Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DJKN 1. Sejarah dan Perkembangan
20
BAB II KELEMBAGAAN DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN
NEGARA DJKN
A. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DJKN A.1. Sejarah dan Perkembangan
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DJKN adalah suatu Direktorat Jenderal yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi
teknis di bidang kekayaan negara, piutang negara dan lelang sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Pembentukan DJKN tidak lepas dari tugas dan peran PUPN dalam mengurus dan menyelesaikan piutang negara serta permasalahan piutang negara
yang semakin kompleks baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Sejarah pembentukan lembaga ini diawali dengan dibentuknya Badan Urusan Piutang Negara
BUPN melalui Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1976. Dalam Keputusan Presiden Tersebut untuk lebih meningkatkan pelaksanaan pengurusan, bentuk, susunan
organisasi dan tata kerja Panitia Pengurusan Piutang Negara diperkokoh dan ditambah dengan pembentukan Badan Urusan Piutang Negara BUPN
6
6
S. Mantayborbir, SH., MH., Hukum Piutang dan Lelang Negara di Indonesia, Penerbit Pustaka Bangsa, Medan 2002, Hal 30.
. Dalam perkembangannya piutang negara yang macet yang harus ditangani oleh BUPN
semakin lama semakin meningkat serta permasalahan piutang negara juga semakin kompleks. Tanpa diimbangi dengan perkembangan organisasi dalam mengurus
Universitas Sumatera Utara
21
piutang negara, sangat dirasakan belum memadai sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut dan untuk lebih meningkatkan pelayanan dalam pengurusan dan penyelesaian
piutang negara serta untuk lebih mempermudah BUPN dalam menjalankan eksekusi lelang.karena pada umumnya terhadap Penanggung Hutang yang “nakal”, BUPN
dalam menyelesaikan piutang negara macet dilakukan melalui pelelangan barang jaminan piutang negara dan atau harta kekayaan lainnya dari Penanggung Hutang
ataupun Penjamin Hutang
7
Bila sebelumnya Kantor lelang Negara KLN berada dibawah Direktorat Jenderal pajak Departemen Keuangan maka dengan dirubahnya keputusan Presiden
No. 11 Tahun 1976 yang mengatur Kedudukan, Tugas, Organisasi dan Tata Kerja BUPN ditinjau kembali dan diperbaharui dengan Keputusan Presiden No. 21 Tahun
1999, Kantor Lelang Negara KLN berada dibawah Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara BUPLN. Berdasarkan Keputusan Presiden Tersebut lembaga BUPN
lebih disempurnakan lagi menjadi Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara BUPLN yang mempunyai IX Kantor Wilayah di seluruh Indonesia dengan kantor
operasional Kantor Pelayanan Pengurusan Piutang Negara KP3N dan Kantor Lelang Negara KLN. Dalam perkembangan selanjutnya, BUPLN yang berdasarkan
Keputusan Presiden No. 21 tahun 1991 mempunyai KP3N dan KLN sebagai kantor operasional kembali disempurnakan kelembagaannya. Hal ini dapat dilihat dari
dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 177 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tugas Departemen Keuangan jo. Keputusan Presiden No. 84 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal di .
7
S. Mantayborbir, SH., MH., dkk, Pengurusan Piutang Negara Pada PUPNBUPLN Suatu Kajian Teori dan Praktik, Penerbit Pustaka Bangsa, Medan 2001.
Universitas Sumatera Utara
22
Lingkungan Departemen Keuangan jo. Keputusan Menteri Keuangan No. 2KMK.012001 tanggal 23 Juli 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara DJPLN dan Kantor Pelayanan Pengurusan Piutang dan Lelang Negara KP2LN sebagai kantor
operasional dalam pelaksanaan pengurusan dan penyelesaian piutang negara. KP2LN merupakan gabungan dari Kantor Pelayanan Pengurusan Piutang Negara KP3N dan
Kantor lelang Negara KLN yang sebelumnya adalah terpisah yang dipimpin oleh kepala kantor yang berlainan. Penggabungan kedua kantor tersebut sudah tentu
merupakan salah satu cara yang ditempuh oleh DJPLN untuk dapat lebih meningkatkan pengurusan piutang negara dan pelayanan lelang yang efektif, efisien,
transparan dan bertanggung jawab disamping untuk lebih mempercepat proses administrasi penyelesaian piutang negara yang macet melalui lelang eksekusi barang
jaminan piutang negara dan atau harta kekayaan lainnya dari Penanggung Hutang. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 94 tahun 2006 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 100PMK.012008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Departemen Keuangan jo. tanggal 11 Juli 2008, kelembagaan DJPLN kembali disempurnakan menjadi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DJKN. Yang mana
dalam Pasal 1018 PMK tersebut disebutkan bahwa Direktorat Jenderal Kekayaan Negara mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi
teknis di bidang kekayaan negara, piutang negara, dan lelang, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan Perundang-
undangan yang berlaku. Dan KP2LN yang disempurnakan kelembagaannya menjadi
Universitas Sumatera Utara
23
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang KPKNL adalah sebagai instansi vertikal DJKN yang berada dibawah pertanggung jawaban langsung kepada Kepala
Kantor Wilayah. KPKNL merupakan kantor operasional dalam pelayanan kekayaan negara dan lelang.
A.2. Visi dan Misi DJKN
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DJKN mempunyai visi “Menjadi Pengelola kekayaan Negara, Piutang Negara dan Lelang yang Bertanggung Jawab
untuk Sebesar-besar Kemakmuran Rakyat”. Sedangkan Misi DJKN adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan optimalisasi penerimaan, efisiensi pengeluaran dan efektifitas pengelolaan kekayaan negara;
2. Mengamankan kekayaan negara melalui pembangunan database serta penyajian jumlah dan nilai eksisting kekayaan negara;
3. Mewujudkan nilai kekayaan negara yang wajar dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam berbagai keperluan penilaian;
4. Melaksanakan pengurusan piutang negara yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel;
5. Mewujudkan lelang sebagai instrumen jual beli yang mampu mengakomodasikan kepentingan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
24
A.3. Tugas dan Fungsi DJKN
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang kekayaan negara, piutang
negara, dan lelang, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan Perundang-undangan yang berlaku
8
1. Sekretariat Direktorat Jenderal; .
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DJKN menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1. penyiapan perumusan kebijakan Departemen Keuangan di bidang kekayaan
negara, piutang negara, dan lelang; 2.
pelaksanaan kebijakan di bidang kekayaan negara, piutang negara dan lelang; 3.
penyusunan standarisasi, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kekayaan negara, piutang negara, dan lelang;
4. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kekayaan negara, piutang
negara, dan lelang; 5.
pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal.