Kerangka Teori KAJIAN PUSTAKA

Ramlan Damanik : Pemertahanan Bahasa Simalungun Di Kabupaten Simalungun, 2009

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teori

Penelitian ini secara khusus menggambarkan masalah multilingualisme, multilingualisme tidak dapat berdiri sendiri, tetapi selalu berkaitan dengan antara lain, pemakaian dan sikap bahasa. Multilingualisme juga berhubungan dengan kehidupan masyarakat yang tampak pada adanya perbendaharaan bahasa linguistic repertoire Sikap berbahasa merupakan tata keyakinan yang berhubungan dengan bahasa yang berlangsung relatif lama, tentang suatu objek bahasa yang memberikan kecenderungan kepada seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu yang disukainya Anderson, 1974:34:35. Sikap terhadap suatu bahasa dapat pula dilihat dari bagaimana keyakinan penutur terhadap suatu bahasa; bagaimana perasaan penutur terhadap bahasa itu; bagaimana kecenderungan bertindak tutur speech act terhadap suatu bahasa. Kontak antarbahasa dan pemakainnya dengan segala latar belakang sosialnya memberikan pandangan tentang adanya keragaman pilihan dan pilihan bahasa dapat seragam dan dapat pula tidak seragam. Ketepatan pemilihan bahasa di kalangan masyarakat pemakainya dapat dikaji dengan menggunakan pendekatan domain yang diperkenalkan oleh Fishman 1968:73. Ramlan Damanik : Pemertahanan Bahasa Simalungun Di Kabupaten Simalungun, 2009 Domain merupakan konteks institusional tertentu yang menyebabkan varietas yang satu lebih tepat digunakan daripada varietas yang lainnya. Ketepatan itu merupakan hubungan antara faktor lokasi, topik dan partisipan. Sebagai domain keluarga terlihat jelas bila penutur berbicara dengan keluarganya tentang sebuah topik sehari-hari di rumah. Pemilihan bahasa oleh seorang individu akan melibatkan situasi psikologis. Artinya situasi pertama berhubungan dengan kebutuhan individu personal needs, kedua berhubungan dengan latar belakang individu background situation dan ketiga berhubungan dengan kedekatan situasi immediate situation. Pilihan bahasa melibatkan sikap loyalitas bahasa. Sikap loyalitas ditunjukkan oleh seseorang sangat dipengaruhi oleh fungsi bahasa itu sendiri. Garvin dan Mathiot dalam Fishman 1968 berpendapat bahwa bahasa ragam baku mempunyai fungsi sebagai pemersatu dan pemisah prestise dan fungsi sebagai kerangka acuan. Fungsi pemersatu dan pemisah dapat menumbuhkan sikap loyalitas bahasa dan fungsi prestise menumbuhkan sikap bangga dan fungsi kerangka acuan menimbulkan sikap kesadaran terhadap kaidah bahasa. Loyalitas bahasa dapat bertahan apabila didukung oleh kondisi sosial dan ekonomi yang mantap. Sebaliknya pergeseran bahasa akan terjadi bila ada bahasa yang nilainya lebih tinggi dari bahasa lainnya Dorian ,1980. Sehubungan dengan uraian tersebut teori yang digunakan dalam penelitian ini mengadopsi teori Platt dalam Siregar dkk. 1998:53 yang berpendapat bahwa dimensi identitas sosial merupakan faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan bahasa di dalam masyarakat yang multilingual. Dimensi itu mencakup kesukuan, Ramlan Damanik : Pemertahanan Bahasa Simalungun Di Kabupaten Simalungun, 2009 umur, jenis kelamin, tingkat dan sarana pendidikan dan latar belakang sosial ekonomi.

2.2 Konsep Pemertahanan Bahasa