Defenisi Konsep Defenisi Operasional

Berdasarkan pada perumusan masalah dan kerangka teori yang telah dipaparkan diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ha : Ada pengaruh Pengawasan terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional Sumatera Utara. Ho : Tidak ada pengaruh antara pengawasan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional Sumatera Utara.

II.5. Defenisi Konsep

Konsep adalah suatu hasil pemaknaan dalam intelektual manusia yang memang merajuk ke gejala nyata kea lam empiric. Konsep adalah sarana merujuk kedua empiris dan bukan merupakan refleksi sempurna Mutlak dunia empiris bahkan konsep bukanlah dunia empiris itu sendiri. Berdasarkan pengertian tersebut, maka penulis mengemukakan definisi dari beberapa konsep yang digunakan : i. Pengawasan adalah merupakan kegiatan yang dapat dilakukan setiap saat.Kegiatan pengawasan dimaksudkan untuk mencegah atau memperbaiki kesalahan, penyimpangan, ketidaksesuaian, penyelewengan dan lainnya yang tidak sesuai dengan tugas dan wewenang yang telah ditentukan. dengan demikian pengawasan bukan mencari kesalahan tetapi mencari kebenaran terhadap hasil pelaksanaan pekerjaannya. Universitas Sumatera Utara ii. Produktivitas Kerja adalah hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan yang diperlukan. Produktivitas dapat dikuantifikasi dengan membagi keluaran dengan masukan. Menaikkan produktivitas dapat diakukan dengan memperbaiki rasio produktivitas, dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu.

II.6. Defenisi Operasional

Menurut Singarimbun 1995:46 defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Defenisi operasional merupakan uraian dari konsep yang sudah dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator agar lebih memudahkan operasional dari suatu penelitian adalah: 1. Variabel bebas X Variabel Bebas adalah variabel yang akan mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pengawasan X, adapun indikator dalam pengawasan adalah: a. Pemantauan : yaitu memeriksa langsung perihal atau orangnya sendiri ditempat dimana peristiwa terjadi dan dimana bawahan bertugas. b.Pemeriksaan : yaitu pengawasan yang dilakukan melalui pengamatan, pencatatan, penyelidikan dan penelaahan Universitas Sumatera Utara secara cermat dan sistematis serta melalui penilaian terhadap segala yang ada kaitannya dengan pekerjaan. c. Bimbingan dan Pengarahan : yaitu segala kegiatan yang dilakukan pimpinan dalam memberikan saran terhadap pelaksanaan tugas. d.Tindakan Disiplin : yaitu segala usaha yang dilakukan pimpinan terhadap bawahan dalam rangka memberikan sanksi bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku. e. Tindakan Koreksi : yaitu terhadap peraturan orgnanisasi, memperhatikan dan melaksanakan segala tugas dan apa yang dianjurkan atau diperintahkan oleh atasan dari oraganisasai ataupun perusahaan. 2. Variabel Terikat Y Variabel Terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh Variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel Terikat Y adalah Variabel Produktivitas Kerja, indikator Produktivitas Kerja yaitu: a. Sikap mental berupa : i. Motivasi kerja : Pada umumnya orang mempunyai motivasi kerja yang tinggi akan bekerja lebih rajin, giat sehingga dengan begitu dia akan dapat mencapai prestasi kerja yang tinggi sehingga produktivitas pun meningkat. Universitas Sumatera Utara ii. Disiplin kerja : Orang yang memiliki disiplin kerja yang tinggi akan bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya hal ini akan mendorong gairah kerja, semangat kerja dan akan mendorong terwujudnya tujuan perusahaaninstansi dan produktivitas pun akan meningkat. iii. Etika kerja : Pada umumnya orang yang memiliki etika yang baik akan kelihatan dalam penampilan kerja sehari-hari berupa kerja sama, kehadiran, antusias, inisiatif, tanggung jawab terhadap pekerjaan dan kreatifitas. Wujud kerja tersebut sangat mempengaruhi produktivitas kerja. b. Pendidikan : Pada umumnya orang yang memiliki pendidikan yang tinggi akan mempunyai wawasan yang lebih luas terutama dalam penghayatan produktivitas. Pendidikan tersebut dapat berupa informal ataupun formal c. Keterampilan : pada aspek tertentu apabila pegawai semakin terampil maka pegawai lebih mampu bekerja serta menggunakan fasilitas kerja dengan baik. Pegawai akan lebih terampil apabila mempunyai kecakapan dan pengalaman yang cukup d. Manajemen : pengertian manajemen disini dapat berkaitan dengan system yang diterapkan oleh pimpinan untuk mengelolah atau memimpin serta mengendalikan bawahannya. Apabila manajemennya tepat akan menimbulkan semangat kerja dan mempengaruhi produktivitas kerja. Universitas Sumatera Utara e. Tingkat penghasilan : apabila tingkat penghasilan memadai dapat menimbulkan kosentrasi kerja dan kemampuan yang dimiliki dapat meningkatkan produktivitas kerja. f. Lingkungan dan iklim kerja : lingkungan dan iklim kerja yang baik akan mendorong pegawai senang bekerja dan meningkatkan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dengan lebih baik dan menuju kearah peningkatan produktivitas kerja. g. Teknologi : apabila teknologi yang dipakai tepat dan lebih maju tingkatannya. h. Kesempatan berprestasi : apabila ada kesempatan untuk berprestasi, maka akan ada dorongan psikologis untuk meningkatkan dedikasi serta pemanfaatan potensi yang dimiliki untuk meningkatkan produktivitas

II.5. Sistematika Penulisan