dengan kerapatan sel 10
8
selml Perbanyakan dan pembuatan suspensi bakteri dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 39.
3.3.2 Uji Pengaruh pH Media terhadap Pembentukan Spora
Untuk mempelajari pengaruh pH terhadap pembentukan spora Bacillus sp. BK17 digunakan media molase tripton. Derajat keasaman pH media diatur
dengan menambahkan NaOH 1 N untuk basa dan H
2
SO
4
1 N untuk asam. Derajat keasaman pH perlakuan yaitu 5,0; 6,0; 7,0; 8,0 dan 9. Media disterilkan dengan
autoclave selama 15 menit pada suhu 121
o
C pada tekanan 15 psi Ahdianto, 2006. Sebanyak 10 inokulum cair isolat bakteri yang setara dengan kekeruhan
larutan Mc-Farland ≈ 10
8
selml, diinokulasikan ke dalam 50 ml media secara
aseptis. Kultur bakteri diinkubasi pada shaker dengan kecepatan 100 rpm selama
72 jam pada suhu 28 ° C
Kultur bakteri dalam media molase tripton dengan variasi pH dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman 43.
Pengukuran kepadatan sel dan kepadatan spora dihitung dengan menggunakan spektrofotometer masing-
masing dengan panjang gelombang 600 nm dan 660 nm Sembiring dan Fachmiasari, 2004. Setiap perlakuan dilakukan dengan empat ulangan sehingga
total perlakuan pH adalah 20 perlakuan Uji pengaruh pH media terhadap
pembentukan spora dapat dilihat pada Lampiran 2 halaman 40.
3.3.3 Uji Pengaruh Perubahan Temperatur terhadap Pembentukan Spora
Sebanyak 10 inokulum cair isolat bakteri yang setara dengan kekeruhan larutan Mc-Farland
≈ 10
8
selml, diinokulasikan ke dalam 50 ml media molase
tripton secara aseptis. Kultur bakteri diinkubasi pada shaker dengan kecepatan
100 rpm selama 72 jam pada suhu 28 ° C
Kultur bakteri dalam media molase tripton dengan variasi temperatur dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman 43.
Untuk mengetahui pengaruh perubahan temperatur terhadap pembentukan spora, kultur dipindahkan pada water bath dengan temperatur 50, 60, 70, dan 80° C
masing-masing selama 15, 30 dan 60 menit. Pengukuran temperatur dan waktu pemanasan mengikuti percobaan sebelumnya yang dimodifikasi Mummigati
Raghunathan, 1990 dalam Ahdianto, 2006; Sulistiani, 2009. Pengukuran kepadatan
sel dan
kepadatan spora
dihitung dengan
menggunakan
Universitas Sumatera Utara
spektrofotometer masing-masing dengan panjang gelombang 600 nm dan 660 nm Sembiring Fachmiasari, 2004. Setiap perlakuan dilakukan dengan dua kali
ulangan, sehingga total perlakuan temperatur adalah 24 perlakuan Uji pengaruh
temperatur terhadap pembentukan spora dapat dilihat pada Lampiran 3 halaman 41.
3.4 Parameter Pengamatan 3.4.1 Kepadatan Sel