Manfaat Kebijakan Pengembangan Koleksi

2.3.1. Manfaat Kebijakan Pengembangan Koleksi

Banyak sekali manfaat dari kebijakan pengembangan koleksi. Menurut Yulia 2009: 2.7, manfaat dari kebijakan pengembangan koleksi yaitu sebagai berikut: 1. Menjadi dokumen untuk sosialisasi kepada masyarakat, sebagai standar untuk menginformasikan kepada setiap orang tentang sifat dan ruang lingkup koleksi. 2. Menginformasikan kepada setiap orang prioritas pengoleksian. 3. Mendorong pemikiran tentang prioritas secara garis organisasi untuk koleksi. 4. Menghasilkan komitmen pada tingkat tertentu sesuai dengan sasaran organisasi. 5. Menentukan standar untuk materi yang bisa masuk ke koleksi dan mana yang tidak masuk, menghadapi masalah sensor dengan menjelaskan bahan macam apa yang akan dibeli dan menunjukkan bahwa kebijakan tersebut didukung oleh para administrator lembaga yang bersangkutan. 6. Mengurangi pengaruh dari pemilih tunggal dan bias perorangan. 7. Memberikan sebuah sarana pelatihan dan orientasi bagi staf baru. 8. Membantu menjamin kekonsistenan dari waktu ke waktu walaupun staf pengelola berganti. 9. Memberikan pedoman kepada staf dalam menghadapi protes maupun keluhan dari para pengambil keputusan dan pengguna. 10. Membantu dalam penyiangan dan mengevaluasi koleksi, membantu identifikasi bahan pustaka yang perlu dipindahkan ke gudang atau dikeluarkan dari koleksi 11. Membantu dalam rasionalisasi alokasi anggaran. 12. Membantu dalam perencanaan anggaran jangka panjang dengan menetapkan prioritas-prioritas dan garis besar sasaran pengembangan. 13. Menjadi sebuah alat dalam menilai kinerja secara keseluruhan dari program pengembangan koleksi. 14. Memberikan informasi kepada pihak-pihak luar perpustakaan tentang tujuan dari pengembangan koleksi. 15. Membantu memilih cara terbaik untuk pengadaan, misalnya langsung dari penerbit atau jobber. 16. Membantu menetapkan metode untuk menilai bahan sebelum dibeli. 17. Membantu merencanakan bentuk-bentuk kerja sama dengan perpustakaan lain, seperti pinjam antar perpustakaan, kerja sama dalam pengadaan. Sedangkan menurut Evans 2000: 72, manfaat dari kebijakan pengembangan koleksi adalah: 1. Informs everyone about the nature and scope of the collection. Menginformasikan semua orang tentang sifat dan ruang lingkup koleksi. 2. Informs everyone of the collecting priorities. Menginformasikan semua orang mengumpulkan prioritas. 3. Forces thinking about organizational priorities for the collection. Anggota berfikir tentang prioritas organisasi untuk koleksi. 4. Generates some degree of commitment to meeting organizational goal. Menghasilkan komitmen untuk memenuhi tujuan organisasi. 5. Sets standards for inclusion an exclution. Menetapkan standar untuk inklusi dan eksklusi. 6. Reduces the influence of a single selector and personal biases. Mengurangi pengaruh pemilih tunggal dan bias pribadi. 7. Provides a training and orientation tool for new staff. Menyediakan pelatihan dan orientasi alat seleksi untuk staf baru. 8. Helps ensure a degree of consistency over time and regardless of staff turnover. Membantu memastikan tingkat konsistensi dari waktu ke waktu dan terlepas dari pergantian staf. 9. Guides staff in handling complaints. Membantu staf untuk menangani keluhan pengguna. 10. Aids in weeding and evaluating the collection Sebagai alat bantu penyiangan dan pengevaluasian koleksi. 11. Aids in relationalizing budget allocations. Sebagai alat bantu dalam rasionalisasi alokasi anggaran. 12. Provides a public relations document. Menyediakan dokumen public relations. 13. Provides a means of assessing overall performance of the collection development program. Menyediakan yang dimaksud penafsiran seluruh petunjuk program pengembangan koleksi. 14. Provides outsiders with information about the purpose of collection development an accountability tool. Menyediakan sarana untuk menilai keseluruhan kinerja dari pengembangan koleksi alat akuntabilitas. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat kebijakan pengembangan koleksi yaitu menjadi dokumen untuk sosialisasi kepada masyarakat, membantu menjamin kekonsistenan dari waktu ke waktu walaupun staf pengelola berganti, memberikan pedoman kepada staf dalam menghadapi protes mupun keluhan dari para pengambil keputusan dan pengguna, membantu dalam penyiangan dan mengevaluasi koleksi dan membantu dalam rasionalisasi alokasi anggaran.

2.3.2. Fungsi Kebijakan Pengembangan Koleksi