Pembatasan dan Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka

Melihat fakta di atas kiranya Penulis merasa perlu menggali makna yang terkandung di dalam surat adh Dhuha dan al Insyirah dari sisi penerjemahannya dengan membandingkan antara terjemahan Mahmud Yunus dan Hasbi ash Shiddieqy. Oleh karena itu, Penulis mengambil skripsi yang berjudul “ANALISIS SEMANTIK TERHADAP TERJEMAHAN AL-QUR’AN Surat adh Dhuha dan al Insyirah: Studi Komparatif antara Terjemahan Mahmud Yunus dengan T.M. Hasbi ash Shiddieqy”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.

Pengamatan pada terjemahan Tafsir Quran Karim cetakan ke-73, tahun 2004 karya Prof. Dr. Mahmud Yunus dan Al Bayan Tafsir Penjelas Al-Qur’anul Karim cetakan ke-2, tahun 2002 karya Prof. Dr. T.M. Hasbi ash Shiddieqy, memberikan inspirasi kepada Penulis untuk mengangkat permasalahan kajian semantik khususnya dalam surat adh-Dhuha dan al-Insyirah. Agar penulisan ini tidak meluas, Penulis merumuskan masalah ini dengan bentuk pertanyaan yang akan dijawab setelah melalui telaah mendalam. Bentuk pertanyaannya adalah: • Model terjemahan apakah yang dipakai oleh Prof. Dr. Mahmud Yunus dan Prof. Dr. T. M. Hasbi ash Shiddieqy dalam menerjemahkan al-Qur’an? • Bagaimana letak perbedaan dan persamaan maknanya? 7 Atabik Ali dan Ahmad Zuhdi Mudlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia: al -Ashri, Yogyakarta: Multi Karya Grafika, Cet kelima, 1998, h. 1047. 5 • Apa kelebihan dan kekurangan pada kedua model terjemahan tersebut? • Apa aspek semantik yang mempengaruhi perbedaan makna tersebut?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah: • Untuk mengetahui model terjemahan yang digunakan oleh Mahmud Yunus dan T. M. Hasbi ash Shiddieqy. • Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan makna kedua terjemahan tersebut. • Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pada terjemahan Mahmud Yunus dan T. M. Hasbi ash Shiddieqy. • Untuk mengetahui aspek semantik yang mempengaruhi perbedaan makna tersebut.

D. Manfaat Penelitian

Penulis skripsi ini mencoba menunjukkan kepada pembaca, bahwa setiap penerjemah dapat menghasilkan sebuah pemaknaan yang berbeda dan pemakain bahasa yang berbeda walaupun ayat yang diterjemahkannya sama.

E. Tinjauan Pustaka

Pada skripsi ini Penulis menggunakan Terjemahan al-Qur’an surat adh Dhuha dan al Insyirah yang diterjemahkan oleh Mahmud Yunus dan T.M. Hasbi ash Shiddieqy sebagai objek utama dalam penelitian ini. Adapun judul skripsi ini 6 terinspriasi dari skripsi Siti Kurrotulaini angkatan 2000 yang mengangkat analisa semantik dengan study komparatif antara terjemahan Hamka dengan Mahmud Yunus. Sedangkan analisis semantik yang membandingkan antara terjemahan Mahmud Yunus dengan T. M. Hasbi ash Shiddieqy hanya pada skripsi ini. Dengan sebab dan gejala yang ada pada permasalahan yang bagi Penulis sangat menarik sekaligus menantang, maka Penulis merujuk pada buku-buku ataupun bahan bacaan lain yang dapat dijadikan acuan serta data yang dapat ditemukan di perspustakaan atau buku yang terkait dengan analisis yang Penulis teliti. Seperti dalam buku Pengantar Semantik Bahasa Indonesia, karangan Abdul Chaer.

F. Metodologi Penelitian