi alarm, telepon
dikecilkan
8. M emberikan
pengetahuan tidur, jadwal tidur dan
latihan relaksasi M eningkatkan relaksasi mengurangi
nyeri dan ketegangan dan istirahat M engurangi gangguan tidur
M eningkatkan relaksasi dan istirahat dan meningkatkan tidur
3. Tujuan : Pasien dapat memenuhi aktivitas secara bertahap
Kriteria Hasil :
1. Klien akan mengidentifikasi aktivitas danatau situasi yang
menimbulkan kecemasan yang berkontribusi pada intoleransi aktivitas.
2. Klien akan berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang dibutuhkan
dengan peningkatan yang memadai pada denyut jantung, frekuensi respirasi, dan tekanan darah dan pola yang dipantau
dalam batas normal.
3. Klien akan mengungkapkan secara verbal pemahaman tentang
kebutuhan oksigen, pengobatan, dan atau peralatan yang dapat meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
4. Klien akan menampilkan aktivitas kehidupan sehari-hari
dengan beberapa bantuan. 5.
Klien akan menampilkan pengelolaan pemeliharaan di rumah dengan beberapa bantuan.
Rencana Tindakan Rasional
Pengkajian:
1. Kaji respons emosi,
sosial, dan spiritual terhadap aktivitas.
2. Evaluasi dan motivasi
keinginan pasien untuk M embantu dalam mengidentifikasi
derajat kemampuan klien terhadap aktivitas
M ampu memberi semangat pada klien agar bisa
meningkatkan aktivitas.
Monitoringobservasi:
3. Tentukan penyebab
keletihan.
4. Pantau asupan nutrisi.
5. Pantaudokumentasikan
pola istirahat pasien dan lamanya waktu tidur.
Mandiri:
6. Bantu dengan aktivitas
fisik teratur sesuai kebutuhan misalnya
ambulasi, berubah posisi.
7. Batasi rangsangan
lingkungan Seperti cahaya dan kebisingan.
Kolaborasi :
8. Rujuk pada pelayanan
kesehatan rumah untuk mendapatkan pelayanan
tentang bantuan perawatan rumah, sesuai
dengan kebutuhan.
Pendidikan Kesehatan:
9. Intruksikan kepada
klienkeluarga dalam penggunaan teknik
relaksasi selama aktivitas.
10. Ajarkan tentang
pengaturan-pengaturan aktivitas dan tehnik
manajemen waktu melakukan aktivitas seperti
dahulu. .
M ampu mempermudah proses perawatan
selanjutnya. Untuk memastikan keadekuatan
sumber-sumber energi M engidentifikasi penyebab
terjadinya intoleransi aktivitas Akan mempermudah klien dalam
beraktivitas Untuk memfasilitasi relaksasi
Dengan dilakukannya perawatan di rumah akan mempercepat
terjadinya proses penyembuhan Akan mempermudah penyembuhan
dengan dilakukannya relaksasi terlebih dahulu
Untuk mencegah terjadinya kelelahan, diperlukan manajemen
waktu dan pengaturan aktivitas.
2.9. Implementasi dan Evaluasi Hari
tanggal No.
Dx Implementasi Keperawatan
Evaluasi SOAP
Rabu20 M ei
2015 1.
1. M elakukan pengkajian nyeri
meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi , kualitas,
intensitas
atau keparahan
nyeri. 2.
M emberikan informasi tentang nyeri
untuk meminimalisir
stressor pada klien, misalnya: penyebab nyeri, seberapa lama
akan berlangsung.
3. M embantu pasien dalam
menemukan posisi
yang nyaman.
M isalnya :
semifowler. 4.
M enjelaskan cara mengurangi ketidaknyamanan
: nyeri
dengan menciptakan
lingkungan yang
tenang. M isalnya
: M eminimalisir
kebisingan seperti mematikan alarm, Nada dering handphone
silent, mengecilkan
atau mematikan
Tv, pengaturan
cahaya. 5.
M elakukan pemantauan
terhadap tanda-tanda
vital. Yaitu
dengan melakukan
pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, respirasi dan suhu
tubuh.
6. M enganjurkan
ibu menggunakan teknik relaksasi
tarik nafas dalam untuk mengurangi
rasa nyeri,
sebelum, setelah dan jika memungkinkan
selama aktivitas yang meningkatkan
rasa nyeri. S: Pasien mengatakan
nyeri pada luka jahitan epiostomi di perineum,
nyeri seperti tertusuk- tusuk, pasien
mengatakan nyeri dirasakan setiap saat,
pasien mengatakan nyeri sudah sedikit lebih
berkurang. O: Pasien tampak
menahan sakit, mendesis dan gelisah, Skala nyeri
6. TD: 12080 mmHg
HR: 78xmenit RR:20xmenit
T: 36.8
C A: M asalah teratasi
sebagian P: Intervensi
dilanjutkan: Anjurkan ibu melakukan tekhnik
relaksasi apabila nyeri timbul.
7. M enganjurkan ibu untuk tetap
mengonsumsi obat analgesik omegrip
yang diberikan
bidan dan obat lainnya seperti etamox dan tabion.
Rabu20 M ei
2015 2.
1. M elakukan pengkajian pola
tidur. M isalnya
penyebab gangguan tidur, jumlah waktu
tidur, siang dan malam, dan persiapan untuk memulai tidur.
2. M enganjurkan keluarga untuk
membantu klien menciptakan kondisi
lingkungan yang
nyaman. M isalnya
: meminimalisir kebisingan dari
luar kamar dengan menutup pintu kamar saat beristirahat.
3. M emberikan
kenyamanan menjelang
tidur :
M enganjurkan meminum obat analgesik
omegrip yang
diberikan bidan
dan obat
lainnya seperti etamox dan tabion, membuat tempat tidur
yang bersih, M ematikan alarm dan Handphone.
4. M emberikan informasi tentang
kebutuhan istirahat,
jadwal tidur siang jam 11:30 dan
malam 22:30 dan latihan relaksasi tarik nafas dalam
sebelum tidur.
5. M endiskusikan teknik yang
pernah dipakainya
untuk meningkatkan
istirahatnya, misalnya:
minum-minuman hangat,
membaca buku,
mendengarkan musik. Berikan susu hangat pada bayi sebelum
tidur S: Pasien mengatakan
terganggu tidur karena nyeri di area perineum,
Pasien mengatakan hanya tidur sekitar 3-4
jam setiap hari. Pasien mengatakan
persiapan tidur dimulai pukul 22:30
O: ibu tampak lemah dan tidak segar saat
bangun tidur, konjungtiva pucat,
lingkaran mata hitam, sering menguap.
Skala nyeri 6 A: M asalah belum
teratasi P: Intervensi dilanjutkan
Rabu\20 M ei
2015 3.
1. M endokumentasikan
pola istirahat pasien dan lamanya
waktu tidur.
Dengan S: Pasien mengatakan
sudah dapat berjalan ke kamar mandi tanpa
menanyakan langsung ke klien berapa lama tidur dalam satu
hari.
2. M enganjurkan
pengaturan aktivitas
untuk mencegah
kelelahan. M isalnya aktivitas berat yang rutin dilakukan
klien sebagai ibu rumah tangga seperti
mencuci kain,
membersihkan rumah
dialihtugaskan ke keluarga. 3.
M enjelaskan cara mengurangi ketidaknyamanan
untuk memfasilitasi relaksasi dengan
menciptakan lingkungan yang tenang.
M isalnya :
M eminimalisir kebisingan
seperti mematikan alarm, Nada dering
handphone silent,
mengecilkan atau mematikan Tv, dan pengaturan cahaya.
4. M enganjurkan
ibu agar
mengonsumsi obat analgesik omegrip
yang diberikan
bidan dan obat lainnya seperti etamox dan tabion.
5. M enganjurkan kepada klien
dalam penggunaan
tekhnik relaksasi selama aktivitas.
6. M embantu
klien dengan
aktivitas fisik teratur sesuai kebutuhan. M isalnya merubah
posisi.
7. M engevaluasi dan memotivasi
keinginan pasien
untuk meningkatkan
aktivitas. M isalnya
menyapu rumah,
dengan memberi
semangat pada
klien agar
bisa melakukan aktivitas seperti
dulu. bantuan keluarga.
Pasien mengatakan tidur 3-4 jam
O: Klien dapat mengatur waktu istirahat, pasien
tampak pucat, berkeringat dan tampak
menahan sakit ketika mengatur posisi yang
nyaman. A: M asalah teratasi
sebagian. P: Intervensi dilanjutkan
: motivasi pasien untuk melakukan aktivitasnya
sesuai kekuatan yang dimiliki anjurkan ke
keluarga untuk membantu pasien
seperlunya.