Besar Sampel Pada peneltian ini terdapat 5 kelompok perlakuan. Untuk menentukan besar Kriteria Inklusi

dilakukan selama 10 detik. Setelah tikus teranastesi, proses selanjutnya bagian punggung tikus akan dilakukan pembuatan luka bakar. Plat besi berukuran 4x2 cm dicelupkan ke dalam air panas dengan suhu 98 C selama 5 menit. Luka bakar dibuat dengan cara menempelkan plat besi pada bagian punggung tikus selama 10 detik. Lampiran 5

3.9 Cara Pemberian Salep Ekstrak Daun Binahong

Setelah dilakukan pembuatan luka bakar pada bagian punggung tikus. Selanjutnya bagian punggung tikus diberikan pemberian terapi yang sudah ditentukan pemberiannya pada masing-masing kelompok. Pemberian terapi dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Pemberian terapi dilakukan selama 5 hari. Terapi diberikan secara topikal pada bagian punggung tikus yang mengalami luka bakar. Lampiran 5

3.10 Pengambilan Jaringan

Setelah tikus mendapatkan perlakuan berupa pemberian terapi yang berbeda pada masing-masing kelompok tikus selama 5 hari, selanjutnya tikus dianatesi secara total dengan cara memasukan tikus kedalam toples yang mengandung larutan eter. Setelah tikus teranastesi total, tikus dikeluarkan dari dalam toples. Setelah itu bagian kulit tikus yang mengalami perlakuan, akan diambil jaringan kulitnya dengan cara memisahkan jaringan kulit yang mengalami perlakuan dengan kulit yang masih sehat dengan menggunakan alat bedah minor. Lampirasn 5 Setelah jaringan terambil, lalu jaringan kulit tersebut dibentang dikarton lalu distepler. Lalu masukan ke dalam toples sampel yang berisi formalin 10 untuk selanjutnya dilakukan pembuatan sediaan preparat di Laboratorium Patologi Anatomi FK UI, Jakarta.

3.11 Pengamatan Histopatologi

Setelah proses pembuatan sediaan preparat selesai. Tahap selanjutnya adalah pengamatan preparat untuk mengamati sel fibroblas, deposit kolagen dan juga neovaskularisasi yang terdapat pada sediaan preparat. Preparat diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40 kali lensa objektif dan dilakukan pemotretan 10 lapang pandang pada setiap preparat. Setelah semua foto sudah dilakukan pemotretan pada mikroskop, selanjutnya dilakukan penghitungan jumlah komponen yang ingin dicari. Setelah sediaan preparat sudah difoto kemudian dilakukan penghitungan dan pengamatan terhadap jumlah sel fibroblas, deposit kolagen dan neovaskularisasi yang terbentuk pada jaringan granulasi di luka bakar. Pengamatan dilakukan dengan aplikasi sebagai berikut:  Untuk menghitung jumlah sel fibroblas pada sediaan foto preparat, diamati dengan menggunakan aplikasi ImageJ. Pengamatan sel fibroblas dilihat dengan gambaran jenis sel yang memiliki inti berbentuk lonjong ketika dipotong dan berwarna ungu pucat. Setelah setiap 10 lapang pandang dari setiap satu foto dihitung jumlah selnya, kemudian dihitung nilai rata-rata dari setiap kelompok perlakuan.  Untuk menghitung serat kolagen pada sediaan foto preparat, diamati dengan aplikasi Adobe Photoshop 6.0. Aplikasi ini dapat mengukur luas serat kolagen yang terbentuk, dengan cara membedakan serapan warna RGB Red, Green, Blue. Warna serapan untuk serat kolagen adalah Blue atau warna biru. Ketebalan serat kolagen yang diteliti dapat dilihat dari jumlah pixels pada warna biru. Setelah setiap 10 lapang pandang dari setiap foto dihitung ketebalan serat kolagennya, kemudian dihitung nilai rata-rata dari setiap kelompok perlakuan.

Dokumen yang terkait

Penganrh Salep Ekstrak I)aun Binahong (Anredera cordifulia (Tenore) Steenis) terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi pada Luka Bakar Tikus Sprngue dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi

1 19 89

Uji aktivitas ekstrak Etanol 70% daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah tikus putih jantan yang diinduksi dengan Kafeina

1 42 73

Pengaruh salep ekstrak daun binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis) terhadap re-epitelisasi epidermis pada luka bakar tikus sprague dawley: studi pendahuluan lama paparan 10 detik dengan plat besi

1 14 63

Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) Terhadap Re-Epitelisasi Pada Luka Bakar Tikus Sprague dawley (Sudi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi

3 33 70

Pengaruh pemberian salep ekstrak daun Binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis) terhadap re-epitelisasi pada luka bakar tikus sprague dawley : studi pendahuluan lama paparan luka bakar 30 detik dengan plat besi

0 20 70

Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Daun Binahong : Anredera cordifolia : TENORE STEENIS Terhadap Reduksi Luas Permukaan Luka Bakar Pada Tikus Sprague dawley

1 18 65

Efektifi tas Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten) Steenis) Terhadap Proses Penyembuhan Luka Bakar Derajat 2 Termal pada Tikus Putih (Rattus Novergicus)

0 10 13

UJI AKTIFITAS SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) SEBAGAI PENYEMBUH LUKA BAKAR PADA KULIT PUNGGUNG KELINCI.

0 1 20

PENGARUH PEMBERIAN SALEP EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) TERHADAP KEPADATAN KOLAGEN TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG MENGALAMI LUKA BAKAR

0 2 83

UJI POTENSI EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP PENINGKATAN KETEBALAN JARINGAN GRANULASI DAN WAKTU PENYEMBUHAN LUKA BAKAR TIKUS

0 0 17