Pengamatan Histopatologi Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) Terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi Pada Luka Bakar Tikus Sprague dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 10 Detik Dengan Plat Bes
Tabel 4.1. Rerata Jumlah Sel Fibroblas
Pada hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat peningkatan jumlah sel fibroblas tertinggi terdapat pada kelompok P3 salep ekstrak daun binahong
40. Jumlah sel fibroblas pada kelompok kontrol + silver sulfadiazine dan kelompok kontrol - salep tanpa pemberian ekstrak memiliki jumlah sel fibroblas
lebih rendah dibandingkan jumlah sel kelompok P3. Sedangkan jumlah sel fibroblas pada kelompok P1 salep ekstrak daun binahong 10 dan kelompok P2
salep ekstrak daun binahong 20 memiliki jumlah sel fibroblas lebih rendah dibandingkan kelompok P3 salep ekstrak daun binahong 40 tetapi memiliki
jumlah lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol - salep tanpa pemberian ekstrak.
Setelah itu data yang diperoleh dilakukan penghitungan statistik menggunakan SPSS 16.0. Data dilakukan uji normalitas dan didapatkan data
normal. Selanjutnya dilakukan uji One-Way Anova karena distribusi data sudah normal dan didapatkan uji variasi data homogen. Didapatkan hasil p Value
sebesar 0,000 p0,05, menandakan bahwa diantara semua kelompok penelitian minimal terdapat dua kelompok yang memiliki perbedaan yang bermakna.
Selanjutnya untuk menilai kelompok penelitian mana saja yang memiliki perbedaan yang bermakna dilakukan analisis Post Hoc.
Kelompok N
Rerata Sel Fibroblas Kontrol -
5 21,60
Kontrol + 5
33,24 Perlakuan 1
5 23,46
Perlakuan 2 5
27,53 Perlakuan 3
5 36,50
Tabel 4.2. Hasil Analisis Post Hoc Sel Fibroblas
Kelompok Penelitian Kontrol -
Kontrol + Perlakuan 1
Perlakuan 2 Perlakuan 3
Kontrol - -
0.000 0.080
0.000 0.000
Kontrol + 0.000
- 0.000
0.000 0.001
Perlakuan 1 0.080
0.000 -
0.001 0.000
Perlakuan 2 0.000
0.000 0.001
- 0.000
Perlakuan 3 0.000
0.001 0.000
0.000 -
Gambar 4.3. Grafik Rerata Jumlah Sel Fibroblas
Keterangan: a = Signifikan dengan kontrol -
b = Signifikan dengan kontrol + c = Signifikan dengan perlakuan 1
d = Signifikan dengan perlakuan 2 e = Signifikan dengan perlakuan 3
Signifikan p0,05 = bermakna
Berdasarkan analisis Post Hoc Mann-Whitney dapat ditarik kesimpulan bahwa semua kelompok memiliki perbedaan jumlah sel fibroblas yang bermakna,
kecuali pada kelompok kontrol - dengan kelompok perlakuan 1.
Pada penelitian Zulfitri AMI 2012, dari fakultas kedokteran gigi, Universitas Airlangga, melakukan sebuah studi penelitian terhadap luka bakar
pada marmut yang diberikan ekstrak daun binahong dengan penggunaan konsentrasi 20, 40, dan 80. Didapatkan jumlah sel fibroblas terbanyak
terdapat pada kelompok marmut yang diberikan ekstrak binahong 80, ini
b, d, e a, c, d, e
b, d, e a, b, c, e
a, b, c, d
5 10
15 20
25 30
35 40
Kontrol - Kontrol +
Perlakuan 1 Perlakuan 2
Perlakuan 3
R er
at a
Sel F
ib robl
as
Kelompok Penelitian