Biografi Prof. Dr. T. M. Hasbi ash Shiddieqy

dd. Sejarah Pendidikan Islam Indonesia. ee. Sejarah Pendidikan Islam umum. ff. Pendidikan Modern di Negara-negara IslamPendidikan Barat. gg. Ilmu Jiwa Kanak-kanak , kuliah untuk kursus-kursus. hh. Pedoman Dakwah Islamiyah, kuliah untuk dakwah. ii. Dasar-dasar Negara Islam. jj. Juz ‘Amma dan Terjemahannya. kk. Pokok-pokok Pemikiran dan Pengajaran. ll. Pelajaran Bahasa Arab Durus al-Lughatil ‘Arabiyah mm. Tafsir ayati al-Akhlaq. nn. Metodik Khusus Pendidikan Metode Pengajaran Pendidikan Agama SD. oo. Kitab Pemimpin. pp. Perbandingan Pendidikan Modern di Negara Islam dan Intisari Pendidikan Barat. Dan 27 judul buku lainnya dalam bahasa Arab di antaranya; 1. Kitabu al-Tarbiyah wa Ta’lim. 2. Fiqhu al-Wadih dan lain sebagainya. 32

B. Biografi Prof. Dr. T. M. Hasbi ash Shiddieqy

T. M Hasbi ash Shiddieqy merupakan seorang ulama Indonesia yang terkenal. Beliau memiliki kepakaran dalam bidang ilmu fiqh dan usul fiqh, tafsir, hadits, dan ilmu kalam. T. M. Hasbi ash Shiddieqy telah dianugerahkan dua gelar Doctor 32 Mahmud Yunus, Tafsir al-Qur’an Karim, Jakarta: Hidakarya Agung, Cet. Ke 72, h. 1-8 33 Honoris Cause sebagai penghargaan atas jasa-jasanya terhadap perkembangan Perguruan Tinggi Islam dan perkembangan ilmu pengetahuan keislaman Indonesia. Anugerah tersebut diperolehnya dari Universitas Islam Bandung dan UNISBA pada 22 Maret 1975, dan dari IAIN Sunan Kalijaga Jogyakarta pada tanggal 29 Oktober 1975. Profesor Doktor Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy dilahirkan di Lhokseumawe pada 10 Maret 1904. Ayahnya Teungku Qadhi Chik Maharaja Mangkubumi Husien ibn Muhammad Su’ud, adalah seorang ulama terkenal di kampungnya dan mempunyai sebuah pondok. Ibunya Teungku Amrah binti Teungku Chik Maharaja Mangkubumi Abdul Aziz , merupakan anak seorang Qadi Kesultanan Aceh ketika itu. Menurut silsilah, Hasbi ash Shiddieqy adalah keturunan Abu Bakar ash Shiddiq 573-13634M yaitu khalifah yang pertama. Beliau merupakan generasi ke 37 dari Abu Bakar ash Shiddieq. Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi ash Shiddieqy mendapat pendidikan awalnya di pondok pengajian milik bapaknya. Beliau menuntut ilmu di pelbagai pondok pengajian dari satu kota ke kota yang lain selama 20 tahun. Beliau mempelajari bahasa Arab dari gurunya yang bernama Syekh Muhammad ibn Salim al-Kalali, seorang ulama berbangsa Arab. Pada tahun 1926 T. M. Hasbi ash Shiddieqy berangkat ke Surabaya dan melanjutkan pelajarannya di Madrasah al- Irsyad yaitu sebuah organisasi keagamaan yang didirikan oleh Syeikh Ahmad Soorkati 1874-1943, seorang ulama yang berasal dari Sudan. Di Madrasah al- Irsyad Hasbi ash Shiddieqy mengambil takhassus profesi dalam bidang pendidikan selama 2 tahun. Pengajiannya di al-Irsyad dan gurunya Ahmad 34 Soorkati banyak memberi pendidikan ke arah pembentukan pemikiran modern sehingga, setelah kembali ke Aceh beliau langsung bergabung dalam keanggotaan organisasi Muhammadiyah. Pada zaman demokrasi liberal ia terlibat secara aktif mewakili Partai Masyumi Majelis Syuro Muslimin Indonesia dalam perdebatan ideology di konstituante. Pada tahun 1951 ia menetap di Yogyakarta dan mengkonsentrasikan diri dalam bidang pendidikan. Pada tahun 1960 ia diangkat menjadi dekan Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Jabatan ini dipegangnya hingga tahun 1972. 33 Sebagai seorang ulama yang menguasai bidang hukum Islam, dalam pemikirannya seorang Hasbi ash Shiddieqy berpendirian bahwa syariat Islam bersifat dinamis dan elastis, sesuai dengan perkembangan masa dan tempat. Ruang lingkupnya mencakup segala aspek keidupan manusia, baik dalam bersumber dari wahyu Allah swt yang kemudian dipahami oleh umat Islam melalui metode ijtihad untuk dapat mengantisipasi setiap perkembangan yang timbul dalam masyarakat. Ijtihad inilah yang kemudian melahirkan fiqh. Banyak kitab fiqh yang ditulis oleh ulama mujtahid. Di antara mereka yang terkenal adalah imam-imam mujtahid pendiri mazhab yang empat: Abu Hanifah, Malik, Asy Syafi’i dan Ahmad Hambali. Akan tetapi menurut Hasbi ash Shiddieqy, banyak umat Islam, khususnya di Indonesia, yang tidak membedakan antara syariat yang langsung berasal dari Allah swt dan fiqh yang merupakan pemahaman ulama mujtahid terhadap syariat 33 T. M. Hasbi Ash Shiddieqy, Al Bayan Tafsir Penjelas Al-Qur’anul Karim, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2002 Edisi ke-2, h. 1660. 35 tersebut. Selama ini terdapat kesan bahwa umat Islam Indonesia cenderung menganggap fiqh sebagai syariat yang berlaku absolut. Akibatnya, kitab-kitab fiqh yang ditulis imam-imam mazhab sebagai sumber syariat, walaupun terkadang relevansi pendapat imam mazhab tersebut ada yang perlu diteliti dan dikaji ulang dengan konteks kekinian, karena hasil ijtihad mereka tidak lepas dari situasi dan kondisi sosial budaya serta lingkungan geografis mereka. Tentu saja hal ini berbeda dengan kondisi masyarkat kita sekarang. Itulah sedikit gambaran Penulis tentang pemikiran T. M. Hasbi ash Shiddieqy terhadap syariat hukum Islam. Selain menafsirkan al-Qur’an T.M. Hasbi ash Shiddieqy juga dikenal sebagai penulis buku-buku. Adapun karya-karya beliau yang Penulis dapat dari penerbit Bulan Bintang, sebagai berikut: a. al-Islam jilid I dan II b. Kriteria antara Sunnah dan Bid’ah c. Dasar-dasar Kehakiman dalam Pemerintahan Islam Sejarah Peradilan Islam d. Fiqhul Mawaris Hukum-hukum warisan dalam Syariah Islam e. Hukum Antar Golongan dalam Fiqih Islam f. Hukum Fiqih Islam g. Ilmu Kenegaraan dalam Fiqih islam h. Ikhtisar Tuntunan Zakat dan Fitah Pedoman Zakat i. Ilmu Pertahanan Negara dan Kemiliteran dalam Islam j. Kumpulan Pembendeharaan Dzikir dan do’a Pedoman Dzikir dan Do’a 36 k. Kumpulan Soal Jawab dalam Post Graduate Course Jurusan ilmu Fiqih Dosen-dosen IAIN. l. Kuliah Ibadah. m. Mukjizat al-Qur’an. n. Pedoman Puasa. o. 2002 Mutiara Hadits, jilid-jilid: I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII. p. Pedoman Shalat. q. Pemindahan Darah dipandang dari Sudut Hukum Islam. r. Pengantar Hukum Islam. s. Pokok-pokok Dirayah Hadits. t. Pokok-pokok Pegangan Imam-imam Mazhab dalam Membina Hukum Islam, Jilid I dan II u. Pedoman Haji. v. Problematika Hadits. w. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits. x. Sejarah dan Pengantar Ilmu al-Qur’anTafsir. y. Sejarah dan Perkembangan Hadits. z. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Hukum Islam. aa. Sejarah dan Pengantar Ilmu TauhidKalam. bb. Syariat Islam Menjawab Tantangan Zaman. cc. Tafsir al-Qur’an an-Nur, Juz-juz: 1 sd xxx. dd. Tuntutan Qurban ee. Ilmu-ilmu al-Qur’an Media-media Pokok Dalam Menafsirkan al-Qur’an. 37 38 ff. Pengantar Ilmu Fiqih. gg. Pengantar Fiqih Muamalah. hh. Pengantar Ilmu Perbandingan Mazhab. ii. Falsafah Hukum Islam. jj. Fiqih Islam Mempunyai Daya Elastis, Lengkap, Bulat dan Tuntas. 34 34 T. M. Ash Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’anTafsir, Jakarta: Bulan Bintang, Cet. Ke-8

BAB IV Analisis Semantik Terhadap Terjemahan Al-Qur’an