Perawatan Bahan Pustaka TINJAUAN PUSTAKA

d. Mengetahui dengan tepat dokumen yang tidak ada katalognya; e. Mengetahui dengan tepat dokumen yang dinyatakan hilang; f. Mengetahui dengan tepat kondisi dokumen, apakah dalam keadaan rusak atau tidak lengkap. Kegiatan stock opname merupakan suatu kegiatan yang memiliki keuntungan juga kerugiannya. Menurut Yulia 2009: 8.27, Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari kegiatan stock opname adalah sebagai berikut: a. Dapat disusun daftar dokumen yang perlu disaingi karena sudah tidak sesuai lagi baik dari segi subjek, tahun dan kondisi dokumen. b. Dengan diketahuinya dokumen yang hilang, menunjukkan dokumen tersebut diminati pengguna. Hal ini sebagi pertimbangan dalam pengadaan dokumen. c. Dapat diketahui laju kehilangan dokumen di suatu perpustakaan. d. Dapat diperoleh susunan dokumen yang rapi dan sesuai dengan urutannya di rak. e. Dapat dilakukan pembersihan dokumen dari debu dan kotoran laninnya. Menurut Yulia 2009: 8.27, ada beberapa kerugian apabila kegiatan stock opname dilakukan, yaitu sebagai berikut: a. Mengurangi kenyamanan bagi para pengguna karena selama kegiatan semua dokumen yang sedang dipinjam ditagih untuk dikembalikan. b. Selama kegiatan stock opname,banyak perpustakaan tidak memberikan pelayanannya kepada pengguna. c. Memerlukan biaya yang relatif mahal.

2.6 Perawatan Bahan Pustaka

Perawatan bahan pustaka adalah usaha agar koleksi bahan pustaka siap pakai dan dapat dilayankan pada pengguna. Usaha tersebut meliputi memelihara bentuk fisik bahan pustaka dan kandungan informasi yang ada didalamnya. Perawatan yang teratur dan profesional akan menghasilkan bahan pustaka yang terjaga kelestariannya sehingga memungkinkan perpustakaan untuk menghemat anggaran pengadaan untuk koleksi yang sama. Tujuan perawatan bahan pustaka adalah melestarikan kandungan informasi bahan pustaka dengan alih bentuk menggunakan media lain atau melestarikan bentuk aslinya selengkap mungkin agar bahan pustaka itu dapat digunakan secara optimal dalam jangka waktu yang cukup lama.Yulia, 2009: 9.3 Menurut Yulia 2009: 9.3, perawatan bahan pustaka meliputi kegiatan- kegiatan sebagai berikut: 1 Reproduksi Bahan Pustaka Reproduksi dilakukan untuk merawat bahan pustaka yang langka dan mudah rusak. Reproduksi itu dilakukan dengan cara: a. Memproduksi bahan pustaka dengan membuat fotokopinya. b. Mereproduksi bahan pustaka ke dalam bentuk lain. c. Bahan pustaka berbentuk mikro dengan frekuensi penggunaan yang tinggi sebaiknya dibuatkan duplikat. 2 Penjilidan dan Laminasi a. Bahan pustaka yang perlu dijilid adalah: • Bahan pustaka yang sampulnya rusak atau terlalu tipis. • Bahan pustaka yang benang jahitannya untuk mengkat lembaran-lembaran lepas, telah lepas. • Bahan pustaka yang memiliki halaman tidak berurutan sehingga perlu dibongkar untuk dijilid lagi. b. Bahan pustaka yang berbentuk majalah akan dijilid, apabila semua nomor untuk satu volume telah lengkap. c. Prosedur penjilidan • Setiap bahan pustaka yang akan dijilid diambil dari rak. • Apabila bahan pustaka itu berbentuk buku maka kartu buku yang berada di balik sampul belakang harus dicabut. • Apabila bahan pustaka itu berupa majalah maka harus ada catatan data majalah yang sedang dijilid pada kartu registrasi untuk judul-judl majalah tersebut. • Untuk setiap bahan pustaka yang akan dijilid dibuatkan lembar petunjuk sebagai pegangan bagi orang yang akan melaksanakan penjilidan. • Setiap bahan pustaka yang akan dijilid, dicatat pada buku ekspedisi. • Bahan pustaka, beserta satu lembar petunjuk di dalam bahan itu, diserahkan kepada penjilid yang menandatangani buku ekspedisi. • Apabila bahan pustaka telah kembali dari penjilidandengan lembar petunjuk masih di dalamnya, perlu diteliti apakah sudah dijilid sesuai dengan petunjuk yang berikan. • Apabila penjilidan sudah diselesaikan dengan baik, untuk buku kartu buku ditarik dari jajaran buku yang dijilid. • Apabila penjilidan dilakukan oleh pihak luar perpustakaan, perlu diselesaikan masalah keuangannya. d. Laminasi Manuscript, naskah, dokumen kuno biasanya kertasnya mudah lapuk dan hancur sehingga perlu diawetkan dengan disemprot bahan kimia coating atau dengan proses laminasi. 3 Pencegahan Faktor-faktor Perusak Koleksi Ada tiga faktor utama penyebab kerusakan koleksi yang akan dibahas, yaitu: a. Faktor fisik atau mekanis • Faktor-faktor penyebab  Abrasi keausan yang terjadi pada bahan pustaka disebabkan perlakuan yang kurang tepat terhadap bahan pustaka dalam pengiriman, penempatan pada rak, frekuensi pemakaian, pemakaian oleh pembaca atau petugas pada waktu pengambilan dan penempatan kembali ke rak.  Debu dan kotoran.  Cahaya matahari, sinarnya langsung mengenai bahan pustaka. • Cara mengatasi  Hendaknya bahan pustaka diperlakukan dengan hati-hati pada waktu pengiriman, penempatan dan pengambilan pada rak, waktu membaca, membuka dan menutup buku.  Bahan pustaka yang mudah rusak perlu dijilis terlebih dahulu.  Hendaknya kebersihan gedung dipelihara dengan baik.  Usahakan agar penempatan bahan pustaka tidak langsung kena sinar matahari. b. Faktor kimiawi atau iklim • Faktor penyebab  Kelembaban udara  Suhu udara yang tinggi dalam udara yang lembab merupakan faktor penyebab kerusakan kertas dan bahan lainnya.  Reaksi kimiawi yang terjadi karena proses oksidasi dan hidrolisis bahan selulosa yang merupakan salah satu bahan campuran kertas.  Pencemaran udara • Cara mengatasi  Kelembaban udara dapat dikurangi dengan pengaturan ventilasi ruangan yang baik, penempatan bahan pustaka di rak tidak berserakan, memasang kipas penghisap udara.  Suhu ruangan dapat diatur dengan ventilasi atau dengan alat pendingin udara.  Koleksi bahan mikro sebaiknya tidak disimpan dalam kotak berbahan logam, tetapi dari polyester atau kayu.  Jangan menempatkan bahan kimia yang bersifat asam kuat atau basa kuat dalam ruang koleksi perpustakaan.  Pencemaran udara oleh gas-gas pembentuk asam kuat dapat dikurangi dengan mengatur peredaran udara yang baik dalam ruang perpustakaan. c. Faktor hayati • Faktor penyebab  Species cendawanyang bisa merusak perekat buku.  Serangga-serangga  Hewan pengerat yang membuat sarang dari bahan kertas.  Manusia dalam hal ini pemakai perpustakaan dapat merupakan lawan atau juga kawan. • Cara mengatasi  Mengurangi kelembaban udara  Menghindari adanya debu  Melarang pengguna membawa makanan dan minuman ke dalam ruang baca perpustakaan.  Mengatur suhu udara dalam ruang  Menggunakan bahan fungisida untuk membasami cendawan dengan bantuan orang yang ahli.  Menggunakan larutan bahan kimia yang tidak berbahaya bagi manusia.

2.7 Penyiangan Bahan Pustaka