Asas Kebijakan Pengembangan Koleksi Elemen Kebijakan Pengembangan Koleksi

6. Memperlancar koordinasi antar anggota staf pengembangan koleksi. 7. Memperlancar kerjasama antar perpustakaan dalam pengembangan koleksi. 8. Membantu menjaga kontinuitas, khususnya apabila koleksi besar, serta menjadi kerangka kerja yang memperlancar transisi dari pustakawan lama ke penggantinya. 9. Membantu pustakawan menghadapi pengaduan berkenaan dengan bahan yang telah diseleksi atau ditolak. 10. Mengurangi pengaruh selektor tertentu dan bias atau selera pribadi. 11. Membentu mempertanggungjawabkan alokasi anggaran. 12. Menjadi sarana komunikasi, baik dengan masyarakat yang harus dilayani maupun pihak luar lain yang memerlukan informasi mengenai tujuan dan rencana pengembangan koleksi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi kebijakan pengembangan koleksi adalah sebagai sarana komunikasi untuk memberi tahu para pemakai, administrator, dewan pembina dan pihak lain, apa cakupan dan ciri- ciri koleksi yang telah ada, serta rencana untuk pengembangan selanjutnya.

2.3.3. Asas Kebijakan Pengembangan Koleksi

Kebijakan pengembangan koleksi dapat dilaksanakan secara terarah apabila disusun secara tertulis. Menurut Yulia 2009: 2.4, kebijakan pengembangan koleksi didasari oleh beberapa asas berikut ini: 1. Kerelevanan Koleksi perpustakaan hendaknya relevan dengan aktifitas yang telah diprogram oleh perpustakaan sehingga memudahkan pencapaian kinerja perpustakaan yang memuaskan para stakeholders. Pustakawan harus bisa mengantisipasi perkembangan yang terjadi pada masyarakat pengguna. 2. Berorientasi kepada kebutuhan pengguna Pengembangan koleksi harus ditujukan kepada pemenuhan kebutuhan pengguna. Masing-masing jenis perpustakaan mempunyai pengguna yang berbeda, yang berbeda pula pola kebutuhan informasinya. Pustakawan harus bisa membaca kebutuhan berbagai kelompok pengguna yang ada dalam populasi yang dilayani perpustakaan. 3. Kelengkapan Koleksi perpustakaan hendaknya lengkap dalam arti terkait dengan kebutuhan para pengguna utama perpustakaan walaupun secara hakiki sudah diketahui bahwa tidak mungkin bagi sebuah perpustakaan dapat memenuhi semua kebutuhan penggunanya. Namun demikian, penting bagi pustakawan untuk dapat mendeteksi kebutuhan sehari-hari dari pengguna utama perpustakaannya sehingga dapat menjadi perpustakaan andalan para pengguna. 4. Kemutakhiran Koleksi hendaknya mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir. Dengan demikian, perpustakaan harus mengadakan dan memperbaharui bahan pustaka yang menjadi koleksi. 5. Kerja sama Koleksi perpustakaan sebaiknya merupakan hasil kerja sama semua pihak yang berkepentingan dalam pengembangan koleksi, yaitu antara pustakawan, pembina perpustakaan, pimpinan badan induk, tokoh masyarakat, gurudosenpeneliti. Dan berbagai pihak lain tergantung jenis perpustakaannya.

2.3.4. Elemen Kebijakan Pengembangan Koleksi

Dalam kebijakan pengembangan koleksi diperlukan elemen-elemen yang dilakukan perpustakaan terlaksana dengan baik. .Menurut Evans 2000: 74, elemen-elemen dari kebijakan pengembangan koleksi adalah: 1. Overview Ikhitisar, peninjauan luas The first elemen consists of a clear statement of overall institutional objectives for the library. Statement such s “geared to serve the information needs of the community” have little value or concrete meaning. Elemen pertama terdiri dari pernyataan yang jelas dari tujuan lembaga secara keseluruhan untuk pernyataan perpustakaan seperti “diarahkan untuk melayani kebutuhan informasi masyarakat” memiliki sedikit nilai atau makna konkrit. 2. Details of subject areas and formats collected Rincian bidang subjek dan format yang dikumpulkan The policy writers must break down the collection into constituent subject areas, identify types of material collected, and specify the primary user group for each subject. Pada bagian kebijakan ini, kebijakan penulis harus dirinci sesuai dengan area subjek, mengidentifikasi jenis bahan yang dikumpulkan, dan menentukan kelompok pengguna utama sesuai dengan subjek. 3. Miscellaneous issues This section of the collection development policy statement deals with gifts, deselection and discard, evaluation, and complaints censorship. Each can stand alone, and some libraries develop longer, separate policy statement for each. Because they do have some relationship to collection development, the collection policy writers in corporate an abstract or summary of those policies instead of preparing something new. Ini bagian dari kebijakan pengembangan koleksiyang berkaitan dengan hadiah, penyiangan dan pemusnahan, evaluasi, serta keluhan. Masing- masing dapat berdiri sendiri dan beberapa kebijakan perpustakaan yang lebih lama masing-masing terpisah. Karena mereka mamiliki beberapa hubungan pengembangan koleksi, penulis kebijakan koleksi menggabungkan abstrak atau ringkasan dari kebijakan-kebijakan bukan mempersiapkan sesuatu yang baru. Menurut Disher yang dikutip oleh Simanjuntak 2014: 17, elemen-elemen yang biasanya ada di dalam kebijakan pengembangan koleksi adalah sebagai berikut: 1. Pendahuluan Dalam bagian ini dijelaskan apa tujuan dari dokumen kebijakan. Penjelasan tersebut akan menjawab pertanyaan, “mengapa kebijakan pengembangan koleksi perlu dibuat?” bagi kebanyakan perpustakaan, tujuan dari kebijakan yang dibuat adalah untuk menginformasikan kepada pengguna perpustakaan tentang bagaimana dan mengapa koleksi dikembangkan. 2. Misi, visi dan tujuan Setiap perpustakaan memiliki misi, tujuan mengapa perpustakaan didirikan. Beberapa perpustakaan juga mengembangkan visi untuk masa depannya, baik juga jangka pendek atau jangka panjang. Pada bagian ini akan dijelaskan misi dan visi perpustakaan, prinsip-prinsip lain dan filosofi perpustakaan. 3. Komunitas yang dilayani Dalam bagian ini dijelaskan karakteristik dari komunitas yang ada di sekitar perpustakaan dan komposisi demografinya, khususnya yang berhubungan dan berguna untuk melakukan aktifitas penyeleksian bahan pustaka. 4. Penanggungjawab pengembangan koleksi Menjelaskan bagaimana aktifitas pengembangan koleksi berjalan. Seperti berapa banyak selektor yang terlibat dan juga komando dalam membuat keputusan penyeleksian, serta dijelaskan siapa penganggungjawab utama untuk keseluruhan kegiatan pengembangan koleksi yang dilakukan perpustakaan. 5. Pernyataan kebebasan intelektual Mengingat bahwa kebijakan pengembangan koleksi adalah dokumen publik, maka didalamnya perlu dijelaskan tentang layanan perpustakaan yang terbuka bagi siapa saja. 6. Pendanaan dan alokasinya Bagian ini menjelaskan berasal dari mana sumber pendanaan untuk mendukung kegiatan pengembangan koleksi. Pernyataan ini bisa sederhana mengidentifikasi sumber pendapatan, misalnya dari pajak daerah. Bagian ini juga menjelaskan formula alokasi dana. 7. Kebijakan seleksi, prosedur, dan koleksi prioritas Bagian ini bisa dikatakan menjadi pokok atau inti dari keseluruhan dokumen. Disini dijelaskan tentang format material yang akan dikoleksi, sarana yang digunakan dalam melakukan seleksi, dan bagaimana pengadaannya. Beberapa kebijakan dijelaskan dengan spesifik seperti, jumlah eksemplar yang akan dibeli, apakah akan berpengaruh dengan efisien koleksi, dan bagaimana menentukannya dalam subjek-subjek yang ada. 8. Koleksi khusus Banyak perpustakaan umum mempertahankan koleksi lama atau material yang dipertimbangkan untuk tidak termasuk dalam kegiatan pengembangan koleksi yang biasa dilakukan perpustakaan. Bagian ini menjelaskan keberadaan koleksi khusus di perpustakaan, dan bagaimana melakukan penambahan dalam koleksi tersebut. 9. Penyiangan Menjelaskan kriteria koleksi yang akan masuk dalam proses penyiangan. Dengan adanya pernyataan ini akan membantu menghindari perpustakaan dari keluhan atau protes yang dating dari pengguna perpustakaan yang menanyakan koleksi. 10. Hadiah dan donasi Dalam bagian ini akan dijelaskan pertimbangan tentang kriteria material hasil donasi yang akan dijadikan koleksi dan yang tidak. Dalam bagian ini penting juga dijelaskan bahwa material yang sudah diberikan sepenuhnya menjadi hak perpustakaan dan tidak dikembalikan kepada yang memberikan. 11. Hubungan kerjasama Bila perpustakaan ikut konsorsium atau jaringan perpustakaan, dimana ada kontrak yang disetujui untuk berbagi sumber informasi, maka perlu dijelaskan di bagian ini. Di bagian ini dijelaskan sumber informasi apa saja yang dibuka untuk perpustakaan lain, manfaatnya ke pengguna perpustakaan, dan bagaimana perpustakaan ikut berpartisipasi dalam perjanjian kerjasama. 12. Penanganan keluhan dan tantangan ke depan Bagian ini menjelaskan bagaimana staf perpustakaan menangani keluhan dari pengguna perpustakaan, terutama keluhan tentang koleksi yang dimiliki perpustakaan. Di sini juga dijelaskan bagaimana caranya pengguna perpustakaan bisa menyampaikan keluhannya. Penjelasan tersebut menyebutkan uraian-uraian umum yang seharusnya terdapat pada kebijakan pengembangan koleksi. Penjelasan dalam bentuk narasi yang lebih tergantung pada jenis perpustakaan, struktur organisasi dan kebijakan yang ditetapkan oleh perpustakaan yang bersangkutan.

2.4 Kebijakan Seleksi Bahan Pustaka