Latar Tempat Latar Waktu Latar Sosial

24 Sebagai salah satu bagian dari unsur pemangun karya fiksi, setting selalu memiliki hubungan dengan unsur-unsur signifikan yang lain dalam rangka membangun totalitas makna serta adanya kesatuan unity dari keseluruhan isi yang dipaparkan pengarang. Setting selalu memiliki hubungan dengan penokohan dan alur untuk mewujudkan suatu tema cerita Ramadhani, 2013:15. Menurut Abrams dalam Fananie 2000:99 secara garis besar latar dapat dikategorikan dalam tiga bagian, yaitu:

1. Latar Tempat

Latar tempat mengarah pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang digunakan mungkin berupa tempat- tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu, mungkin lokasi tertentu tanpa nama yang jelas. Salam novel Moshidora ini, lokasi berlangsungnya peristiwa adalah di kota Tokyo bagian barat tepatnya di SMA Hodokubo sebuah SMA negeri umum. Namun tidak semua peristiwa yang ada di dalam novel tersebut terjadi di SMA Hodo, tetapi terdapat juga di tempat lain seperti, Rumah sakit tempat Yuki di rawat, dan di Koshien tempat berlangsungnya pertandingan bisbol tingkat nasional.

2. Latar Waktu

Latar waktu mengarah pada saat terjadinya peristiwa, yang meliputi hari, tanggal, bulan, tahun, bahkan zaman tertentu yang melatarbelakangi cerita 25 tersebut. Dalam cerita non fiksi, latar waktu merupakan hal yang perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan kerancuan ceritanya itu sendiri. Novel ini memiliki latar belakang cerita tentang keadaan ekstrakurikuler dalam bidang olahraga bisbol pada salah satu SMA di jepang pada zaman modern.

3. Latar Sosial

Latar sosial mengarah kepada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarkat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi maupun non fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat dapat berupa kebiasaan hidup, adat-istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, dan lain sebagainya. Latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan, misalnya rendah, menengah atau tinggi. Dalam novel ini pengarang banyak menampilkan kehidupan sosial para siswa-siswi SMA di negara Jepang khususnya siswa-siswi yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga bisbol. Awalnya para siswa tersebut merasa canggung antara satu sama lain, hal ini di akibatkan karena kurangnya interaksi sosial di antara mereka. Namun seiring berjalannya waktu mereka menjadi kompak karena adanya kerja sama dalam mencapai mimpi mereka yaitu untuk tampil di Koshien.

2.2.5 Sudut Pandang Point Of View