Teknik Penentuan dan pengambilan Sampel Teknik Analisis Data

Tabel-3.2 Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga di Kecamatan Medan Belawan, Medan Marelan, Medan Labuhan Tahun 2005 No Kecamatan Kelurahan RT Penduduk 1 Medan Belawan Belawan Bahari 2.263 10.893 2 Medan Belawan Bagan Deli 3.088 15.876 3 Medan Belawan Belawan P.Sicanang 2.811 14.058 4 Medan Belawan Belawan Bahagia 2.402 12.328 5 Medan Belawan Belawan I 3.796 20.314 6 Medan Belawan Belawan II 3.924 20.728 7 Medan Labuhan Besar 6.395 31.973 8 Medan Labuhan Tangkahan 3.016 15.078 9 Medan Labuhan Martubung 2.671 13.355 10 Medan Labuhan Sei Mati 2.412 12.058 11 Medan Labuhan Pekan Labuhan 3.844 19.222 12 Medan Labuhan Nelayan Indah 1.528 7.639 13 Medan Marelan Labuhan Deli 3.023 14.532 14 Medan Marelan Rengas Pulau 9.671 46.863 15 Medan Marelan Terjun 4.644 23.870 16 Medan Marelan Tanah Enam Ratus 4.379 20.873 17 Medan Marelan Paya Pasir 2.157 10.850 Jumlah 62.021 310.237 Sumber : BPS Kecamatan Medan Belawan,Medan Labuhan,Medan Marelan Tahun

3.4 Teknik Penentuan dan pengambilan Sampel

Tujuan penggunaan sampel adalah agar peneliti dapat memperoleh data yang dapat mencerminkan keadaan populasi dengan biaya lebih murah dan waktu penelitian lebih cepat. Penetapan ukuran sampel didasarkan atas pertimbangan Roscoe dalam Sugiyono,2003, yang mengatakan : Pertama, Ukuran Sampel yang layak digunakan dalam penelitian sosial adalah antara 30 sampai dengan 500 sampel. Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008 Kedua, bila sampel dibagi dalam kategori,maka jumlah anggota sampel tiap kategori minimal 30. Dalam peneitian ini,sampel ditetapkan sebanyak 170 kepala keluarga. Dari 17 kelurahan ,masing-masing diambil sampel sebanyak 10 kepala keluarga. Adapun teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak random sampling. Distribusi responden berdasarkan Kelurahan diuraikan pada tabel 3.3 berikut ini : Tabel-3.3 Distribusi Responden Rumah Tangga Berdasarkan Kelurahan di Kecamatan Medan Belawan, Medan Marelan, Medan Labuhan No Kecamatan Kelurahan Jumlah Persentase 1 Medan Belawan Belawan Bahari 10 5,8 2 Medan Belawan Bagan Deli 10 5,8 3 Medan Belawan Belawan P.Sicanang 10 5,8 4 Medan Belawan Belawan Bahagia 10 5,8 5 Medan Belawan Belawan I 10 5,8 6 Medan Belawan Belawan II 10 5,8 7 Medan Labuhan Besar 10 5,8 8 Medan Labuhan Tangkahan 10 5,8 9 Medan Labuhan Martubung 10 5,8 10 Medan Labuhan Sei Mati 10 5,8 11 Medan Labuhan Pekan Labuhan 10 5,8 12 Medan Labuhan Nelayan Indah 10 5,8 13 Medan Marelan Labuhan Deli 10 5,8 14 Medan Marelan Rengas Pulau 10 5,8 15 Medan Marelan Terjun 10 5,8 16 Medan Marelan Tanah Enam Ratus 10 5,8 17 Medan Marelan Paya Pasir 10 5,8 Jumlah 170 100 Sumber : Hasil Analisis Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008

3.5 Teknik Analisis Data

Data kuantitatif dalam bentuk angka dianalisis menggunakan analisis perhitungan agar hasil olahan data tersebut dapat menghasilkan suatu temuan atau informasi yang diinginkan. Hasil akhir dari analisis ini perlu diperkuat dengan interpretasi dan deskripsi secara kualitatif. Beberapa analisis kuantitatif yang dilakukan adalah :

1. Analisis Location Quotient

Dasar pemikiran teknik ini adalah teori economic base yaitu perekonomian sektor basisandalan dan perekonomian sektor nonbasis. Analisis ini digunakan untuk menentukan sektor-sektor basis ekonomi yang layak untuk dikembangkan di suatu wilayahkota. Permintaan dari luar wilayahkota akan mempengaruhi sektor basis dan nonbasis. Sektor basis yang ada di suatu daerah akan memberikan kontribusi berupa peningkatan pendapatan daerah. Dengan demikian sektor basis merupakan penggerak utama, dimana setiap perubahan yang terjadi akan memberikan efek menyebar terhadap sistem perekonomian wilayah. Satuan yang digunakan sebagai ukuran untuk menghitung koefisien LQ dapat berupa satuan jumlah pekerja, hasil produksi, atau satuan lainnya. Dalam penelitian ini digunakan satuan hasil produksi berupa data PDRB untuk menghitung LQ. Persamaan matematisnya adalah Tarigan, 2005 : Y i X i PDRB Y PDRB X LQ = ................................................................1 Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008 Keterangan: X i = Nilai tambah sektor ekonomi i di Kota Medan PDRB X = Jumlah total produksi domestik regional bruto di Kota Medan Y i = Nilai tambah sektor ekonomi i di Sumatera Utara PDRB Y = Jumlah total produksi nasional bruto Sumatera Utara Penafsiran dari analisis LQ adalah sebagai berikut : a. LQ 1, menyatakan Kota Medan memiliki potensi dalam subsektor tersebut dan memiliki tingkat spesialisasi tinggi dari tingkat Provinsi Sumatera Utara. b. LQ 1, menyatakan Kota Medan tidak memiliki potensi dalam subsektor tersebut dan memiliki tingkat spesialisasinya lebih rendah dari tingkat Provinsi Sumatera Utara. c. LQ = 1, menyatakan Kota Medan mencukupi dalam subsektor tersebut dan memiliki tingkat spesialisasi yang sama dengan Provinsi Sumatera Utara

2. Analisis Shift and Share

Metode ini digunakan untuk mengetahui kinerja perekonomian daerah, pergeseran struktur, posisi relatif sektor-sektor ekonomi dan identifikasi sektor unggulan yang terdapat dalam wilayahdaerah yang dihitung berdasarkan data PDRB maupun tenaga kerja dalam dua satuan waktu Tarigan, 2005. Secara garis besar analisis ini dibagi dalam tiga bagian kelompok besar, yaitu Komponen National Share N s , Komponen Proportional Share P s dan Komponen Differential Shift D s . a. Komponen National Share N s Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008 Komponen National Share adalah suatu komponen yang berfungsi untuk mengukur kinerja ekonomi pada perekonomian acuan, dalam penelitian ini yang menjadi wilayah acuan adalah Provinsi Sumatera Utara. Hal ini berarti bahwa Kota Medan tumbuh karena dipengaruhi oleh kebijakan Provinsi Sumatera Utara secara umum. Untuk menghitung Komponen Share ini digunakan Formula sebagai berikut : n t i r n t N t N n t i r t i E E E E Ns − − − − = , , , , , , , ........................................................2 Keterangan : N s = Komponen National Share E N,t = Indikator ekonomi Provinsi Sumatera Utara akhir tahun kajian E N,t-n = Indikator ekonomi Provinsi Sumatera Utara awal tahun kajian E r,i,t-n = Indikator ekonomi sektor i Kota Medan Utara awal tahun kajian Indikator ekonomi yang digunakan dalam formula ini merupakan jumlah total nilai PDRB dari setiap sektor perekonomian yang berada dalam daerah hitung. b. Komponen Proportional Share P s Komponen Proportional Share ini merupakan suatu komponen yang digunakan untuk mengukur perbedaan sektor ekonomi acuan, yaitu Provinsi Sumatera Utara, dengan pertumbuhan agregat. Jika hasil dari perhitungan ini bernilai positif, maka berarti sektor tersebut berkembang dalam perekonomian Provinsi Sumatera Utara. Sebaliknya jika negatif maka sektor tersebut dianggap mempunyai kinerja yang menurun. Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008 Untuk menghitung Komponen Pertumbuhan Proporsional digunakan Formula sebagai berikut : ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ Δ − Δ = − − − n t N t N n t i N t i N n t i r t i r E E E E E P , , , , , , , , , , ..............................................3 Keterangan : P s = Komponen Proporsional Share E N,i,t = Indikator ekonomi Provinsi Sumatera Utara sektor i akhir tahun kajian E N,i,t-n = Indikator ekonomi Provinsi Sumatera Utara sektor i awal tahun kajian E N,t = Indikator ekonomi Provinsi Sumatera akhir tahun kajian E N,t-n = Indikator ekonomi Provinsi Sumatera awal tahun kajian E r,i,t-n = Indikator ekonomi sektor i Kota Medan Utara awal tahun kajian c. Komponen Differential Shift D s Komponen Differential Shift adalah suatu komponen yang digunakan untuk mengukur kinerja sektor-sektor lokal terhadap sektor-sektor yang sama pada perekonomian yang berada pada daerah acuan. Dalam hal ini, sektor-sektor lokal adalah sektor-sektor yang terdapat di Kota Medan terhadap sektor-sektor yang sama pada perekonomian di Provinsi Sumatera Utara. Apabila komponen ini memiliki nilai positif, maka dapat diambil kesimpulan bahwa daya saing sektor lokal Kota Medan meningkat dibandingkan dengan sektor yang sama pada ekonomi Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan apabila bertanda negatif maka akan terjadi sebaliknya. Untuk menghitung Komponen Differential Shift maka digunakan formula sebagai berikut : Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008 ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ Δ − Δ = − − − n t N t N n t i N t i N n t i r t i r E E E E E D , , , , , , , , , , ..................................................4 Keterangan : D s = Komponen Differential Shift E N,i,t = Indikator ekonomi Provinsi Sumatera Utara sektor i akhir tahun kajian E N,i,t-n = Indikator ekonomi Provinsi Sumatera Utara sektor i awal tahun kajian E N,t = Indikator ekonomi Kota Medan sektor i akhir tahun kajian E N,t-n = Indikator ekonomi Kota Medan sektor i awal tahun kajian E r,i,t-n = Indikator ekonomi sektor i Kota Medan Utara awal tahun kajian Pertumbuhan Ekonomi PE kota adalah merupakan penjumlahan dari komponen-komponen National Share, Komponen proporional Share dan Komponen Differential Shift, yang di formulasikan sebagai berikut: PE = Ns + P + D ..............................................................5 Setelah meninjau pertumbuhan kinerja ekonomi, daya saing, dan maju atau kurang majunya sektor-sektor, maka dilakukan pula identifikasi sektor-sektor strategis yang memiliki keunggulan guna dikembangkan lebih lanjut. Untuk melihat sektor-sektor yang memiliki keunggulan, maka dapat dilihat diagram yang didapat berdasarkan penempatan nilai D s dan P s dari tiap sektor. Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008 Kuadran II Agak Mundur Kuadran I Unggul Kuadran I I I Mundur Kuadran II Agak Unggul P s D s - - + + Gambar 3.1 Diagram Penentuan Sektor Unggulan Kota Medan Sumber: Budiharsono, 2001 Analisis ini bertujuan untuk mengambarkan perkembangan ekonomi Kota Medan dalam kaitannya dengan potensi ekonomi yang dimiliki. Data yang diolah terhitung dari tahun 2000-2005. Alasan digunakannya tahun kajian selama 6 tahun yang dimulai dari tahun 2000 karena berdasarkan harga konstan tahun 2000 yang menjadi acuan nilai PDRB yang dipakai. Sedangkan akhir tahun kajian digunakan tahun 2005 karena data tahun 2006 belum tersedia.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi adalah suatu teknik statistik parametrik yang dapat digunakan untuk 1 melakukan peramalan atau prediksi besarnya variasi yang terjadi pada variabel Y berdasarkan variabel X, 2 menentukan bentuk hubungan antara Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008 variabel X dengan variabel Y, 3 menentukan arah dan besarnya koofisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y. Analisis kuantitatif dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu menganalisa pengaruh antara variabel, dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Untuk menguji hipotesis keempat analisis regresi linier berganda dapat digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan dan pengaruh antara faktor- faktor perkembangan ekonomi Kota Medan terhadap perkembangan ekonomi kawasan pesisir sekitarnya. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui perkembangan ekonomi Kota Medan adalah jumlah industri X 1 , jumlah tenaga kerja industri X 2 , dan nilai ekspor regional X 3 . Sedangkan variabel yang digunakan untuk mengetahui perkembangan ekonomi kawasan pesisir sekitar Kota Medan adalah pendapatan Y 1 , Jumlah industri rumah tangga Y 2 , lapangan kerja Y 3 . Dimana hubungan dan pengaruh antara variabel bebas X dan variabel terikat Y akan dianalisis atas 3 model. Untuk mengetahui dimana variabel X i berpengaruh terhadap Y i dapat dilihat dengan melakukan model sebagai berikut : a . Y 1 = g + g 1 X 1 + g 2 X 2 + g 3 X 3 + i 1 Keterangan : Y 1 = Pendapatan masyarakat rumah tangga kawasan pesisir g = Konstanta g 1 , g 2 , g 3 = Koefisien regresi masing-masing variabel X 1 = Jumlah industri Kota Medan X 2 = Jumlah tenaga kerja industri Kota Medan Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008 X 3 = Nilai ekspor regional Kota Medan i 1 = Error Term b . Y 2 = + 1 X 1 + 2 X 2 + 3 X 3 + i 2 Keterangan : Y 2 = Jumlah tenaga kerja industri rumah tangga kawasan pesisir = Konstanta 1 , 2 , 3 = Koefisien regresi masing-masing variabel X 1 = Jumlah industri Kota Medan X 2 = Jumlah tenaga kerja industri Kota Medan X 3 = Nilai ekspor regional Kota Medan i 2 = Error Term c . Y 3 = h + h 1 X 1 + h 2 X 2 + h 3 X 3 + i 3 Keterangan : Y 3 = Jumlah industri rumah tangga kawasan pesisir h = Konstanta h 1 , h 2 , h 3 = Koefisien regresi masing-masing variabel X 1 = Jumlah industri Kota Medan X 2 = Jumlah tenaga kerja industri Kota Medan X 3 = Nilai ekspor regional Kota Medan i 3 = Error Term Analisis ini bertujuan untuk melihat pengaruh perkembangan ekonomi Kota Medan terhadap perkembangan ekonomi pesisir sekitarnya. Data yang diolah Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008 terhitung dari tahun 2000-2005. Alasan digunakannya tahun kajian selama 6 tahun yang dimulai dari tahun 2000 karena berdasarkan harga konstan tahun 2000 yang menjadi acuan nilai PDRB yang dipakai. Sedangkan akhir tahun kajian digunakan tahun 2005 karena data tahun 2006 belum tersedia. Pengujian model Analisis data diikuti dengan melakukan uji statistik. Hal ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independent bebas secara individu dan secara bersama berpengaruh terhadap variabel dependen terikat. Pengujian secara individu Uji t Uji t dilakukan untuk melihat signifikan dari pengaruh variabel bebas independent variabel secara individu terhadap variabel terikat dependent variabel, dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Uji t dilakukan dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut Algifari, 2000 : H : 1 = 0 tidak ada pengaruh X terhadap Y H a : 1 ≠ 0 ada pengaruh X terhadap Y Artinya hipotesis nol H menyatakan tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis alternatif H a menyatakan ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika nilai t hitung t tabel , pada tingkat kepercayaan 5 Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008 hipotesis nol ditolak, berarti hipotesis alternatif H a diterima. Berarti ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian berganda F test Uji F dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel bebas independent variabel secara bersama-sama terhadap variabel terikat dependent variabel.Uji F dilakukan dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut Algifari, 2000 : H : 1 = 0 tidak ada pengaruh X terhadap Y. H a : 1 ≠ 0 ada pengaruh X terhadap Y. Artinya hipotesis nol H menyatakan tidak ada pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Hipotesis alternatif H a menyatakan ada pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Jika nilai F hitung F tabel , pada tingkat kepercayaan 5 hipotesis nol ditolak. Uji R 2 Nilai R 2 koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar variasi-variasi variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Nilai ini berkisar antara nol dan satu 0 ≤ R 2 ≤ 1. Semakin besar nilai R 2 berarti semakin besar variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi-variasi variabel independen. Untuk memudahkan penelitian maka penulis menggunakan alat bantu software program Welly Andriat : Pengaruh Perkembangan Ekonomi Kota Medan Terhadap Perkembangan Ekonomi Kawasan..., 2008 USU e-Repository © 2008 MINITAB 14.0 untuk menganalisis pengaruh perkembangan ekonomi Kota Medan terhadap perkembangan ekonomi kawasan pesisir sekitar Kota Medan.

3.6 Definisi dan Batasan Operasional