Identifikasi Perkembangan Ekonomi Kawasan Pesisir

Utara, terlihat bahwa Kota Medan merupakan penyumbang terbesar untuk sektor- sektor tersebut. Dengan adanya kecenderungan perubahan struktur ekonomi Provinsi Sumatera Utara dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier tentu akan berpengaruh pada perekonomian Kota Medan. Bila dekade tahun 70-an agroindustri merupakan andalan sektor industri, kini industri manufaktur mulai mengambil peranan penting dalam perekonomian wilayah. Kecenderungan ini berkaitan dengan arus relokasi industri dari negara tetangga, Pulau Jawa, khususnya Jabotabek. Perkembangan penanaman modal selain menunjukkan minat ke arah sektor pertanian, juga sektor industri dan jasa. Artinya, seluruh sektor memberikan daya tarik bagi masuknya kegiatan ke Provinsi Sumatera Utara. Perkembangan dan pertumbuhan ini dalam jangka panjang akan membawa implikasi yang besar bagi Kota Medan.

4.4. Identifikasi Perkembangan Ekonomi Kawasan Pesisir

Sebagaimana tertuang dalam rencana tata ruang kota, kawasan pesisir Kota Medan sangat berperan dalam membentuk perekonomian Kota Medan, bahkan provinsi Sumatera Utara dan sekitarnya. Secara umum kecamatan Belawan memiliki fungsi utama sebagai pusat perdagangan regional serta fungsi pendukung jasa umum. Pelabuhan Belawan sebagai pusat pelabuhan samudra yang menyediakan sarana pelayanan ekspor impor dan sarana pergudangan, serta fungsi pendukung sebagai kawasan industri besar, terminal barang, rekreasi dan konservasi. Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008 Kawasan pesisir yang terletak di kecamatan Belawan didominasi aktifitas ekonomi berupa perdagangan, jasa penunjang pendidikan, perkantoran serta industri dan pergudangan. Dengan kecenderungan perkembangan Kota Medan menjadi orientasi perdagangan Sumatera bagian timur maka Pelabuhan Belawan akan semakin diandalkan sebagai sarana aliran barang. Pelabuhan Belawan ditargetkan menjadi gerbang ekspor-impor utama bagi Sumatra bagian timur serta komplementer terhadap perkembangan Pelabuhan sekitarnya sehingga peningkatan pelayanan dan perluasan kawasan kerja pelabuhan sudah pasti akan ditingkatkan. Dengan kecenderungan volume bongkar muat yang meningkat sebesar 4 setiap tahunnya maka PT Pelindo I telah mengantisipasi pertumbuhan cargo melaui rencana perluasan kawasan pelabuhan ke arah timur dan utara. Dengan demikian perkembangan sarana pendukung pelabuhan seperti pergudangan di sekitarnya juga akan meningkat. Selain itu, minat berbagai pihak untuk menanamkan modalnya dalam pengembangan Pelabuhan Belawan serta rencana pembangunan Pelabuhan Belawan akan semakin meningkatkan perkembangan di kawasan pesisir Kota Medan di masa mendatang. Disamping pelabuhan, beberapa aktifitas komersial berskala besar di kawasan pesisir Kota Medan terdapat di kelurahan-kelurahan di 3 kecamatan wilayah pesisir sekitarnya. Namun demikian, aktifitas yang seharusnya berkembang dikawasan pesisir Kota Medan justru kurang berkembang, yaitu rekreasiwisata pantai. Beberapa objek wisata pantai yang ada tampak kurang mendapat perhatian Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008 sehingga masyarakat lebih cenderung mengunjungi objek wisata pantai yang terdapat di Sumatera Utara bagian timur kota atau kabupaten sekitarnya seperti objek wisata Theme Park Serdang Badagai. Hal tersebut sangat disayangkan karena keindahan kawasan pesisir Kota Medan sebenarnya tidak kalah dengan kawasan pesisir di wilayah sekitar lainnya. Perkembangan kota mengacu pada kualitas, yaitu proses menuju suatu keadaan yang bersifat pematangan. Indikasi ini dapat dilihat pada struktur kegiatan perekonomian dari primer kesekunder atau tersier. Dari gambaran mengenai berbagai aktifitas ekonomi di kawasan pesisir Kota Medan dapat disimpulkan bahwa pada kawasan tersebut struktur perekonomian tidak lagi bertumpu pada sektor primer seperti perikanan, melainkan telah terjadi peningkatan kegiatan usaha masyarakat sehingga sektor sekunder dan tersier lebih dominan.

4.5. Karakteristik Responden