Analisis Kuantitatif Analisis Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan terhadap

4.7 Analisis Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan terhadap

Perkembangan Kawasan Pesisir Sekitarnya

4.7.1 Analisis Kuantitatif

a . Y 1 = 3 8 2 7 , 3 7 – 2 3 , 9 3 4 X 1 + 0 , 1 2 X 2 + 0 , 0 1 9 X 3 + i 1 t h i t u n g 1,797 5,016 3,757 1,824 Keterangan : i 1 = 82,96 , R-Sq = 97,7 , R-Sqadjust = 94,2 t tabel = 2,02 , f tabel = 19,16 , alpha = 0,05 , N = 6 , df = 5 N-1 Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Konstanta sebesar 3827,37 yang bertanda positif menyatakan bahwa jika tidak ada penambahan jumlah industri, jumlah tenaga kerja industri, dan nilai ekspor Kota Medan maka total pendapatan rumah tangga masyarakat pesisir adalah sebesar Rp. 3827,37 juta, artinya terjadi kenaikan pendapatan. 2. Koefisien regresi sebesar -23,9 menyatakan bahwa setiap penambahan jumlah industri Kota Medan sebesar 1 unit akan menurunkan pendapatan rumah tangga masyarakat pesisir sekitarnya sebesar Rp. 23,9 juta. Pengurangan pendapatan yang masih dianggap sangat kecil sekali terhadap pendapatan rumah tangga masyarakat pesisir sekitar Kota Medan, besar kemungkinan disebabkan terhadap dampak pembangunan industri baru yang menyebabkan pengurangan lahan dan pencemaran lingkungan pada kawasan pesisir sekitar kawasan industri tersebut. Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008 Sehingga mempengaruhi negatif terhadap pendapatan masyarakat kawasan pesisir. 3. Koefisien regresi sebesar 0,12 menyatakan bahwa setiap penambahan jumlah tenaga kerja industri Kota Medan sebesar 1 jiwa akan meningkatkan pendapatan rumah tangga masyarakat pesisir sekitarnya sebesar Rp. 0,12 juta. 4. Koefisien regresi sebesar 0,019 menyatakan bahwa setiap penambahan nilai ekspor Kota Medan Rp. 1 juta akan meningkatkan pendapatan rumah tangga masyarakat pesisir sekitarnya sebesar Rp. 0,019 juta. 5. Koefisien determinasi R² sebesar 0,977 berarti 97,7 variasi dari pendapatan rumah tangga masyarakat pesisir dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel sedangkan sisanya sebesar 2,3 dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Berdasarkan kekuatan hubungan R yang disesuaikan sebesar 0,942 menunjukkan bahwa hubungan antara pendapatan rumah tangga masyarakat pesisir dengan ketiga variabel dimaksud adalah kuat 0,942 0,50. 6. Uji t untuk menguji signifikan konstanta dan setiap variabel independent, bahwa pada tingkat signifikan 0,05 apabila nilai t hitung t tabel maka Ho ditolak dari hasil print out terlihat bahwa: a. Variabel jumlah industri, signifikan 5,016 2,02 maka Ho ditolak b. Variabel jumlah tenaga kerja industri,signifikan 3,757 2,02 maka Ho ditolak c. Variabel nilai ekspor, tidak signifikan 1,824 2,02 maka Ho diterima Hal ini berarti bahwa untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga masyarakat pesisir sekitar Kota Medan, cukup variabel jumlah tenaga kerja industri Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008 dan jumlah industri saja yang perlu ditambah. Variabel nillai ekspor juga cukup signifikan, tetapi kurang begiu mempengaruhi peningkatan pendapatan rumah tangga masyarakat kawasan pesisir sekitar Kota Medan. Ini bisa terjadi disebabkan barang- barang ekspor yang tidak banyak diciptakan oleh kawasan pesisir sekitar Kota Medan, sehingga distribusi dari nilai ekspor tersebut tidak banyak dinikmati. 7. Dari uji F test didapat F hitung sebesar 27,887 jika dibandingkan dengan F tabel sebesar 19,16 maka F hitung F tabel . Berarti model regresi bisa dipakai untuk memprediksikan pendapatan rumah tangga masyarakat pesisir sekitar Kota Medan dengan kata lain ketiga variabel input dimaksud secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap masyarakat pesisir rumah tangga sekitar Kota Medan. b . Y 2 = 1 4 1 0 6 – 3 5 , 2 3 X 1 + 0 , 2 1 1 X 2 + 0 , 0 8 X 3 + i 2 t h i t u n g 3,967 4,422 3,966 4,57 Keterangan : i 2 = 138,548 , R-Sq = 98,6 , R-Sqadjust = 96,6 t tabel = 2,02 , f tabel = 19,16 , alpha = 0,05 , N = 6 , df = 5 N-1 Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Konstanta sebesar 14106 yang bertanda positif menyatakan bahwa jika tidak ada penambahan jumlah industri, jumlah tenaga kerja industri, dan nilai ekspor maka jumlah tenaga kerja industri rumah tangga masyarakat pesisir sebesar 14106 jiwa, artinya terjadi kenaikan tenaga kerja industri . Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008 2. Koefisien regresi sebesar -35,23 menyatakan bahwa setiap penambahan jumlah industri Kota Medan sebesar 1 unit akan menurunkan jumlah tenaga kerja industri rumah tangga masyarakat pesisir sekitarnya sebesar 35,23 jiwa. Pengurangan tenaga kerja industri rumah tangga yang masih dianggap sangat kecil sekali terhadap tenaga kerja industri masyarakat pesisir sekitar Kota Medan yang ada, besar kemungkinan disebabkan pembangunan industri baru yang tidak begitu menyerap tenaga kerja di sekitar pembangunan industri tersebut. Kemungkinan faktor lain bisa disebabkan oleh latar belakang tingkat pendidikan atau juga masyarakat pesisir yang cukup malas bekerja Sehingga bisa mempengaruhi negatif terhadap penyerapan tenaga kerja industri rumah tangga masyarakat kawasan pesisir. 3. Koefisien regresi sebesar 0,211 menyatakan bahwa setiap penambahan jumlah tenaga kerja industri Kota Medan sebesar 1 jiwa akan meningkatkan jumlah tenaga kerja industri rumah tangga masyarakat pesisir sekitarnya sebesar 0,211 jiwa. 4. Koefisien regresi sebesar 0,08 menyatakan bahwa setiap penambahan nilai ekspor Kota Medan sebesar Rp. 1 juta akan menaikkan jumlah tenaga kerja industri rumah tangga masyarakat pesisir sekitarnya sebesar 0,08 jiwa. 5. Koefisien determinasi R² sebesar 0,986 berarti 98,6 variasi dari jumlah tenaga kerja industri rumah tangga masyarakat pesisir dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel sedangkan sisanya sebesar 1,4 dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Berdasarkan kekuatan hubungan R yang disesuaikan sebesar 0,966 Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008 menunjukkan bahwa hubungan antara jumlah tenaga kerja industri rumah tangga masyarakat pesisir dengan ketiga variabel dimaksud adalah kuat 0,996 0,50. 6. Uji t untuk menguji signifikan konstanta dan setiap variabel independent, bahwa pada tingkat signifikan 0,05 apabila nilai t hitung t tabel maka Ho ditolak dari hasil print out terlihat bahwa: a. Variabel jumlah industri, signifikan 4,422 2,02 maka Ho ditolak b. Variabel jumlah tenaga kerja industri,signifikan 3,966 2,02 maka Ho ditolak c. Variabel nilai ekspor, signifikan 4,57 2,02 maka Ho ditolak Hal ini berarti bahwa untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja industri rumah tangga masyarakat pesisir sekitar Kota Medan, variabel jumlah tenaga kerja industri, jumlah industri dan nilai ekspor Kota Medan perlu ditambah. Artinya ketiga variabel ini sangat mempengaruhi terhadap penyerapan tenaga kerja baru bagi masyarakat pesisir sekitar Kota Medan. 7. Dari uji F test didapat F hitung sebesar 48,011 jika dibandingkan dengan F tabel sebesar 19,16 maka F hitung F tabel. Berarti model regresi bisa dipakai untuk memprediksikan jumlah tenaga kerja industri rumah tangga masyarakat pesisir sekitar Kota Medan dengan kata lain ketiga variabel input dimaksud secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap jumlah tenaga kerja industri rumah tangga masyarakat pesisir. Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008 c . Y 3 = 1 8 8 – 1 , 3 2 X 1 + 0 , 0 1 X 2 + 0 , 0 0 4 X 3 + i 3 t h i t u n g 0 , 9 1 5 2 , 8 7 3 , 1 6 6 3 , 4 9 Keterangan : i 3 = 205,723 , R-Sq = 97,3 , R-Sqadjust = 93,2 t tabel = 2,02 , f tabel = 19,16 , alpha = 0,05 , N = 6 , df = 5 N-1 Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Konstanta sebesar 188 yang bertanda positif menyatakan bahwa jika tidak ada penambahan jumlah industri, jumlah tenaga kerja industri, dan nilai ekspor Kota Medan maka jumlah industri rumah tangga masyarakat pesisir adalah sebesar 188 unit, artinya terjadinya kenaikan jumlah industri rumah tangga. 2. Koefisien regresi sebesar -1,32 menyatakan bahwa setiap penambahan jumlah industri Kota Medan sebesar 1 unit akan menurunkan jumlah industri rumah tangga masyarakat pesisir sekitarnya sebesar 1,32 unit. Pengurangan jumlah industri rumah tangga pada kawasan pesisir Kota Medan yang masih dianggap sangat kecil ini dianggap tidak begitu mempengaruhi perkembangan ekonomi di kawasan industri sekitar Kota Medan, dapat dilihat dari perbandingan tumbuhnya industri Kota Medan yang menyebabkan pengurangan terhadap industri rumah tangga ternyata hampir sebanding, maka tidak begitu mempengaruhi terhadap jumlah industri rumah tangga kawasan pesisir yang ternyata jauh lebih banyak dari jumlah industri yang ada. Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008 3. Koefisien regresi sebesar 0,01 menyatakan bahwa setiap penambahan jumlah tenaga kerja industri Kota Medan sebesar 1 jiwa akan meningkatkan jumlah industri rumah tangga masyarakat pesisir sekitarnya sebesar 0,01 unit. 4. Koefisien regresi sebesar 0,004 menyatakan bahwa setiap penambahan nilai ekspor Kota Medan Rp. 1 juta akan meningkatkan jumlah industri rumah tangga masyarakat pesisir sekitarnya sebesar 0,004 unit. 5. Koefisien determinasi R² sebesar 0,973 berarti 97,3 variasi dari jumlah industri masyarakat pesisir dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel sedangkan sisanya sebesar 2,7 dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Berdasarkan kekuatan hubungan R sebesar yang disesuaikan 0,932 menunjukkan bahwa hubungan antara jumlah industri masyarakat pesisir dengan ketiga variabel dimaksud adalah kuat 0,932 0,50. 6. Uji t untuk menguji signifikan konstanta dan setiap variabel independent, bahwa pada tingkat signifikan 0,05 apabila nilai t hitung t tabel maka Ho ditolak dari hasil print out terlihat bahwa: a. Variabel jumlah industri, signifikan 2,87 2,01 maka Ho ditolak b. Variabel jumlah tenaga kerja industri,signifikan 3,166 2,01 maka Ho ditolak c. Variabel nilai ekspor, signifikan 3,49 2,01 maka Ho ditolak Hal ini berarti bahwa untuk meningkatkan jumlah industri rumah tangga masyarakat pesisir sekitar Kota Medan, variabel jumlah industri,jumlah tenaga kerja industri dan nilai ekspor Kota Medan perlu ditambah. Hal ini perlu dikarenakan Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008 ketiga variabel tersebut ternyata sangat mempengaruhi peningkatan industri rumah tangga masyarakat sekitar Kota Medan. 7. Dari uji F test didapat F hitung sebesar 23,77 jika dibandingkan dengan F tabel sebesar 19,16 maka F hitung F tabel . Berarti model regresi bisa dipakai untuk memprediksikan jumlah industri rumah tangga masyarakat pesisir sekitar Kota Medan dengan kata lain ketiga variabel input dimaksud secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap jumlah industri rumah tangga masyarakat pesisir. Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Perkembangan Kota Medan tidak berpengaruh positif terhadap perkembangan kawasan pesisir sekitar Kota Medan. Hal ini dapat dilihat dari tingkat pendapatan masyarakat di sekitar pesisir Kota Medan yang lebih rendah serta kondisi sosial ekonomi masyarakat yang belum memadai. Hal ini tetap menjadikan kawasan pesisir sekitar Kota Medan tersebut tertinggal. 2. Perkembangan Kota Medan saat ini dan prospeknya di masa mendatang sangat dipengaruhi oleh peran dan fungsinya sebagai simpul koleksi barang dan jasa dimana Pelabuhan Belawan berperan dalam mendukung fungsi dan peran tersebut. 3. Perkembangan volume ekspor yang meningkat tiap tahunnya melalui Pelabuhan Belawan secara langsung mendorong perkembangan kota lebih lanjut dengan meningkatnya perkembangan industri-industri yang menyediakan bahan mentah dan jasa-jasa untuk industri-industri yang memproduksi barang ekspor. 4. Perkembangan Kota Medan karena peran fungsionalnya tersebut menyebabkan munculnya perubahan yang bersifat menyeluruh, baik ekonomi, sosial-budaya, maupun fisik yang secara jelas dapat dilihat di kawasan pesisirnya sebagai suatu kawasan yang berperan penting dalam perekonomian Kota Medan. Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008