Landasan Syariah Al–Qardh
25
4 Rukun dan Syarat Qardh
15
Adapun yang menjadi rukun qardh adalah, 1. Muqridh pemilik
barangyang memberikan
pinjaman, 2.
Muqtaridh peminjam, 3. Qardh objekbarang yang dipinjamkan, 4. Ijab qobul.
Sedangkan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam akad qardh adalah sebagai berikut:
a Orang yang melakukan akad Muqridh dan Muqtaridh harus
baligh dan berakal. Akad qardh ini menjadi tidak sah apabila yang berakad itu anak kecil, orang gila dan dipaksa oleh seseorang.
b Qardh objekbarang yang dipinjamkan harus berupa maal
mutaqawwim harta
yang menurut
syara’ boleh
digunakandikonsumsi. Mengenai jenis harta yang dapat menjadi objek utang piutang terdapat perbedaan pendapat dikalangan
fuqaha. Menurut Hanafiyyah, akad utang piutang hanya berlaku pada harta benda mitslayat, yaitu harta benda yang banyak
padanannya, yang lazim dihitung melalui timbangan, takaran dan satuan. Sedangkan harta benda qimiyat tidak sah dijadikan objek
utang piutang seperti hasil seni, rumah, tanah, hewan, dan lain- lain.
Namun menurut Malikiyyah, Syafi’iyyah dan Hanabilah setiap harta yang dapat diberlakukan atasnya akad salam maka dapat
15
Ah. Azharuddin Lathif, Fiqh Muamalat, h.151
26
diberlakukan atasnya akad utang piutang, baik berupa harta benda mitsliyat maupun qimiyat.
c Ijab qobul harus dilakukan dengan jelas, sebagaimana jual beli,
dengan menggunakan lafal qardh atau yang sepadan dengannya. Menurut Maliki, pemilikan terjadi dengan akad saja sekalipun
serah terima belum jadi.
5 Aplikasi Dalam Perbankan
Akad qardh biasanya diterapkan sebagai hal berikut: a
Sebagai produk pelengkap kepada nasabah yang telah terbukti loyalitas dan bonafiditasnya, yang membutuhkan dana talangan
segera untuk masa yang relatif pendek. Nasabah tersebut akan mengembalikan secepatnya sejumlah uang yang dipinjamnya itu.
b Sebagai fasilitas nasabah yang memerlukan dana cepat, sedangkan
ia tidak bisa menarik dananya karena , misalnya, tersimpan dalam bentuk deposito.
c Sebagai produk untuk menyumbang usaha yang sangat kecil atau
membantu sektor sosial. Guna pemenuhan skema khusus ini telah dikenal suatu produk khusus yaitu al-qardh al-hasan.
6 Manfaat al-Qardh
16
Manfaat akad al-qardh banyak sekali, diantaranya: a
Memungkinkan nasabah yang sedang dalam kesulitan mendesak untuk mendapat dana talangan jangka pendek.
16
M Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek, h.134
27
b Al-qardh al-hasan juga merupakan salah satu ciri pembeda antara
bank syariah dan bank konvensional yang didalamnya terkandung misi sosial, disamping misi komersial.
c Adanya misi sosial-kemasyarakatan ini akan meningkatan citra
baik dan meningkatkan loyalitas masyarakat terhadap bank syariah.
Risiko dalam al-qardh terhitung tinggi karena ia dianggap pembiayaan yang tidak dituup dengan jaminan.Secara umum, al-qardh
dapat digambarkan dalam skema berikut.