Konsep Sirkulasi Konsep Struktur Bangunan Konsep Utilitas

55 Gambar 3.21 Proses Bentukan Massa 4 Sumber : Data Pribadi Penambahan secondary skin berfungsi sebagai penghalang panas berlebihan dan sebagai kanopi. Bentuk skin tidak kotak pada fasad bangunan untuk memberi kesan bangunan hotel yang tidak konvensional dengan fasad dan bentuk bangunan yang kotak , tidak kaku, dinamis, dan tidak membosankan. Gambar 3.22 secondary skin yang tidak berbentuk kotak Sumber : Data Pribadi

3.2.4 Konsep Sirkulasi

Dalam konsep TOD dijelaskan bahwa bangunan-bangunan dalam kawasan TOD berorientasi pada rel kereta api atau tidak membelakangi rel kereta api dengan pembagian sirkulasi yang sangat jelas antara sirkulasi manusia dengan Universitas Sumatera Utara 56 sirkulasi kendraan. Faktor aman dan nyaman untuk berjalan kaki menjadi pertimbangan dalam mendesain Sirkulasi dalam site. Gambar 3.23 Konsep Sirkulasi Sumber : Data Pribadi Pada gambar 4.8, terlihat bahwa Pembagian sirkulasi dalam site sangat jelas dimana warna merah merupakan sirkulasi utama untuk kendraan dan service, warna biru sebagai sirkulasi pejalan kaki dengan orientasi kearah rel kereta api.

3.2.5 Konsep Struktur Bangunan

Gambar 3.24 Sistem Struktur Bangunan Sumber : Data Pribadi Universitas Sumatera Utara 57 Menurut konsep TOD dan tema sustainability, Bangunan harus menggunakan sistem struktur yang dapat tahan lama. Hotel mixed-use menggunakan sistem struktur rigid frame dengan kolom dan balok dari Baja dilapisi beton komposit, plat lantai menggunakan sistem docking, dan secondary skin menggunakan alucobon. Berikut gambar detail sistem struktur yang digunakan dalam bangunan hotel mixed-use. Gambar 3.25 Detail Sistem Struktur Sumber : Data Pribadi

3.2.6 Konsep Utilitas

Suatu bangunan yang dirancang pada akhirnya harus dapat dipakai dengan nyaman dan dinikmati. Hal kenyamanan ini akan dikaitkan dengan sistem utilitas suatu bangunan. Sistem yang mengatur perangkat keras fungsi bangunan seperti penghawaan, distribusi air, elektrikal, pencahayaan, keamanan, system komunikasi, dan sirkulasi vertikal. Universitas Sumatera Utara 58 Gambar 3.26 Konsep Utilitas Sumber : Data Pribadi Skema sistem utilitas pada bangunan adalah: PDAM Tangki air bawah tanah dipompa Tangki air atap di distribusikan Pipa air kotor Pengolahan limbah Riol kota Gambar 3.27 Konsep Elektrikal Sumber : Data Pribadi Universitas Sumatera Utara 59 Skema sistem elektrikal pada bangunan adalah: -PLN Generator Panel utama Panel perlantai Panel didistribusikan -Solar panel Controller battery Panel utama Panel perlantai Panel didistribusikan Gambar 3.28 Konsep Penghawaan Sumber : Data Pribadi Pada sistem Penghawaan buatan menggunakan sistem VRV VRF. Variabel refrigerant flow VRF adalah konfigurasi sistem pengkondisian udara di mana ada satu unit kondensasi outdoor dan beberapa unit dalam ruangan. Istilah VRF mengacu pada kemampuan sistem untuk mengontrol jumlah refrigeran mengalir ke beberapa evaporator unit indoor, memungkinkan penggunaan banyak evaporator kapasitas dan konfigurasi terhubung ke unit kondensasi tunggal Universitas Sumatera Utara 60 berbeda. Pengaturan ini memberikan kontrol individual kenyamanan, dan pemanasan simultan dan pendinginan di zona yang berbeda. Gambar 3.29 VRV VRF dengan beberapa unit indoor Sumber : ASHRAE Standards Keunggulan menggunakan sistem VRV VRF dibandingkan dengan menggunakan sistem konvensional Chiller terdapat pada kemudahan pemasangan yang hanya memerlukan mesin outdoor, mesin indoor, dan ducting, efisiensi ruang yang terpakai tidak memperlukan ruang khusus untuk chiller dan lainnya, dan yang utama adalah murahnya biaya maintenance untuk penggunaan keberlanjutan. Berikut pada gambar 3.30 merupakan skema VRVVRF. Universitas Sumatera Utara 61 Gambar 3.30 Skema VRV VRF Sumber : ASHRAE Standards Universitas Sumatera Utara 62 BAB IV HASIL PERANCANGAN Universitas Sumatera Utara 63

BAB IV HASIL PERANCANGAN

4.1 Site Plan dan Denah