TrochlearisN IV, AbdusenN VI : klien mampu menggerakkan kedua bola mata dengan baik, reflek pupil terhadap rangsangan cahaya normal. Nervus
TrigeminusN V : klien mampu membedakan panas, dingin, getaran dan rabaan. Nervus Fasialis N VII : klien mampu menggerakkan otot wajah dan mampu
membedakan rasa. Nervus vestibulocochlearis N VIII : klien mampu mendengar getaran garputala dengan jarak 30 cm pada masing-masing telinga. Nervus
GlossopharingeusN IX, VagusN X : klien mampu menelan, mengunyah dan membuka mulut. Nervus AksesoriusN XI : klien mampu mengangkat bahu dan
menahan tekanan pada bahunya, menoleh kanan-kiri. Nervus HipoglosusN XII : gerakan lidah klien terkoordinasi, klien mampu melakukan tes jari-hidung,
mampu melakukan pronasi dan supinasi dengan baik pada telapak tangannya.
10. Pola Kebiasaan Sehari-hari.
Klien mengatakan makan 3 kali sehari, nafsu makan ada, tidak ditemukan nyeri ulu hati, tidak ditemukan alergi makanan dan minuman. Klien mengatakan
tidak ditemukan mual muntah, waktu pemberian makan : Pagi 08:30, siang 13:00 dan malam 18:30, jumlah dan jenis makan : 12 piring sekali makan
berupa nasi, ikan, sayur dan buah, dan minum 8 gelas sehari sebanyak 2.000ml. klien mengatakan tidak ada kesulitan menelan dan mengunyah.
Perawatan diripersonal hygine, klien mandi 1 kali sehari dibantu oleh keluarga. Gigi dan mulut tampak bersih, kuku tangan dan kaki bersih.
Pola kegiatan aktivitas, klien mengatakan aktivitas seperti mandi, ganti pakaian, memasak, mencuci masih dibantu oleh keluarga. Aktivitas lain klien
seperti berdoa, sholat 5 waktu belum dapat dilakukan.
Pola eliminasi, klien mengatakan BAB 1 kali sehari dengan karakteristik lembek dan tidak ada riwayat perdarahan. Klien mengatakan, BAB terakhir pagi
tanggal 18 M ei 2015, tidak ada diare dan tidak ditemukan penggunaan laksatif. Klien mengatakan BAK 5 kali sehari, karakteristik urin kuning dan tidak ada sulit
dalam melakukan BAK. Klien mengatakan tidak ada penyakit ginjal kandung kemih, tidak ada penggunaan diuretik dan tidak ada masalah dalam BAK.
M ekanisme koping, Ibu mengatakan menghadapi masalah dengan berbicara dengan orang lain dan mampu menyelesaikan masalah dengan baik dan
berdoa untuk memohon petunjuk dari pencipta.
2.6. Analisa Data
No Data Penyebab
M asalah Keperawatan
1. Tanggal: 19 M ei 2015
DS : - Ibu mengatakan nyeri
pada bekas luka jahitan epiostomi di perineum
menyebar sampai area suprapubik.
- Ibu mengatakan nyeri terasa
panas dan
tertusuk-tusuk. - Klien mengatakan nyeri
dirasakan sepanjang hari, semakin
terasa saat
miring kanankiri dan berjalan.
- Klien mengatakan skala nyeri 8
DO: - Tampak lemah, tampak
meringis saat merubah posisi.
-
Perilaku ekspresif
misalnya gelisah saat nyeri
dan tampak
Proses persalinan spontan Robekan di jalan lahir
M erangsang saraf perifer M enimbulkan rangsangan
nyeri Impuls dikirim otak bagian
thalamus Nyeri dipersepsikan
Gangguan rasa nyaman:nyeri
Gangguan Rasa
Nyaman : Nyeri
berkeringat. - Terdapat Luka jahitan
di perineum ± 3cm -Tanda-tanda Vital
TD: 13070 mmHg, HR: 84xmenit
RR:24xmenit
2. DS :
- Ibu mengatakan susah tidur karena nyeri.
- Sebelum melahirkan ibu dapat tidur 7-8 jam
setiap hari dan setelah melahirkan
3-4 jam
setiap hari. - Ibu mengatakan nyeri
terasa panas
dan tertusuk-tusuk.
DO: - Konjungtiva anemis
- Ibu tampak lemah - PalpebraKantong mata
tampak hitam - Ibu sering menguap
- Terdapat Luka jahitan episiotomi di perineum
±3cm - Skala nyeri 8
Proses persalinan spontan Luka pada perineum
Nyeri Gangguan tidur
Gangguan pola
tidur
3. DS :
- Ibu mengatakan tidak mampu melakukan
aktivitas secara mandiri, misalnya berdiri,
berjalan, menggunakan pakaian sendiri.
- Ibu mengatakan ia tidak mampu beraktivitas
disebabkan oleh luka jahitan episiotomi di
perineum. - Ibu mengatakan nyeri
terasa
panas dan
tertusuk-tusuk. DO:
- Ibu terbaring di tempat tidur
- Ibu tampak lemah, pucat dan berkeringat
Proses persalinan spontan Robekan di perineum
Nyeri Terbaring ditempat tidur
Kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar secara
mandiri Intoleransi aktivitas
Intoleransi Aktivitas