29
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambar Makroskopik
Gambar 4.1. Luka Bakar panah Semua Kelompok Penelitian Hari Ke-5 Pada hari ke-5 didapatkan gambaran makroskopik pada luka bakar tikus
kontrol - masih tampak warna kemerahan yang lebih banyak dibandingkan dengan kontrol +. Sedangkan pada luka bakar masing-masing kelompok tikus
perlakuan tampak dominasi warna luka yang kecoklatan.
4.2 Gambar Mikroskopik
4.2.1 Sel Fibroblas
Gambar 4.2. Sel Fibroblas panah Pada Jaringan Granulasi Luka Bakar Tikus Sprague dawley Pewarnaan HE, Perbesaran 40 Kali Lensa Objektif
Tabel 4.1. Rerata Jumlah Sel Fibroblas
Pada hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat peningkatan jumlah sel fibroblas tertinggi terdapat pada kelompok P3 salep ekstrak daun binahong
40. Jumlah sel fibroblas pada kelompok kontrol + silver sulfadiazine dan kelompok kontrol - salep tanpa pemberian ekstrak memiliki jumlah sel fibroblas
lebih rendah dibandingkan jumlah sel kelompok P3. Sedangkan jumlah sel fibroblas pada kelompok P1 salep ekstrak daun binahong 10 dan kelompok P2
salep ekstrak daun binahong 20 memiliki jumlah sel fibroblas lebih rendah dibandingkan kelompok P3 salep ekstrak daun binahong 40 tetapi memiliki
jumlah lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol - salep tanpa pemberian ekstrak.
Setelah itu data yang diperoleh dilakukan penghitungan statistik menggunakan SPSS 16.0. Data dilakukan uji normalitas dan didapatkan data
normal. Selanjutnya dilakukan uji One-Way Anova karena distribusi data sudah normal dan didapatkan uji variasi data homogen. Didapatkan hasil p Value
sebesar 0,000 p0,05, menandakan bahwa diantara semua kelompok penelitian minimal terdapat dua kelompok yang memiliki perbedaan yang bermakna.
Selanjutnya untuk menilai kelompok penelitian mana saja yang memiliki perbedaan yang bermakna dilakukan analisis Post Hoc.
Kelompok N
Rerata Sel Fibroblas Kontrol -
5 21,60
Kontrol + 5
33,24 Perlakuan 1
5 23,46
Perlakuan 2 5
27,53 Perlakuan 3
5 36,50