Metode Penelitian Analisis Pragmatik Terhadap Novel Moshidora Karya Natsumi Iwasaki

11 Sedangkan kepentingan bagi sastra adalah untuk meningkatkan kualitas cipta sastra. Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan, maka secara ringkas tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui nilai-nilai pragmatik apa saja yang terdapat dalam novel Moshidora karya Natsumi Iwasaki 2. Untuk mendeskripsikan nilai pragmatik seperti kesetiaan terhadap kelompok yang diungkapkan dalam cerita novel Moshidora karya Natsumi Iwasaki.

1.5.2 Manfaat Penelitian

Sebuah penelitian yang baik selain harus mempunyai tujuan juga harus mempunyai manfaat penelitian. Penelitian ini sendiri tidak hanya bermanfaat bagi penulis, tetapi juga bermanfaat bagi pihak-pihak lain yang berkaitan dengan penelitian karya sastra. Manfaat dari penelitian ini antara lain : 1. Untuk menambah pemahaman kita dalam menganalisis sebuah karya sastra berdasarkan pendekatan pragmatik sastra. 2. Untuk mengetahui nilai-nilai pragmatik yang dapat memberi pengaruh positif para pembaca melalui isi cerita novel Moshidora karya Natsumi Iwasaki.

1.6 Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian sangat dibutuhkan metode penelitian sebagai bahan penunjang dalam penulisan. Metode dilakukan dengan langkah-langkah 12 kerja yang diatur sebagaimana yang berlaku bagi penelitian-penelitian pada umumnya. Dalam hal ini penelitian harus memilih metode dan langkah langkah yang tepat, yang sesuai dengan karakteristik objek kajiannya Pradopo 2001:12. Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan yang dianalisis dalam novel Moshidora ini, maka metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan suatu metode yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan dengan maksud menemukan unsur- unsurnya, kemudian dianalisis bahkan juga diperbandingkan Ratna 2003:53. Metode ini juga berfungsi untuk memecahkan masalah dengan cara mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, mengkaji dan menginterpretasikan data. Metode ini tidak hanya menjelaskan, tetapi juga memberikan pemahaman yang jelas terhadap data yang kita analisis. Data-data juga diperoleh dari library research atau studi kepustakaan. Studi kepustakaan adalah tehnik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, catatan-catatan, laporan-laporan yang berhubungan dengan masalah yang dipecahkan Nazir 2005:111. Kemudian penulis juga melakukan penelusuran data melalui internet seperti Google book maupun blog-blogyang membahas mengenai masalah yang berkaitan dengan judul skripsi ini. Berdasarkan hal yang telah penulis jelaskan di atas, langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam menyusun penelitian ini adalah : 1. Membaca Novel Moshidora karya Natsumi Iwasaki 13 2. Mencari data yang berhubungan dengan objek penelitian, yaitu mencari data tentang kajian pendekatan pragmatik sastra, semiotik, dan teori-teori lain yang diperlukan dalam penelitian ini. 3. Mengumpulkan data-data tersebut kemudian dianalisis berdasarkan pendekatan pragmatik sastra dan mengungkapkan nilai-nilai yang terkandung dalam novel Moshidora. 4. Menyusun seluruh data tersebut menjadi sebuah laporan berbentuk skripsi. 14 BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL MOSHIDORA KARYA NATSUMI IWASAKI DAN STUDI PRAGMATIK SASTRA 2.1 Defenisi Novel Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang berbentuk tertulis dan bersifat naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti “sebuah kisah, sepotong berita”, dan juga dari bahasa Latin yakni novellus yang diturunkan pula dari kata novies yang berarti baru, dikatakan baru karena jika dibandingkan dengan jenis-jenis sastra lainnya seperti puisi dan drama, maka jenis novel ini baru muncul kemudian setelahnya Tarigan, 1984:164. Novel adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin sebuah cerita Aminuddin, 2000:66. Pengarang umumnya ingin menampilkan ide serta imajinasinya ke dalam novel. Menurut H.B. Jassin dalam Suroto 1989:19 novel ialah suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang tokoh cerita luar biasa karena dalam kejadian ini terlahir suatu konflik atau suatu pertikaian yang mengalihkan perubahan nasib mereka. Jenis-jenis novel dapat dibedakan berdasarkan isi cerita dan mutu novel. Suharianto dalam Ramadhani 2013:13 membagi jenis novel berdasarkan tinjauan isi, gambaran dan maksud pengarang, yaitu sebagai berkut: 15 1. Novel Berendens, yaitu sebuah novel yang menunjukkan keganjilan- keganjilan dan kepincangan-kepincangan dalam masyarakat. Oleh karena itu novel ini sering disebut novel bertujuan. 2. Novel psikologi, yaitu novel yang menggambarkan perangai, jiwa seseorang serta perjuangannya. 3. Novel Sejarah, yaitu novel yang menceritakan seseorang dalam suatu masa sejarah. Novel ini melukiskan dan menyelidiki adat istiadat dan perkembangan masyarakat pada masa itu. 4. Novel anak-anak, yaitu novel yang melukiskan kehidupan dunia anak-anak yang dapat dibacakan oleh orang tua untuk pembelajaran kepada anaknya, adapula yang biasanya hanya dibaca oleh anak-anak saja. 5. Novel Detektif, yaitu novel yang isinya mengajak pembaca memutar otak guna memikirkan akibat dari beberapa kejadian yang dilukiskan pengarang dalam cerita. 6. Novel perjuangan, yaitu novel yang melukiskan suasana perjuangan dan peperangan yang diderita seseorang. 7. Novel propaganda, yaitu novel yang isinya semata-mata untuk kepentingan propaganda terhadap masyarakat tertentu. Berdasarkan pembagian jenis-jenis novel diatas, dapat dilihat bahwa novel Moshidora karya Natsumi Iwasaki termasuk dalam jenis novel psikologi dan novel perjuangan. Hal ini karena novel Moshidora karya Natsumi Iwasaki menggambarkan tentang perangai, jiwa dan perjuangan seorang gadis yang bernama Minami sebagai tokoh utama. Novel ini bercerita tentang 16 kesetiaanseorang Minami terhadap kelompok bisbolnya hingga berhasil mengangakat nama baik sekolahnya dengan cara memenangkan pertandingan tingkat nasional. Tugas yang awalnya Minami lakukan sekedar menggantikan sahabatnya yang sedang dirawat di rumah sakit, berubah menjadi ambisi untuk memajukan tim bisbol sekolahnya yang bermental bobrok. Dengan perjuangan panjang dan berat akhrnya Minami berhasil mewujudkan mimpinya tersebut. Secara garis bersar unsur pembangun sebuah novel dibagi menjadi dua bagian yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Kedua unsur inilah yang sering banyak disebut para kritikus dalam rangka mengkaji atau membicarakan novel atau karya sastra pada umumnya. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur-unsur yang turut serta membangun cerita. Kepaduan antar berbagai unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah novel berwujud. Atau sebliknya, jika dilihat dari sudut kita pembaca unsur-unsur inilah yang akan dijumpai jika kita membaca sebuah novel.Unsur yang dimaksud adalah : peristiwa, cerita, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya bahasa dan lain-lain Ramadhani, 2013:18. Di pihak lain, unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada diluar karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Atau secara lebih khusus dapat dikatakan sebagai unsur- unsur yang mempengaruhi bangun cerita sebuah karya sastra, namun tidak ikut menjadi bagian di dalamnya. Walau demikian unsur ekstrinsik cukup berpengaruh 17 terhadap totalitas bangun cerita yang dihasilkan. Oleh karena itu, unsur ekstrinsik sebuah novel haruslah tetap dipandang sebagai sesuatu yang penting.Adapun beberapa unsur ekstrinsik novel yaitu : sejarah atau biografi pengarang, situasi dan kondisi, nilai-nilai dalam cerita, dan lain-lain Nurgiyantoro 1995:23. 2.2 Resensi Novel Moshidora 2.2.1 Tema