Analisa Kebisingan Analisa Orientasi Matahari Analisa Pola Kegiatan

41

3.1.6 Analisa Peraturan dan Aturan

Pada gambar 3.10 Dapat dilihat bahwa site terkena garis sempadan kereta api, dimana untuk jalur rel yang lurus, jarak bebas tanaman lebih besar atau sama dengan 11 meter dan jarak bebas bangunan lebih besar atau sama dengan 20 meter, sedangkan untuk jalur rel yang lengkung jarak bebas tanaman dan bangunan lebih besar dari 23 meter. Perlu adanya solusi dalam mengatasi site yang sempit memanjang. Gambar 3.10 Analisa Peraturan dan Aturan Sumber : Data Pribadi

3.1.7 Analisa Kebisingan

Pada gambar 3.11 berikut dapat dilihat bahwa rel kereta api yang di prediksikan akan bertambah dari 1 jalur menjadi 2 jalur akan meningkatkan tingkat kebisingan menjadi tinggi atau lebih tinggi. Perlu adanya solusi untuk mengurangi akustik dari kereta api. Bagian timur dan barat masing- masing SITE Universitas Sumatera Utara 42 site merupakan area sirkulasi pejalan kaki yang berasal dari stasiun kereta api, apartemen, dan masyarakat sekitar kawasan sehingga tingkat kebisingan rendah. Sedangkan pada bagian jalan Cut Nyak Dhien dan jalan Ikan Hiu merupakan jalan arteri sekunder dan jalan lokal sekunder sehingga tingkat kebisingan sedang. Keterangan : : Tingkat Kebisingan Tinggi : Tingkat Kebisingan Sedang : Tingkat Kebisingan Rendah Gambar 3.11 Analisa Kebisingan Sumber : Data Pribadi

3.1.8 Analisa Orientasi Matahari

Pada gambar 3.12. terlihat bahwa fasad bagian barat dan timur dapat digunakan secondary skin untuk mengurangi kalor yang masuk kedalam bangunan. Pada fasad bagian selatan dan utara merupakan daerah paling strategis yang mendapat pencahayaan alami terlama dan dengan bentuk site yang memanjang mendukung untuk memanfaatkannya sebagai tempat solar panel jika diperlukan. Universitas Sumatera Utara 43 Gambar 3.12 Analisa Orientasi Matahari Sumber : Data Pribadi

3.1.9 Analisa Pola Kegiatan

Berdasarkan fungsi hotel transit yaitu untuk akomodasi kebutuhan penginapan para pebisnis dan pengguna fasilitas bisnis. Sebuah hotel juga memiliki tulang organisasi penting sebagai penggerak setiap divisi fasilitas yang ditawarkan oleh hotel transit. Dibawah ini merupakan pelaku dalam hotel transit: 1. Tamu Hotel Jenis tamu hotel sebagai sasaran target adalah para wisatawan bisnis business traveler domestik maupun mancanegara. Tipe pebisnis meliputi; pedagang, pengusaha, peserta konvensi konferensi, pejabat pemerintahan dan lain-lain. Karakter tamu hotel: - berpergian seorang diri atau berkelompok - menginap dalam jangka waktu relatif singkat - efisien dalam waktu, sehingga pertimbangan jarak pencapaian ke objek tujuan harus sedekat mungkin - pertimbangan ekonomi dan fasilitas - dalam hal ini, rekreasi tidak diprioritaskan Menurut pengertian Hotel Transit berdasarkan fungsi dan lamanya tamu menginap, Berikut lampiran bagan karakter pelaku bisnis dalam pertimbangan penggunaan kamar hotel transit. Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 3.1 Karakter pelaku bisnis Pelaku Karakter kegiatan Kebutuhan faslitas Perorangan  Single  Menginap  Sangat efisien biaya  Menginap  Kerjasama bisnis  Perdagangan  memiliki area pertemuan bisnis Grup  single atau double  harga tidak dipermasalah kan  Menginap  Kerjasama bisnis  Rapat  Memiliki area pertemuan bisnis 2. Pengunjung Hotel Pengunjung hotel dikelompokkan bagi para pengguna fasilitas hotel, yaitu berupa substansi atau kelompok tertentu yang memanfaatkan fasilitas hotel seperti Function Room yaitu ruangan untuk berbagai macam pertemuan antara lain; pameran, seminar, pertemuan atau pernikahan. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati makanan dan minuman di restoraan dan cafe atau bar di dalam hotel. Individu atau kelompok yang memilki hubungan dengan tamu hotel untuk melakukan aktivitas bisnis juga termasuk dalam kategori pengunjung hotel. Berikut merupakan bagan karakter dan kebutuhan pengunjung hotel. Tabel 3.2 Karakter dan kebutuhan pengunjung hotel Pelaku Karakter Kegiatan Kebutuhan Fasilitas Substansi kelompok tidak memiliki hubungan dengan tamu hotel parkir kendaraan menyelenggara pameran melakukan seminar bisnis pertemuan akbar acara pernikahan makan, minum tempat parkir rg serbaguna ball room toilet khusus area ball room. resto, cafe dan bar Individu memiliki hubungan dengan tamu hotel parkir kendaraan perdagangan kerjasama bisnis tempat parkir lobby dengan ruang tunggu yang Universitas Sumatera Utara 45 perdagangan nyaman. café, bar sebagai meeting point toilet pengunjung dilantai dasar. 3. Karyawan Hotel Karyawan hotel merupakan tulang organisasi sistem hotel, berdasarkan pembagian wilayah kebutuhan ruang fasilitas hotel maka karyawan hotel di masing-masing divisi memiliki peranan penting dalam lingkup wilayah pekerjaannya. Tabel 3.3 Karakter dan kegiatan karyawan hotel Pelaku Karakter Kegiatan Kebutuhan Fasilitas General Manager Bertanggung jawab dalam organisasi kegiatan hotel bekerja dalam ruang kantor Ruang kerja kantor GM Asst Manager Menaungi seluruh divisi pegawai hotel bekerja dalam ruang kantor Ruang kerja kantor Asst GM Personalia Melayani dan ramah Bekerja dalam ruang kantor Ruang kerja kantor personalia Teknisi Teliti, teknis Melakukan pekerjaan teknis Rg servis utilitas gedung Marketing Bersosialisasi Bekerja dalam ruang kantor Ruang kantor marketing Security Sigap dan tegas menjaga keamanan Rg Security, pos keamanan Room Div: - House keeping - laundy - Front office Melayani dan ramah membersihkan ruangan dan perabot melayani tamu penginapan rg house keeping rg laundry resepsionis kasir Universitas Sumatera Utara 46 F B Div: - Juru masak - Pelayan Melayani dengan ramah dan sigap mempersiapkan makanan mengantarkan makanan dapur gdg penyimpanan makanan ruang pelayan Skema Alur Kegiatan Skema Kegiatan Tamu dan Pengunjung Hotel Gambar 3.13 Skema Kegiatan Tamu Hotel Skema Kegiatan Pengelola dan Pegawai Hotel Gambar 3.14 Skema Kegiatan Pengelola Hotel Universitas Sumatera Utara 47

3.1.10 Analisa Program Ruang