menggunakan jasa-jasa perbankkan lainnya dimana juga di karenakan pemenuhan akan kebutuhan yang dimiliki.
2.4.1 Keputusan Konsumen
Menurut Lamb, Hair dan Mc.Daniel 2001:189 proses pengambilan keputusan yang digunakan konsumen ketika membeli barang atau jasa melalui
beberapa tahap, yaitu: 1. Pengenalan Masalah, proses pemebelian diawali saat pembeli menyadari
adanya kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang dinginkannya. Kelakuan ini
disebabkan oleh rangsangan internal dari kebutuhan normal seseorang yaitu rasa lapar, dahaga atau seks hingga suatu tingkat kebutuhan tertentu
dan berubah menjadi dorongan. 2. Pencarian Informasi, seorang konsumen yang mulai berminat membeli
suatu produk akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Konsumen dapat mencari informasi melalui media cetak seperti majalah,
koran, buku bacaan dan melalui media elektronik seperti televise, radio, dan internet.
3. Evaluasi Alternatif, setelah mendapatkan informasi dari sekelompok merek- merek, konsumen selanjutnya akan mengevalusi alternatif untuk
menetapkan pilihan. Konsumen akan menggunakan informasi yang tersimpan didalam ingatan ditambah dengan informasi yang diperoleh
dari luar untuk membangunsuatu kriteria tertentu.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
4. Pembelian, pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap merek- merek pada perangkat pilihan. Konsumen juga
membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. 5. Perilaku Sesudah Pembelian, sesudah melakukan pembelian terhadap
suatu produk konsumen akan mangalami beberapa tingkatan kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen juga akan terlibat dalam tindakan sesudah
pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat pemasar.
2.4.2 Jenis-Jenis Tingkah Laku Pembelian Konsumen
Kotler 2005:160 menyatakan ada beberapa tingkah laku pembelian konsumen, yaitu:
1. Tingkah Laku Membeli Yang Kompleks, konsumen mengalami tingkah laku pembelian yang kompleks kalau mereka terliba dalam pembelian dan
memiliki perbedaaan pandangan yang berarti diantara merk. Konsumuen mungkin akan terlibat bila produknya mahal, beresiko, jarang di beli, dan
amat mencerminkan citra diri. Pada unumnya banyak yang harus dipelajari konsumen mengenai katagori produk.
2. Tingkah Laku Membeli Yang Mengurangi Ketidakcocokkan, tingkah laku ini terjadi saat konsumen terlibat dalam pembelian produk mahal, jarang
dibeli, dan beresiko tetapi konsumen dapat melihat sedikit perbedaan diantara merek.
3. Tingkah Laku Membeli Yang Merupakan Kebiasaan, tingkah laku membeli yang menjadi kebiasaan tejadi di bawah kondisi keterlibatan
konsumen yang rendah dan perbedaan merek yang dirasakan besar. Dalam
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
hal ini tingkah laku konsumen tidak diteruskan lewat urusan keyakinan sikap, tingkah laku yang biasa. Konsumen tidak membentuk sikap yang
kuat terhadap suatu merek, mereka memilih merek karena sudah dikenal. 4. Tingkah Laku Membeli Yang Mencari Variasi, konsumen menjalai
tingkah laku yang mencari variasai dalam situasi yang ditambahi dengan keterlibatan konsumen yang rendah, tetapi perbedaan merek dianggap
berarti. Dalam keadaan seperti ini konsumen sering kali mengganti merek. Minat Beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang
membentuk suatu persepsi. Minat beli ini me nciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat yang pada
akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada dalam benaknya itu.
Pengertian kebutuhan nasabah bank adalah suatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalam diri seseorang. Sebagai contoh menurut kasmir 2004:56
kebutuhan nasabah bank adalah: 1. Kebutuhan akan produk dan jasa bank.
2. Keutuhan rasa aman berhubungan dengan bank. 3. Kebutuhan kenyamanan berhubungan dengan bank.
4. Kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh seluruh karyawan bank. 5. Kebutuhan untuk persahabatan dan keakraban.
6. Kebutuhan untuk diberi perhatian oleh seluruh karyawan bank. 7. Kebutuhan statusprestise
8. Kebutuhan aktualisasi diri.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
Dan keinginan nasabah bank adalah merupakan kebutuhan yang dibentuk oleh kultur dan kepribadian individu. Keinginan nasabah bank adalah sebagai
berikut: 1. Ingin memperoleh pelayanan yang cepat.
2. Ingin agar bank bisa menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. 3. Ingin memperoleh komitmen bank.
4. Ingin memperoleh pelayanan yang bermutu cepat dan memuaskan 5. Ingin memperoleh kepuasan nasabah atas layanan yang diberikan.
6. Ingin dihargai dan dihormati oleh seluruh karyawan bank. 7. Ingin memperoleh perhatian oleh seluruh karyawan bank.
8. Ingin memperoleh statusprestise. 9. Ingin memperoleh keamanan dari setiap transaksi yang berhubungan
dengan bank. Tahap-tahap dalam proses pembelian, pembelian barang atau jasa pada
umunnya melalui tahap-tahap berikut:
Gambar 2.1 Tahap-Tahap Proses Pembelian
Sumber: Radiosunu 2001:45 Timbulnya
Kebutuhan
Perasaan Setelah
Mebeli Pencarian
Informasi Penilaian
Kebutuhan Membeli
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian asosiatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian
yang berupaya untuk mengkaji bagaimana suatu variabel memeiliki keterkaitan atau berhubungan dengan variabel lain, atau apakah suatu variabel dipengaruhi
oleh variabel lainnya, atau apakah suatu variabel menjadi sebab perubahan variabel lainnya juliandi, 2013:14.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah di Bank BRI Unit Pasar Glugur Jalan K l Yos Sudarso No. 7-f, Medan , Propinsi Sumatera Utara,
Indonesia.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah jumlah kreditur peminjam pada posisi April- Juli 2013 sebanyak 70 debitur yang terdiri dari
pinjaman komersil K UPEDES, pinjaman KUR Mikro, pinjaman Briguna pegawai, pinjaman Pensiun.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD