berperan dalam mekanisme resistensi insulin dan penggunaan energi lemak, Peningkatan kadar Fetuin-A terbukti mensupresi adiponektin.
22,23
2.3 Manajemen Klinik Obesitas
Jumlah penderita obesitas diprediksikan akan terus meningkat, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Keadaan ini juga menyebabkan peningkatan
jumlah ko-morbid lainnya seperti penyakit kardiovaskular, diabetes dan sindroma metabolik.
24
Pemahaman tentang hubungan antara obesitas dan sindroma metabolik serta peranan otak dalam pengaturan energi , merupakan titik tolak
yang penting dalam manjemen klinik. Pendekatan manajemen modifikasi pola hidup merupakan dasar, tidak hanya pada obesitas tapi juga pada sindroma
metabolik. Penurunan berat badan 10-25 sudah memberikan perbaikan profil metabolik. Penanganan yang terintegrasi dalam manajemen berat badan mencakup
diet, aktivitas fisik.
25
Pada penelitian DPP tahun 2002, Dengan modifikasi pola hidup dapat mengurangi insiden diabetes sebesar 58 pada populasi yang beresiko sedangkan
pada pengobatan dengan menggunakan metformin mengurangi resiko diabetes sebesar 31 pada populasi yang beresiko. Penelitian ini menyimpulkan bahwa
modifikasi pola hidup dan dengan penambahan metformin mengurangi insiden diabetes pada populasi beresiko.
26
Penelitian William tahun 2005 melaporkan bahwa penurunan berat badan serta penurunan resiko diabetes pada populasi beresiko sebesar 55,8 dalam
waktu pemantauan 2,8 tahun, sedangkan dengan intervensi metformin penurunan sebesar 29, ini menyatakan bahwa modifikasi pola hidup medis merupakan
terapi awal yang baik dilakukan pada pasien obesitas.
27,28
Nurses Health Study
dan
the Health Professionals Study
juga melaporkan bahwa dengan peningkatan aktivitas fisik sedang
moderate
disamping masukan diet yang standar, selama 12 minggu atau lebih pada populasi beresiko diabetes akan menurunkan resiko
sebesar 26 hingga 38 .
8
Obat-obatan yang dulu diberikan sebagai bagian manajemen berat badan adalah sibutramine dan orlistrat. Kedua obat ini dikatakan dapat menurunkan berat
Universitas Sumatera Utara
badan, namun mempunyai efek samping meningkatkan tekanan darah dan denyut nadi pada pemakaian sibutramin sehingga tidak digunakan lagi. Sedangkan
orlistat mempunyai efek samping pada saluran cerna.
24
Penelitian lain
Indian Diabetes Prevention Program
IDPP dan
BIGuanide and Prevention of Risk in Obesity
BIGPRO juga mendapatkan hasil terjadinya perbaikan profil lipid dan IMT setelah diberikan metformin dengan
dosis 2 x 850 mg dibandingkan dengan kelompok kontrol pada mereka dengan resiko kardiometabolik.
18
Dalam satu referensi dirangkumkan hasil beberapa studi penggunaan metformin pada penderita berat badan lebih dan obesitas seperti yang
terdapat pada tabel berikut :
Tabel 2.3 Rangkuman beberapa penelitian Metformin pada obesitas
29
Kesemua penelitian penggunaan metformin pada populasi obesitas yang termasuk pada tabel diatas menggunakan IMT 30 kgm
2
dan menggunakan klasifikasi obesitas menurut WHO.
30
Terdapat juga satu penelitian yang dilakukan di China yang menggunakan metformin pada populasi obesitas dan hipertensi
Universitas Sumatera Utara
dengan IMT ≥ 25 kgm
2
, dengan suatu kesimpulan adanya perbaikan antropometri dan profil kadar glukosa puasanya.
31
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN