Pengaruh Suku Bunga Kredit Terhadap Minat Kredit Nasabah (Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Unit Pasar Glugur Medan)
PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP MINAT
KREDIT NASABAH
(Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,
Unit Pasar Glugur Medan)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
Disusun oleh:
MIKESON HISKIA SIMANJUNTAK
090907032
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(2)
ABSTRAK
PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP MINAT KREDIT Nama : Mikeson Hiskia Simanjuntak
NIM : 090907032
Prodi : Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Agus Rangkuti SE, M.Si
Kredit merupakan salah satu kegiatan utama bank dalam menyalurkan dana yang telah dihimpun dari masyarakat. Dalam prakteknya, pemberian kredit oleh bank konvensional dibebankan bunga atau balas jasa atas kredit yang diberikan kepada nasabah. Suku bunga pinjaman merupakan keuntungan bagi bank setelah dikurangi dengan suku bunga simpanan.
Kredit dalam peranannya dapat membantu masyarakat dalam memnuhi kebutuhannya. Seperti kebutuhan dana untuk modal usaha, modal kerja, membangun rumah, dan hal lainnya. Namun nasabah selalu dihadapkan pada suku bunga atas kredit yang dipinjamnya. Peranan Bank BRI Unit pasar Glugur dalam upaya penyaluran kredit dilokasi jangkaunnya sangatlah baik, mengingat bahwa bank BRI adalah bank milik pemerintah dan telah lam dikenal dimasyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Suku Bunga Kredit terhadap Minat Kredit pada nasabah Bank BRI Unit Pasar Glugur. Objek penelitian adalah nasabah kredit pada Bank BRI Unit Pasar Glugur pada posisi April – Juli 2013 sebanyak 70 nasabah. Sampel penelitian ini 70 nasabah diambil dengan menggunakan teknik sampel jenuh atau saturated sampling.
Metode penelitian adalah dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas serta menggunakan teknik analisis data berupa metode penelitian asosiatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suku bunga kredit yang diberikan oleh bank berdampak positif dan signifikan terhadap minat kredit nasabah.
(3)
ABSTRACT
CREDIT INTEREST RATE LEVERAGE TOWARDS CREDIT INTERESTS
Name : Mikeson Hiskia Simanjuntak NIM : 090907032
Prodi : Business Administration Faculty : Social and Political Sciences Supervisor : Agus Rangkuti SE , M.Si
Credit is one of the main activities of the bank in which funds have been raised from the public. In practice, conventional lending by banks or fringe interest charged on loans to customers. Interest rates on bank loans is net profit for the deposit.
Credit in the role can help the community meet their needs. Such as the need for venture capital funding, working capital, building a house and other things. But the customers is always faced with the interest rates on loans borrowed. BRI Banks Pasar Glugur Unit role the market lending on the location reaching effort is good, considering that the BRI Bank is a government owned banks and has been known in the community people.
This study aimed to determine the effect of the Interest Rate Loans at BRI Bank Pasar Glugur Unit. The object of this study is credit custumers at BRI Bank Pasar Glugur Unit in position from April to July 2013 as many as 70 customers. The study using 70 client sample which taken by saturated sampling.
The method in the research is to use the validity and reliability as well as the use of data analysis techniques in the form of associative research method.
The result of this study indicate that credit interest that the bank offered has positive an significant leverage towards customers interest.
(4)
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas rahmat dan karunia-Nya maka penelitian ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial, Universitas Sumatra Utara.
Penelitian dengan tema Pemasaran ini dilakukan di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Unit Pasar Glugur, Medan Propinsi Sumatra Utara. Semua data dan informasi yang didapat hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan semua pihak yang membaca dan bagi pihak PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Unit Pasar Glugur, Medan. Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bimbingan, dorongan semangat, nasehat, dan bantuan lain baik secara moril maupun materiil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi S1 Administrasi N iaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, atas segala kritik, saran, dan masukan yang telah diberikan demi penyempurnaan skripsi ini.
(5)
3. Bapak M.Arifin Nasution, S.Sos, MSP selaku Sekretaris Program Studi S1 Administrasi N iaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Agus Rangkuti SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan petunjuk, pengarahan, bimbingan dan bantuan dari awal hingga penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Hafiz Abdillah selaku Kepala Unit, Bapak Mori selaku pembimbing penulis selama melakukan penelitian di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Unit Pasar Glugur Medan, Bapak Wira selaku Mantri Kredit dan segenap karyawan yang terdapat di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Unit Pasar Glugur Medan yang telah membantu memberikan informasi yang dibutuhkan dalan proses penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Saya Manseria Sitohang tercinta, sahabat terbaik Robetmi Jumpa K ita Pinem, Ersyad Dinal, Yarsyud Fikri, Ade Fatwa, Yulie Arthanty Christin, Dibrena Anggita, Rodly Prabhwa, Jodie, Rakhmadhan, Gifta Gemilang, Fajar Adiatma, Rendi Rabino, N icholas, dan Teman- Teman Administrasi Bisnis Lainnya yang telah memberikan doa dan dukungan, baik secara fisik maupun materi serta memberikan dorongan semangat yang tulus dan penuh kasih sayang kepada penulis selama masih dibangku kuliah sampai terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
(6)
kesempurnaan skripsi ini. Semoga dapat dimanfaatkan pembaca untuk menambah pengetahuan dan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.
Medan, Oktober 2013 Penulis
Mikeson Hiskia S NIM: 090907032
(7)
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 7
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Bank ... 8
2.1.1 Pengertian Bank ... 8
2.1.2 Jenis-Jenis Bank ... 9
2.1.3 Kegiatan Bank... 11
2.2 Kredit ... 12
2.2.1 Pengertian Kredit ... 12
2.2.2 Unsur-Unsur Kredit ... 13
2.2.3 Fungsi dan Tujuan Kredit ... 15
2.3 Suku Bunga ... 16
2.3.1 Komponen-Komponen Menentukan unga Kredit... 17
2.3.2 Metode Pembenahan Suku Bunga... 18
2.4 Minat Beli/Menggunakan Jasa Kredit ... 20
2.4.1 Keputusan Konsumen... 21
(8)
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian ... 25
3.2 Lokasi Penelitian ... 25
3.3 Populasi dan Sampel ... 25
3.3.1 Populasi ... 25
3.3.2 Sampel ... 25
3.4 Pengujian Hipotesis ... 26
3.5 Defenisi Konsep... 27
3.6 Defenisi Operasional ... 28
3.7 Teknik Pengumpulan Data... 29
3.8 Skala Pengumpulan Skor ... 30
3.9 Teknik Analisis Data... 31
3.9.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 33
4.1.1 Sejarah Singkat Bank BRI ... 33
4.1.2 Visi dan Misi ... 35
4.1.3 Budaya Kerja Perusahaan ... 35
4.1.4 Logo PT Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. ... 36
4.1.5 Sktruktur Organisasi Perusahaan... 37
4.1.6 Kegiatan Pinjaman Yang Sedang Dilakukan PT. BRI Unit Pasar Glugur ... 38
4.2 Penyajian Data ... 39
4.2.1 Uji Validitas dan Realiabilitas ... 39
4.2.2 Karakteristik Responden Penelitian... 41
4.2.3 Penyajian Data Tentang Suku Bunga Kredit ... 44
4.2.4 Penyajian Data Tentang Minat Kredit ... 48
4.3 Analisis Data ... 56
4.3.1 Klasifikasi Data ... 56
(9)
4.3.3 Koefisien Determinasi ... 61
4.3.4 Uji Asumsi Klasik ... 62
4.3.5 Pengujian Hipotesis ... 64
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 65
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 67
5.2 Saran ... 68 DAFTAR PUSTAKA
(10)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tahap-Tahap Proses Pembelian... 24
Gambar 4.1 Logo Bank BRI ... 36
Gambar 4.2 Struktur Organisasi ... 37
Gambar 4.3 Grafik Histogram Uji Normalitas D ... 62
(11)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skala Penentuan Skor... 31
Tabel 4.1 Uji Validitas ... 40
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas... 40
Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 41
Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Usia ... 42
Tabel 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikannya ... 42
Table 4.6 Identitas Responden Berdasarkan Pendapatannya/bulan ... 43
Tabel 4.7 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaannya... 44
Tabel 4.8 Jawaban Responden Suku Bunga Kredit 1 ... 45
Tabel 4.9 Jawaban Responden Suku Bunga Kredit 2 ... 45
Tabel 4.10 Jawaban Responden Suku Bunga Kredit 3 ... 46
Tabel 4.11 Jawaban Responden Suku Bunga Kredit 4 ... 47
Tabel 4.12 Jawaban Responden Suku Bunga Kredit 5 ... 47
Tabel 4.13 Jawaban Responden Minat Kredit 1 ... 48
Tabel 4.14 Jawaban Responden Minat Kredit 2 ... 49
Tabel 4.15 Jawaban Responden Minat Kredit 3 ... 49
Tabel 4.16 Jawaban Responden Minat Kredit 4 ... 50
Tabel 4.17 Jawaban Responden Minat Kredit 5 ... 51
Tabel 4.18 Jawaban Responden Minat Kredit 6 ... 51
Tabel 4.19 Jawaban Responden Minat Kredit 7 ... 52
Tabel 4.20 Jawaban Responden Minat Kredit 8 ... 53
Tabel 4.21 Jawaban Responden Minat Kredit 9 ... 53
Tabel 4.22 Jawaban Responden Minat Kredit 10 ... 54
Tabel 4.23 Jawaban Responden Minat Kredit 11 ... 55
Tabel 4.24 Jawaban Responden Minat Kredit 12 ... 55
Tabel 4.25 Frekuensi Nilai Jawaban Responden Tentang Suku Bunga Kredit (X) ... 58
Tabel 4.26 Frekuensi Nilai Jawaban Responden Tentang Minat Kredit (Y)... 59
(12)
Tabel 4.28 Koefisien Determinasi ... 61 Tabel 4.29 Coefficients ... 64
(13)
ABSTRAK
PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP MINAT KREDIT Nama : Mikeson Hiskia Simanjuntak
NIM : 090907032
Prodi : Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Agus Rangkuti SE, M.Si
Kredit merupakan salah satu kegiatan utama bank dalam menyalurkan dana yang telah dihimpun dari masyarakat. Dalam prakteknya, pemberian kredit oleh bank konvensional dibebankan bunga atau balas jasa atas kredit yang diberikan kepada nasabah. Suku bunga pinjaman merupakan keuntungan bagi bank setelah dikurangi dengan suku bunga simpanan.
Kredit dalam peranannya dapat membantu masyarakat dalam memnuhi kebutuhannya. Seperti kebutuhan dana untuk modal usaha, modal kerja, membangun rumah, dan hal lainnya. Namun nasabah selalu dihadapkan pada suku bunga atas kredit yang dipinjamnya. Peranan Bank BRI Unit pasar Glugur dalam upaya penyaluran kredit dilokasi jangkaunnya sangatlah baik, mengingat bahwa bank BRI adalah bank milik pemerintah dan telah lam dikenal dimasyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Suku Bunga Kredit terhadap Minat Kredit pada nasabah Bank BRI Unit Pasar Glugur. Objek penelitian adalah nasabah kredit pada Bank BRI Unit Pasar Glugur pada posisi April – Juli 2013 sebanyak 70 nasabah. Sampel penelitian ini 70 nasabah diambil dengan menggunakan teknik sampel jenuh atau saturated sampling.
Metode penelitian adalah dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas serta menggunakan teknik analisis data berupa metode penelitian asosiatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suku bunga kredit yang diberikan oleh bank berdampak positif dan signifikan terhadap minat kredit nasabah.
(14)
ABSTRACT
CREDIT INTEREST RATE LEVERAGE TOWARDS CREDIT INTERESTS
Name : Mikeson Hiskia Simanjuntak NIM : 090907032
Prodi : Business Administration Faculty : Social and Political Sciences Supervisor : Agus Rangkuti SE , M.Si
Credit is one of the main activities of the bank in which funds have been raised from the public. In practice, conventional lending by banks or fringe interest charged on loans to customers. Interest rates on bank loans is net profit for the deposit.
Credit in the role can help the community meet their needs. Such as the need for venture capital funding, working capital, building a house and other things. But the customers is always faced with the interest rates on loans borrowed. BRI Banks Pasar Glugur Unit role the market lending on the location reaching effort is good, considering that the BRI Bank is a government owned banks and has been known in the community people.
This study aimed to determine the effect of the Interest Rate Loans at BRI Bank Pasar Glugur Unit. The object of this study is credit custumers at BRI Bank Pasar Glugur Unit in position from April to July 2013 as many as 70 customers. The study using 70 client sample which taken by saturated sampling.
The method in the research is to use the validity and reliability as well as the use of data analysis techniques in the form of associative research method.
The result of this study indicate that credit interest that the bank offered has positive an significant leverage towards customers interest.
(15)
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Bank merupakan suatu lembaga keuangan dan bergerak dalam bidang jasa yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, menyalurkan dana kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit, serta menyediakan jasa-jasa bank lainnya. Pengertian bank pada awal dikenalnya adalah tempat menukarkan uang. Kemudian berkembang menjadi tempat menyimpan uang dan seterusnya.
Kemudian pengertian bank menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Sedangkan menurut Ismail (2010:3) bank merupakan lembaga perantara keuangan bagi masyarakat dengan cara menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus unit), kemudian menyalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan dana (deficit unit).
Berdasarkan defenisi bank diatas maka kegiatan utama bank terbagi menjadi kedalam tiga hal utama, yaitu kegiatan menghimpun dana dari masyarakat yang
surplus dana, dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang defisit dana serta memberikan jasa-jasa perbankkan lainnya yang mempermudah
(16)
transaksi-transaksi keuangan nasabahnya. Kredit merupakan salah satu kegiatan utama perbankkan dalam menyalurkan dana kembali kepada masyarakat. Dewasa ini banyak aktivitas usaha ataupun individu yang tidak terlepas dari kredit dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginannya, seperti kredit pembelian rumah, kredit modal usaha, kredit dalam rangka pengembangan usaha, kredit konsumtif dan jenis kredit lainnya sebagai jalan pemenuhan atas kebutuhan yang dimiliki. Kredit dianggap sebagai jalan tepat, cepat dan aman untuk mendapatkan dana.
Dalam penerapanya bank konvensional menerapkan sistem bunga atas setiap kredit yang diajukan karena sistem bunga ini telah terlebih dahulu ada dan dilakukan secara meluas dibandingkan metode bagi hasil. Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang harus dibayarkan pihak peminjam kepada pihak yang memberi pinjaman sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya. Bunga bagi bank juga dapat diartikan seagai harga misalnya Kasmir (2004:7) mengatakan bahwa harga adalah bunga bagi bank yang berprinsip konvensional dan bagi hasil bagi bank yang berprinsip syariah. Harga harus ditetapkan dengan hati- hati mengingat dalam bank penentuan harga sangat sensitif.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat dikatakan bahwa bagi bank yang berprinsip konvensional harga adalah tingkat suku bunga simpanan dan tingkat suku bunga pinjaman. Selisih antara suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman merupakan keuntungan utama bagi bank. Besar kecilnya bunga simpanan sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya bunga simpanan. Semakin besar bunga simpanan maka semakin besar pula bunga pinjaman dan sebaliknya.
(17)
Disamping itu besar kecilnya bunga pinjaman juga di pengaruhi keuntungan yang diambil, biaya operasi yang dikeluarkan, cadangan resiko kredit macet, pajak serta pengaruh lainnya (Kasmir 2004:13). Perbedaan suku bunga yang berbeda pada setiap bank konvensional kemungkinan mempengaruhi calon nasabah/nasabah dalam menentukan pilihan menggunakan jasa perbankkan konvensional yang ditawarkan.
Dalam dunia perbankkan sekarang ini, persaingan yang terjadi sudah semakin meningkat. Dimulai dari banyaknya bank-bank baru baik bank pemerintah, swasta, serta bank syariah dimana kesemuanya bergerak dala m bidang kegiatan yang sama. Imbasnya adalah setiap bank berusaha menaikkan ketingkat yang paling tinggi suku bunga simpanannya dan menurunkan serendah-rendahnya tingkat suku bunga pinjamannya guna menarik masyarakat dalam menggunakan produk yang ditawarkan bank.
Untuk dapat menarik minat masyarakat menggunakan produk yang ditawarkan bank maka bank juga perlu melakukan pemasaran. Pemasaran perlu dikelola secara matang dari mulai perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pengendaliannya. Kasmir (2004:7) mengatakan pemasaran bank meliputi strategi produk , strategi harga, strategi lokasi dan lay out serta strategi promosi. Dimulai dari produk bank yag harus dipilih dan dikelola secara benar, penetapan harga yang yang berhati- hati, kemudian penentuan lokasi kantor bank juga harus dilakukan pertimbangan apakah dekat pasar, pemukiman atau industry sesuai dengan target bank. Demikian pula penentuan lay out gedung dan lay out ruangan harus dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi nasabahnya, sehingga
(18)
perlu dirancang sesuai dengan selera nasabah. Terakhir adalah masalah promosi bank kepada seluruh nasabah dan calon nasabahnya. Promosi dapat dilakukan melalui iklan di media, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan pribadi.
Bank BRI sendiri merupakan salah satu bank terbesar yang ada di Indonesia. Memiliki jumlah nasabah yang banyak serta networking yang luas sampai dengan kedesa-desa merupakan tolak ukur akan kesuksesan bank BRI dalam memasarkan produk yang ditawarkan. Jika dilihat dari sejarahnya bank BRI merup akan bank pemerintah pertama yang ada di Indonesia ditetapkan pada tahun 1946, artinya bank BRI merupakan bank yang telah lama dikenal oleh masyarakat. Sehingga kepercayaan masyarakat terhadap bank BRI juga tinggi. Bank BRI juga mampu bertahan dari ancaman krisis yang melanda Indonesia dengan keunggulan pemberian kredit dengan jumlah kecil sehingga apabila nasabah tidak mampu melakukan pembayaran tidak terlalu berpengaruh terhadap likuiditas bank BRI sendiri.
Pada penelitian ini, peneliti juga mencoba mencari referensi yang mendukung dan berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti. Referensi berasal dari hasil penelitian mahasiswa- mahasiswa sebelumnya (skripsi) dan dapat mendukung dengan masalah yang ingin diteliti misalnya penelitian yang dilakukan oleh Hapsari (2011) dengan judul Pengaruh Tingkat Suku Bunga Pinjaman Dan Tingkat Pelayanan Terhadap Minat Beli Konsumen Untuk Menggunakan Jasa Kredit Pada Perbankkan Konvensional Di Kecamatan Batu Retno. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan me nggunakan taraf signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara tingkat suku bunga
(19)
pinjaman terhadap minat nasabah dalam menggunakan jasa kredit pada BRI kecamatan Baturetno, ada pengaruh tingkat pelayanan terhadap minat nasabah dalam menggunakan jasa kredit pada BRI kecamatan Baturetno, ada pengaruh antara tingkat suku bunga dan tingkat pelayanan terhadap minat nasabah dalam menggunakan jasa kredit pada BRI kecamatan Baturetno. Kemudian Aditia (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisa Pe ngaruh Suku Bunga, Inflasi, dan Pendapatan Terhadap Permintaan Kredit Griya Utama Pada Bank BTN Cabang Medan. Hasil estimasi menunjukkan bahwa suku bunga dan inflasi mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap permintaan kredit griya utama. Sebaliknya pendapatan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap permintaan kredit griya utama pada bank BTN cabang medan dari tahun 1990 sampai dengan tahun 2004.
Aryaningsih (2008) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Jumlah Penghasilan Terhadap Permintaan Kredit di PT BPD Cabang Pembantu Kediri penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengaruh suku bunga, inflasi dan jumlah penghasilan terhadap permintaan kredit secara parsial dan pengaruh suku bunga, inflasi, dan jumlah penghasilan terhadap permintaan kredit secara simultan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku bunga, infalsi tidak berpengaruh secara parsial terhadap permintaan kredit, sedangkan jumlah penghasilan berpengaruh signifikan. Setyawan (2008) juga melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Suku Bunga Kredit Investasi, Tingkat Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Jumlah Kredit Investasi yang Disalurkan Bank Umum di Indonesia Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel
(20)
independen yaitu suku bunga kredit investasi, tingkat inflasi, dan pertumbuhan ekonomi kolektif memiliki sejumlah efek yang signifikan kredit investasi disalurkan oleh bank umum di Indonesia.
Selanjutnya adalah Siringo-ringo (2008) juga melakukan penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini dengan judul Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Jumlah Kredit Yang Disalurkan Bank Umum di Sumatera Utara dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa, tingkat komp etensi SBI memiliki efek negatif dan signifikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan oleh perbankkan. NPL juga berpengaruh negatif terhadap jumlah kredit yang disalurkan oleh bank tetapi tidak signifikan. Berdasarkan ini, hipotesa yang menyatakan bahwa S BI dan NPL berpengaruh negatif terhadap jumlah kredit yang disalurkan oleh perbankkan dapat diterima.
Melihat pentingnya kredit bagi nasabah sebagai jalan pemenuhan atas uang dengan cepat, aman, dan terpercaya dan juga bunga yang diberikan oleh bank yang menjadi keuntungan bank selain dari jasa lain yang ada maka penulis sangat tertarik untuk meneliti topik tersebut dengan judul “Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit Terhadap Minat Kredit Nasabah (Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Pasar Glugur Jalan Kl Yos Sudarso Nomor 7-F Medan).
(21)
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah yang diambil adalah “Apakah ada pengaruh tingkat suku bunga pinjaman kredit yang ada di bank BRI terhadap minat kredit nasabah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Pasar Glugur Jalan Kl Yos Sudarso Nomor 7-F Medan”.
1.3Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan mencapai tujuan untuk mengetahui apakah penetapan tingkat suku bunga pinjaman kredit berpengaruh dalam menarik minat kredit nasabah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Pasar Glugur Jalan Kl Yos Sudarso Nomor 7-F Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah:
1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat me mperluas pengetahuan dalam bidang perbankkan, khususnya bagi mahasiswa Department Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU.
2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat melengkapi dan memperkaya khasanah penelitian tentang perbankan.
3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang pentingnya aspek konsumen dalam membuat suatu produk.
(22)
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Bank
2.1.1 Pengertian Bank
Istilah bank bukanlah merupakan sesuatu yang baru bagi masyarakat sekarang ini, banyak aktivitas yang dilakukan masyarakat sekarang ini yang selalu bersentuhan secara langsung dengan bank. Bank berasal dari bahasa italia yaitu
banco yang artinya bangku. Bangku inilah yang dipergunakan oleh para banker untuk melayani kegiatan operasionalnya kepada para nasabah. Pada dasarnya bank mempunyai peran dalam dua sisi, yaitu menghimpun dana yang berasal dari masyarakat yang sedang kelebihan dana, dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhannya (Ismail, 2011:3).
Menurut Hasibuan (2007:4) sebagai lembaga perantara, falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. O leh karena itu, bank juga disebut sebagai lembaga kepercayaan masyarakat yang ciri-ciri utamanya sebagai berikut:
1. Dalam menerima simpanan dari surplus spending unit (SSU) bank hanya memberikan pernyataan tertulis yang menjelaskan bahwa bank telah menerima simpanan dalam jumlah dan untuk jangka waktu tertentu.
(23)
2. Dalam menyalurkan dana kepada defesit spending unit (DSU), bank tidak selalu meminta agunan berupa barang sebagai jaminan atas pemberian kredit yang diberikan kepada DSU yang memiliki reputasi baik.
3. Dalam melakukan kegiatannya, bank lebih banyak menggunakan dana masyarakat yang terkumpul dalam banknya dibandingkan dengan modal dari pemilik atau pemegang saham.
4. Sebagai lembaga kepercayaan, bank dituntut untuk selalu memperhatikan kepentingan masyarakat disamping kepentingan bank itu sendiri dalam mengembangkan usahanya.
Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 bank didefenisikan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sementara Pierson (dalam Hasibuan, 2007:1) memberikan defenisi “Bank
is a company which accept credit, but didn’t give credit” bank adalah badan usaha yang menerima kredit.
2.1.2 Jenis-Jenis Bank
Menurut Kasmir (2004:20), jenis-jenis perbankkan dewasa ini dapat dilihat dari segi antara lain:
1. Dari segi fungsinya
- Bank Umum yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
(24)
- Bank Perkreditan Rakyat yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
- Bank Sentral yaitu bank yang bersifat tidak komersil, di Indonesia fungsi bank sentral dipegang oleh Bank Indone sia yang tujuannya adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah.
2. Dilihat dari segi kepemilikannya
- Bank Milik Pemerintah yaitu dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula. Contoh, BNI, BRI, BTN, Mandiri, BPD.
- Bank Milik Swasta Nasional merupakan bank yang seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya diambil swasta pula. Contoh, Bank Bumi Putra, Bank Danamon, Bank Muamalat dan bank swasta lainnya.
- Bank Milik Asing merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri, baik milik swasta asing maupun pemerintah asing suatu negara. Contoh, Standard Chartered Bank, HCBC, dan bank asing lainnya.
- Bank Milik Campuran merupakan bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Dimana
(25)
kepemilikan saham secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia.
3. Dilihat dari segi status
- Bank Devisa merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan.
- Bank Non-Devisa merupakan bank yang belum mempunyai ijin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa.
4. Dilihat dari segi cara menentukan harga
- Bank Konvensional merupakan bank yang dalam mencari keuntungan menetapkan harga jual untuk produk simpanan dan harga jual untuk produk pinjamannya (kredit) juga berdasarkan tingkat suku bunga. - Bank Yang Berdasarkan Prinsip Syariah me rupakan bank yang
penentuan harga bank menerapkan aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain dalam hal menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankkan lainnya.
2.1.3 Kegiatan Bank
Dalam menjalankan usahanya sebaga i lembaga keuangan, kegiatan bank sehari- hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Hal ini sesuai dengan kegiatan utama bank yaitu menghimpun, menyalurkan dana dan jasa-jasa bank lainnya. Dalam melaksanakan kegiatannya setiap bank berbeda, seperti antara kegiatan Bank Umum dengan kegiatan Bank Perkreditan Rakyat. Kegiatan Bank Umum lebih luas dari Bank Perkreditan Rakyat (Kasmir, 2004:33).
(26)
Menurut Ismail (20011:19) kegiatan Bank Umum meliputi: 1. Kegiatan Penghimpunan Dana
Kegiatan penghimpunan dana diseb ut juga dengan funding ini dilakukan dengan membeli dana dari pihak ketiga melalui beberapa produk simpanan yang ditawarkan, seperti simpanan giro, tabungan, dan deposito.
2. Kegiatan Penyaluran Dana
Penyaluran dana bank diberikan dalam bentuk pemberian kredit kepada nasabah yang membutuhkan dana. Kegiatan penyaluran dana kredit dikenal dengan istilah lending atau financing. Jenis kredit yang diberikan oleh bank dilihat dari segi tujuan penggunaannya, dibagi menjadi dua jenis kredit yaitu kredit produktif dan kredit konsumtif.
3. Kegiatan Pelayanan Jasa
Kegiatan Bank Umum selain menghimpun dana dari pihak ketiga, menyalurkan kepada pihak yang membutuhkan, juga menawarkan jasa perbankkan lainnya. Berbagai macam jasa perbankkan yang ditawarkan antara lain kiriman uang, kliring, inkaso, intercity kliring, kartu kredit dan jasa bank lainnya.
2.2 Kredit
2.2.1 Pengertian Kredit
Kredit merupakan salah satu kegiatan pokok bank dalam menyalurkan kembali dana yang telah dihimpun dari masyarakat. pengertian kredit menurut Undang-Undang perbankan Nomor 10 tahun 1998 adalah penyediaan uang atau
(27)
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam- meminjam antara bank dengan pihak la in yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Beberapa ahli menerjemahkan kredit sebagai berikut, seperti Batubara (dalam Ismail, 2011:93) kredit itu adalah suatu pemberian prestasi yang balas prestasinya (kontra prestasi) akan terjadi pada suatu waktu dihari yang akan datang. Sedangkan Thomas (dalam Ismail, 2011:93) in general sense credit is based on confidence in the debitors ability to make a money payment at some
future time, apabila kita defenisikan secara bebas, kredit dalam pengertian umum merupakan kepercayaan atas kemampuan pihak debitur (penerima kredit) untuk membayar sejumlah uang pada masa yang akan datang. Dan menurut Hasibuan (2007:87) kredit adalah semua jenis pinjaman sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
2.2.2 Unsur-Unsur Kredit
Kasmir (2004:74) mengatakan unsur-unsur kredit yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut:
1. Kepercayaan, yaitu suatu keyakinan pemberi (bank) bahwa kredit yang diberikan baik berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa yang akan datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, karena sebelum dana dikucurkan sudah dilakukan penelitian dan penyelidikan yang mendalam tentang nasabah. Penelitian
(28)
dan penyelidikan ini dilakukan untuk mengetahui kemauan dan kemampuannya dalam membayar kredit yang disalurkan.
2. Kesepakatan, disamping unsur kepercayaan didalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara sipemberi kredit dengan sipenerima kredit. Kesepakatan itu dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing- masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing- masing. Kesepakatan penyaluran kredit dituangkan dalam akad kredit yang ditangani oleh keduabelah pihak yaitu pihak bank dan nasabah.
3. Jangka Waktu, setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Hampir dapat dipastikan bahwa tidak ada kredit yang tidak memiliki jangka waktu.
4. Resiko, faktor resiko kerugian yang didapat diakibatkan dua hal, yaitu resiko kerugian yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya padahal mampu dan resiko yang diakibatkan karena nasabah tidak sengaja yaitu akibat terjadinya musibah seperti bencana alam. Penyebab tidak tertagih sebenarnya dikarenakan adanya suatu tenggang waktu pengembalian (jangka waktu). Semakin panjang jangka waktu suatu kredit semakin besar resikonya tidak tertagih demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggungan bank, baik resiko yang disengaja maupun resiko yang tidak disengaja.
(29)
5. Balas Jasa, akibat dari pemberian fasilitas kredit bank tentu mengharapkan suatu keuntungan dalam jumlah tertentu. Keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal denga n nama bunga bagi bank dengan prinsip konvensional. Balas jasa dalam bentuk bunga, biaya provisi, dan komisi serta biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan utama bank. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.
2.2.3 Fungsi dan Tujuan Kredit
Adapun fungsi dan tujuan kredit bagi bank menurut Hasibuan (2007:88) adalah sebagai berikut:
Fungsi kredit bagi masyarakat antara lain dapat:
1. Menjadi motivator dan dinamisator peningkatan kegiatan perdagangan dan perekonomian.
2. Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat. 3. Memperlancar arus uang dan arus barang.
4. Meningkatkan hubungan internasional (L/C, CGI, dan lain-lain). 5. Meningkatkan produktivitas dana yang ada.
6. Maningkatkan daya guna (utility) barang. 7. Meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat. 8. Memperbesar modal kerja perusahaan.
9. Mengubah cara berfikir/bertindak masyarakat untuk lebih ekonomis. Tujuan penyaluran kredit antara lain adalah untuk:
(30)
2. Memanfaatkan dan memproduktifkan dana-dana yang ada. 3. Melakukan kegiatan operasional bank.
4. Memenuhi permintaan kredit dari masyarakat. 5. Memperlancar lalu lintas pembayaran.
6. Menambah modal kerja perusahaan.
7. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
2.3 Suku Bunga
Bunga merupakan hal penting bagi suatu bank dalam penarikan tabungan dan penyaluran kreditnya. Penarikan tabungan dan pemberian kredit selalu dihubungkan dengan tingkat suku bunganya. Bunga bagi bank bisa menjadi biaya yang harus dibayarkan kepada penabung, tetapi dilain pihak bunga dapat juga merupakan pendapatan yang diterima dari debitor atas kredit yang diberikannya. Setiap nasabah yang memperoleh pinjaman tentu wajib membayar kembali, pembayaran yang harus dilakukan oleh nasabah sudah termasuk pokok pinjaman yang ditetapkan oleh bank.
Menurut Kasmir (2008:136) bunga pinjaman merupakan bunga yang dibebankan kepada para peminjam atau harga jual yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Bagi bank bunga pinjaman merupakan harga jual dan contoh harga jual adalah bunga kredit. Sedangkan Ismail (2011:136) mengatakan bahwa suku bunga kredit merupakan besarnya tingkat bunga yang dibebankan kepada nasabah yang mendapat fasilitas kredit dari bank.
(31)
2.3.1 Komponen-Komponen Menentukan Bunga Kredit
Bunga kredit merupakan keuntungan bagi bank, jika bunga kredit besar maka kemungkinan laba juga besar demikian juga sebaliknya. Namun untuk menentukan bunga kredit faktor lain juga berpengaruh. Dengan kata lain bahwa dalam penetapan besar kecilnya suku bunga kredit ada beberapa komponen yang mempengaruhi. Komponen-komponen ini kemudian dijumlahkan sehingga menjadi dasar penentuan bunga kredit yang akan diberikan kepada nasabah (Kasmir, 2008:140).
Adapun komponen-komponen dalam menentukan suku bunga kredit menurut Kasmir (2008:140) antara lain:
1. Total Biaya dan (cost of found), merupakan biaya untuk memperoleh simpanan setelah ditambah dengan cadang wajib (reserve requirement)
yang ditetapkan pemerintah. Biaya dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana melalui produk simpanan. Semakin besar atau mahal bunga yang dibebankan maka semakin tinggi pula biaya dananya.
2. Laba Yang Diinginkan, merupakan laba atau keuntungan yang ingin diperoleh bank dan biasanya dalam persentase tertentu. Penentuan besarnya laba juga sangat mempengaruhi biaya bunga kredit. Dalam hal ini biasanya bank disamping melihat kondisi pesaing, juga melihat kondisi nasabah apakah nasabah utama atau bukan dan juga melihat sector-sektor yang dibiayai. Misalnya jika proyek pemerintah untuk pengusaha kecil maka labanyapun akan berbeda dengan yang komersil.
(32)
3. Cadangan Resiko Kredit Macet, merupakan cadang terhadap macetnya kredit yang diberikan karena setiap kredit yang diberikan pasti mengandung suatu resiko yang tidak terbayar. Resiko ini dapat timbul baik disengaja maupun tidak disengaja. O leh karena itu pihak bank perlu mencadangkannya sebagai sikap bersiaga menghadapinya.
4. Biaya Operasi, merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Biaya ini terdiri dari biaya gaji, biaya administrasi, biaya pemeliharaan, dan biaya-biaya lainnya.
5. Pajak, merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya.
2.3.2 Metode Pembebanan Suku Bunga
Menurut Ismail (2011:140) bank menerapkan metode dalam menentukan pemberian suku bunga kredit sebagai imbalan atas kredit yang diberikan kepada debitur. Terdapat lima jenis metode pembebanan suku bunga kredit, antara lain:
1. Flate Rate, merupakan pembebanan suku bunga kredit yang rata setiap kali angsuran atau total angsuran pokok maupun angsuran bunga sama setiap kali angsuran atau setiap bulan.
2. Sliding Rate, merupakan perhitungan bunga kredit dengan total angsuran yang akan menurun setiap kali angsuran. Total angsuran menurun tersebut karena angsuran pokok akan sam setiap kali angsuran sementara angsuran bunga akan menurun. Penurunan angsuran bunga tersebut disebabkan karena perhitungan bunga berasal dari persentase bunga dikalikan dengan
(33)
saldo akhir pinjaman. Saldo akhir pinjaman dihitung dari saldo pinjaman bulan sebelumnya setelah dikurangi angsuran pokok pada bulan berjalan. 3. Annuity, merupakan perhitungan bunga dengan mengalikan persentase
bunga dikalikan dengan saldo akhir pinjaman secara tahunan. Kemudian angsuran perbulan dihitung dengan membagi angsuran tahunan dibagi menjadi 12 bulan. Dalam metode annuity ini, total angsuran pertahun akan sama sementara angsuran pokok dan bunga akan berubah. Angsuran pokok akan meningkat setiap tahun dan angsuran bunga kana menurun, karena bunga dihitung dari saldo akhir kredit.
4. Effective Rate, merupakan beban bung efektif yang ditanggung oleh debitur. Perhitungan bunga efektif berasal dari persentase bunga dikalikan dengan saldo akhir pinjaman setelah dikurangi angsuran pokok. Perhitungan angsuran pokok perbulan berasal dari jumlah angsuran total dikurangi dengan angsuran bunga. Dalam metode effective rate total angsuran akan sama setiap bulan, akan tetapi angsuran pokok akan meningkat dan angsuran bunga akan menurun.
5. Floating Rate, merupakan kebijakan bunga yang dilakukan oleh bank dengan model bunga mengambang. Artinya, bank dapat mengubah suku bunga tanpa adanya pemberitahuan kepada debitur. Dalam kondisi pasar uang yang tidak stabil bank kemungkinan akan sering mengubah suku bunga kredit, karena pada sisi pasiva bunga simpanan dana pihak ketiga juga sering mengalami perubahan.
(34)
2.4 Minat Beli/Menggunakan Jasa Kredit
Minat beli (willingness to buy) adalah suatu perilaku dalam sikap manusia dalam mengkonsumsi sesuatu. Menurut K innear dan Taylor (dalam Dwityanti, 2008), minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Suatu poduk yang telah digunakan oleh konsumen adalah produk yang terlebih dahulu telah diputuskan untuk dibeli konsumen. Dalam memutuskan untuk melakukan pembelian biasanya dilakukan pertimbangan atas manfaat dari produk yang dibeli, apakah manfaat yang diperoleh lebih besar dari apa yang dikorbankan. Jika manfaat suatu produk dirasakan konsumen lebih kecil maka tindakan pembelian tidak akan terjadi dan mungkin akan mempertimbangkan produk lain.
Minat beli konsumen merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. N iat beli merupakan pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk de ngan merek tertentu. Pengetahuan akan niat beli sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan penolakan konsumen dimasa mendatang (Durianto dkk, 2011:104).
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa minat beli merupakan suatu dorongan bagi seseorang atau kelompok untuk membeli sesuatu sesuai dengan apa yang dibutuhkannya. Minat beli merupakan tahapan awal dalam melakukan tindakan pembelian.hal seperti itu juga terjadi dalam usaha perbankkan baik dalam kegiatan penyimpanan uang, peminjaman uang atau dalam
(35)
menggunakan jasa-jasa perbankkan lainnya dimana juga di karenakan pemenuhan akan kebutuhan yang dimiliki.
2.4.1 Keputusan Konsumen
Menurut Lamb, Hair dan Mc.Daniel (2001:189) proses pengambilan keputusan yang digunakan konsumen ketika membeli barang atau jasa melalui beberapa tahap, yaitu:
1. Pengenalan Masalah, proses pemebelian diawali saat pembeli menyadari adanya kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang dinginkannya. Kelakuan ini disebabkan oleh rangsangan internal dari kebutuhan normal seseorang yaitu rasa lapar, dahaga atau seks hingga suatu tingkat kebutuhan tertentu dan berubah menjadi dorongan.
2. Pencarian Informasi, seorang konsumen yang mulai berminat membeli suatu produk akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Konsumen dapat mencari informasi melalui media cetak seperti majalah, koran, buku bacaan dan melalui media elektronik seperti televise, radio, dan internet.
3. Evaluasi Alternatif, setelah mendapatkan informasi dari sekelompok merek- merek, konsumen selanjutnya akan mengevalusi alternatif untuk menetapkan pilihan. Konsumen akan menggunakan informasi yang tersimpan didalam ingatan ditambah dengan informasi yang diperoleh dari luar untuk membangunsuatu kriteria tertentu.
(36)
4. Pembelian, pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap merek- merek pada perangkat pilihan. Konsumen juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai.
5. Perilaku Sesudah Pembelian, sesudah melakukan pembelian terhadap suatu produk konsumen akan mangalami beberapa tingkatan kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen juga akan terlibat dalam tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat pemasar.
2.4.2 Jenis-Jenis Tingkah Laku Pembelian Konsumen
Kotler (2005:160) menyatakan ada beberapa tingkah laku pembelian konsumen, yaitu:
1. Tingkah Laku Membeli Yang Kompleks, konsumen mengalami tingkah laku pembelian yang kompleks kalau mereka terliba dalam pembelian dan memiliki perbedaaan pandangan yang berarti diantara merk. Konsumuen mungkin akan terlibat bila produknya mahal, beresiko, jarang di beli, dan amat mencerminkan citra diri. Pada unumnya banyak yang harus dipelajari konsumen mengenai katagori produk.
2. Tingkah Laku Membeli Yang Mengurangi Ketidakcocokkan, tingkah laku ini terjadi saat konsumen terlibat dalam pembelian produk mahal, jarang dibeli, dan beresiko tetapi konsumen dapat melihat sedikit perbedaan diantara merek.
3. Tingkah Laku Membeli Yang Merupakan Kebiasaan, tingkah laku membeli yang menjadi kebiasaan tejadi di bawah kondisi keterlibatan konsumen yang rendah dan perbedaan merek yang dirasakan besar. Dalam
(37)
hal ini tingkah laku konsumen tidak diteruskan lewat urusan keyakinan sikap, tingkah laku yang biasa. Konsumen tidak membentuk sikap yang kuat terhadap suatu merek, mereka memilih merek karena sudah dikenal. 4. Tingkah Laku Membeli Yang Mencari Variasi, konsumen menjalai
tingkah laku yang mencari variasai dalam situasi yang ditambahi dengan keterlibatan konsumen yang rendah, tetapi perbedaan merek dianggap berarti. Dalam keadaan seperti ini konsumen sering kali mengganti merek. Minat Beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang membentuk suatu persepsi. Minat beli ini me nciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada dalam benaknya itu.
Pengertian kebutuhan nasabah bank adalah suatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalam diri seseorang. Sebagai contoh menurut kasmir (2004:56) kebutuhan nasabah bank adalah:
1. Kebutuhan akan produk dan jasa bank.
2. Keutuhan rasa aman berhubungan dengan bank. 3. Kebutuhan kenyamanan berhubungan dengan bank.
4. Kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh seluruh karyawan bank. 5. Kebutuhan untuk persahabatan dan keakraban.
6. Kebutuhan untuk diberi perhatian oleh seluruh karyawan bank. 7. Kebutuhan status/prestise
(38)
Dan keinginan nasabah bank adalah merupakan kebutuhan yang dibentuk oleh kultur dan kepribadian individu. Keinginan nasabah bank adalah sebagai berikut:
1. Ingin memperoleh pelayanan yang cepat.
2. Ingin agar bank bisa menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. 3. Ingin memperoleh komitmen bank.
4. Ingin memperoleh pelayanan yang bermutu (cepat dan memuaskan) 5. Ingin memperoleh kepuasan nasabah atas layanan yang diberikan. 6. Ingin dihargai dan dihormati oleh seluruh karyawan bank.
7. Ingin memperoleh perhatian oleh seluruh karyawan bank. 8. Ingin memperoleh status/prestise.
9. Ingin memperoleh keamanan dari setiap transaksi yang berhubungan dengan bank.
Tahap-tahap dalam proses pembelian, pembelian barang atau jasa pada umunnya melalui tahap-tahap berikut:
Gambar 2.1
Tahap-Tahap Proses Pembelian
Sumber: Radiosunu (2001:45) Timbulnya
Kebutuhan
Perasaan Setelah Mebeli
Pencarian Informasi
Penilaian Kebutuhan Membeli
(39)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian asosiatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang berupaya untuk mengkaji bagaimana suatu variabel memeiliki keterkaitan atau berhubungan dengan variabel lain, atau apakah suatu variabel dipengaruhi oleh variabel lainnya, atau apakah suatu variabel menjadi sebab perubahan variabel lainnya (juliandi, 2013:14).
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah di Bank BRI Unit Pasar Glugur Jalan K l Yos Sudarso No. 7-f, Medan , Propinsi Sumatera Utara, Indonesia.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah jumlah kreditur (peminjam) pada posisi April- Juli 2013 sebanyak 70 debitur yang terdiri dari pinjaman komersil (K UPEDES), pinjaman KUR Mikro, pinjaman Briguna pegawai, pinjaman Pensiun.
(40)
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012:116). Dalam menentukan sampel peneliti menggunakan metode non probability sampling dengan teknik pengambilan sample jenuh atau
saturated. Dimana 30 orang dijadikan sebagai uji validitas dan sebanyak 40 orang dijadikan sebagai responden penelitian.
3.4 Pengujian Hipotesis
Apabila telah selesai melakukan pengujian atas asumsi-asumsi klasik, langkah selanjutnya yaitu melakukan pengujian atas hipotesis. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2012:221) bahwa : ‘’hipotesis secara satatistik merupakan pernyataan mengenai keadaan populasi (parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian (statistik)’’. Karna peneliti bermaksud menganilisis dengan regresi sederhana maka yang dilakukan adalah dengan uji signifikan parsial (uji t).
Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t- test . Menurut Ghozali (2011:98) “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Di dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji hipotesis Ha yaitu bagaimana tingkat suku bunga berpengaruh terhadap minat kredit nasabah bank BRI unit pasar glugur medan. Menurut Ghozali (2011:99), uji
t dilakukan dengan membandingkan signifikansi thitung dengan ttabel dengan ketentuan:
(41)
1. H0 diterima dan Ha ditolak jika t hitung < t tabel untuk α = 0,1 2. H0 ditolak dan Ha diterima jika t hitung > ttabel untuk α = 0,1 3.5 Defenisi Konsep
Adapun yang menjadi defenisi konsep dari penelitian ini adalah:
1. Kredit, menurut Undang-Undang Perbankkan nomor 10 tahun 1998 kredit adalah Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam- meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunas i utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
2. Suku Bunga Kredit, menurut Ismail (20011:136) mengatakan bahwa suku bunga kredit merupakan besarnya tingkat bunga yang dibebankan kepada nasabah yang mendapat fasilitas kredit dari bank. Suk u bunga kredit juga merupakan keuntungan utama yang dapat diperoleh oleh bank, didapat melalui selisih antara bunga simpanan dan bunga pinjaman atau kredit. 3. Minat, minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap
mengkonsumsi. Menurut Kinnear dan Taylor dalam Tjiptono (2003), minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Menurut Mowen dalam O liver (2006) efek hierarki minat beli digunakan untuk menggambarkan urutan. proses munculnya keyakinan (beliefs).
(42)
3.6 Defenisi Operasional
Adapun defenisi operasional dari kedua variabeldalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tingkat suku bunga, merupakan besaran yang ditetapkan pada suku bunga pinjaman yang di bebankan kepada pe minjam (debitur). Indikator dari variabel bebas (X) adalah :
- Penawaran dan Permintaan kredit - Kondisi Perekonomian
- Tingkat resiko kredit
- Kebijakan moneter pemerintah - Tingkat inflasi
- Cost of money
- Tingkat persaingan antar bank - Gejolak moneter internasional
- Situasi pasar modal nasional dan internasional
2. Minat kredit, merupakan keinginan dalam diri konsumen yang belum diikuti dengan tindakan pemebelian. Melainkan pengamatan tentang suatu produk yang diinginkannya. Minat timbul juga dipengaruhi oleh kebutuhan dari dalam diri konsumen itu sendiri. Indikator dari variabel terikat (Y) adalah :
- Minat transaksional, kecenderungan seseorang untuk membeli produk - Minat refrensial, kecenderungan seseorang untuk mereferensikan
(43)
- Minat preferensial, minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memeiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya. - Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang
selalu mencari informasi produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data serta informasi, keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang dibutuhkan, peneliti melakukan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu ataupun perseorangan seperti hasil wawancara, ataupu hasil pengisian kuesioner (Umar, 2008:42). Adapaun teknik yang digunakan yaitu:
- Angket (kuesioner) yaitu memberikan daftar pertanyaan secara tertutup kepada responden yang dilengkapi dengan alternatif jawaban yang disediakan.
- Wawancara yaitu melakukan tanya jawab secara langsung tatap muka yang bertujuan untuk melengkapi data yang dibutuhkan yang berkaitan dengan penelitian.
(44)
2. Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer ataupun oleh pihak lain (Umar, 2008:41). Adapun teknik yang digunakan yaitu:
- Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah serta pendapat para ahli yang berkompeten serta memiliki relevansi dengan masalah yang akan diteliti.
- Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang bersumber dari catatan-catatan atau dokumen yang terdapat di lokasi penelitian yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.
3.8 Skala Pengumpulan Skor
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah ska la Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena social (Sugiyono, 2012:93). Dalam skala likert, variabel yang akan di ukur dijabarkan menjadi indikator variabel yang kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Skor yang diberikan adalah sebagai berikut:
(45)
Tabel 3.1 Skala Penentuan Skor
No. Jawaban Skor
1 Sangat Setuju 4
2 Setuju 3
3 Tidak Setuju 2
4 Sangat Tidak Setuju 1
3.9 Teknik Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana, yang bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dengan bantuan program komputer SPSS 20.
Persamaan regresi linier sederhana : = +
Keterangan:
Y = Nilai yang diramalkan a = konstanta
b = koefesien regresi X = Variabel bebas
(46)
3.9.1 Pengujian Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji data-data yang digunakan apakah telah memenuhi asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang digunkan dalam penelitian ini adalah Uji Normalitas.
Menurut Ghozali (2011:160) : ’’uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal’’. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
Menurut Ghozali (2011:160) cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan :
- Analisis grafik
Menurut Ghozali (2011:163) pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan analisi grafik adalah :
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
a. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukka n pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
(47)
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Bank BRI
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden
(48)
(Penpres) No. 9 tahun 1965, BK TN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing- masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang- undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.
(49)
4.1.2 Visi dan Misi
Dalam menjalankan operasional, sebuah perusahaan harus memiliki visi dan misi sebagai pedoman untuk mengembangkan perusahaan tersebut. Perusahaan yang dimaksud adalah Lembaga Keuangan Bank, khususnya Bank BRI yang memiliki visi dan misi sebagai berikut:
1. Visi BRI yaitu menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.
2. Misi BRI yaitu:
Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
4.1.3 Budaya Kerja Perusahaan
BRI memiliki nilai- nilai perusahaan (corporate value) yang menjadi landasan berfikir, bertindak, serta berperilaku bagi setiap insan BRI dimanapun berada, yaitu: Integritas, Profesionalisme, Kepuasan Nasabah, Keteladanan, dan Penghargaan kepada sumber daya manusia.
(50)
Sebagai lembaga keuangan kepercayaan, BRI juga memiliki budaya patuh kepada seluruh ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Budaya patuh ini mendorong BRI untuk selalu mengendepankan asas kehati-hatian (Prudential Banking) dan komitmen terhadap kepentingan stakeholder,
dengan mewujudkan bentuk tata kelola perusahaan sebagai berikut:
Mengintensifkan program budaya sadar resiko dan kepatuhan kepada setiap pekerja diseluruh unit kerja,
Mengintensifkan peningkatan kualitas pelayanan diseluruh unti kerja, Menjabarkan dan mengawasi setiap kemajuan yang dicapai per usahaan
kedalam rencana tindakan yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan oleh setiap unit kerja.
4.1.4 Logo PT Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk.
Logo merupakan tanda yang memberikan makna tersendiri bagi perusahaan bersangkutan yang dapat dibuat dalam bentuk gambar, kata-kata, inisiatif huruf, angka, susunan warna, maupun kombinasi dari bentuk-bentuk tersebu. Demikian juga halnya pada bank BRI yang memiliki logo berbentuk inisial huruf, yaitu huruf “B”, “R”, “I”.
Gambar 4.1 Logo Bank BRI
(51)
Inisial huruf berarti:
Huruf “B” adalah singkatan dari kata Bank, Huruf “R” adalah singkatan dari kata Rakyat, Huruf “I” adalah singkatan dari kata Indonesia 4.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan
Seperti halnya perusahaan-perusahaan pada umumnya, BRI juga memilik i struktur organisasi. Dimana struktur organisasi ini akan mempermudah kinerja bank dalam menjalankan fungsi dan kegiatan operasionalnya. Adapun struktur oragnisasi perusahaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Pasar Glugur Jalan Kl Yos Sudarso Nomor 7-F Medan adalah sebagai berikut:
Gambar 4.2 Struktur Organisasi
Ka. Unit
Mantri Mantri
Mantri
Teller Teller
Satpam
Custumer Service Custumer Service
(52)
4.1.6 Kegiatan Pinjaman Yang Sedang Dilakukan PT.BRI Unit Pasar Glugur Guna memenuhi berbagai kebutuhan nasabah yang beragam, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Pasar Glugur menjalankan beberapa program pinjaman yang terdiri dari :
1. Kredit Komersil/Kupedes
Kredit dengan bunga bersaing yang bersifat umum untuk semua sector ekonomi ditujukan untuk individual (badan usaha maupun perorangan) yang memenuhi persyaratan dan dilayani diseluruh BRI Unit dan Teras BRI. Produk kredit ini memiliki maksimal pinjaman Rp100 juta dengan pembagian mulai dari Rp1 juta–Rp 50 juta diberikan bunga 1,6% dan Rp 50 juta-Rp 100 juta diberikan bunga 1%.
2. KUR BRI
KUR adalah Kredit Modal Kerja dan atau KreditIN vestasi dengan plafond kredit sampai dengan Rp 20 juta yang diberikan kepada usaha mikro kecil dan koperasi yang memiliki usaha produktif yang akan mendapat penjaminan dan perusahaan penjamin. Dengan pembagian peminjaman antara Rp 1 juta-Rp 20 juta diberikan bunga 1,025%/1 tahun dan jika memilih 2 tahun maka bunga yang diberikan sebesar 1,020%.
3. Kredit BRIGuna
Kredit yang diberikan kepada calon debitur/debitur dengan sumber pembayaran yang berasal dari sumber penghasilan tetap/fixed income (gaji/uang pensiunan) serta melibatkan instansi tempat nasabah bekerja. Dengan jumlah maksimal pinjaman sampai dengan Rp 250 juta dengan
(53)
bunga 0,80% untuk jangka waktu pinjaman 1-2 tahun, 0,90% untuk jangka waktu pinjaman 2-5 tahun dan 0,95% untuk jangka waktu pinjaman 5-10 tahun dan pensiun dimulai dari bunga 0,85% untuk jangka waktu pinjaman 1-2 tahun, 2-5 tahun dikenakan bunga 0,95%, dan 5-10 tahun 1,00%. Dapat digunakan untuk pembiayaan keperluan produktif dan non produktif misalnya pembelian barang bergerak/tidak bergerak, perbaikan rumah, keperluan kuliah/sekolah pengobatan pernikahan dan lain-lain.
4.2 Penyajian Data
4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas
Uji validitas berarti menguji sejauh mana kemampuan atau kebenaran suatu instrument sebagai alat ukur variabel penelitian (Juliandi, 2013). Jika instrument valid/benar maka hasil pengukuran pun kemungkinan akan benar.
Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan terhadap 30 nasabah peminjam kredit pada Bank BRI Unit Pasar Glugur Medan. Pengujian validitas ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 16,0, dengan kriteria penarikan kesimpulan adalah dengan melihat probabilitas kesalah dari korelasi Sig <
α
0,05 dan nilai Corrected Item Total Corelation lebih besar dari 0,5 maka dapat dikatakan variabel tersebut adalah valid.(54)
Tabel 4.1 Uji Validitas Item
Pertanyaan
Corrected Item Total Coreelation
Sig.(2-tailed)
Keterangan Variabel Suku Bunga Kredit
Pertanyaan 1 0.855 0.000 Valid
Pertanyaan 2 0.629 0.000 Valid
Pertanyaan 3 0.772 0.000 Valid
Pertanyaan 4 0.713 0.000 Valid
Pertanyaan 5 0.614 0.000 Valid
Variabel Minat Kredit
Pertanyaan 1 0.832 0.000 Valid
Pertanyaan 2 0.648 0.000 Valid
Pertanyaan 3 0.748 0.000 Valid
Pertanyaan 4 0.568 0.001 Valid
Pertanyaan 5 0.551 0.002 Valid
Pertanyaan 6 0.689 0.000 Valid
Pertanyaan 7 0.558 0.001 Valid
Pertanyaan 8 0.525 0.003 Valid
Pertanyaan 9 0.551 0.002 Valid
Pertanyaan 10 0.531 0.003 Valid
Pertanyaan 11 0.566 0.001 Valid
Pertanyaan 12 0.689 0.000 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2013 b. Uji Reliabilitas
Suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel atau dipercaya apabila nilai koefisien relibilitas (Cronbach’s Alpha) > 0,6. Hasil pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan Suku Bunga Kredit 0,759 Reliabel
Minat Kredit 0,854 Reliabel
(55)
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai koefisien reliabilitas (Cronbach’s Alpha) masing- masing variabel yaitu di atas 0,6, maka kesimpulannya adalah instrumen yang diuji tersebut adalah reliabel.
4.2.2 Karakteristik Responden Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah nasabah kredit PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Unit Pasar Glugur Medan. Responden yang menjadi objek penelitian ini adalah berjumlah 40 orang. Berdasarkan data dari 40 responden, melalui daftar pertanyaan di dapat kondisi responden berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pendapatan/bulan, pekerjaan. Penggolongan yang dilakukan kepada responden dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas dan akurat mengenai gambaran responden sebagai objek dalam penelitian ini. Gambaran umum responden dalam penelitian ini dapat di jelaskan sebagai berikut.
Tabel 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)
1 Laki-Laki 23 57,5
2 Perempuan 17 42,5
Total 40 100
Sumber: Data, 2013
Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki- laki sebanyak 23 orang dari 40 responden, atau sekitar 57,5%, kemudian reponden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 17 orang dari 40 responden, atau sekitar 42,5%. Berdasarkan
(56)
jenis kelamin responden tersebut diatas memberikan gambaran bahwa terdapat jumlah yang hampir sama antara jumlah nasabah laki- laki dan perempuan yang meminjam kredit PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Unit Pasar Glugur.
Tabel 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Usia
No. Usia Jumlah Presentase (%)
1 21-30 10 25
2 31-40 10 25
3 41-50 15 37,5
4 >51 5 12,5
Total 40 100
Sumber: Data, 2013
Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan usia, menunjukkan bahwa usia responden paling dominan adalah berusia 41 – 50 tahun yang berjumlah 15 orang (37,5%). Responden berusia 21 – 30 tahun berjumlah 10 orang (25%), berusia 31 – 40 tahun sebanyak 10 orang (25%), dan yang berusia di atas 51 tahun sebanyak 5 orang (12,5%).
Tabel 4.5
Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikannya
No Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase (%)
1 SD/SMP 1 2,5
2 SMA 25 62,5
3 D1 - D3 8 20
4 S1 6 15
5 S2 – S3 - -
Total 40 100
(57)
Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan, menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden paling dominan adalah SMA yang berjumlah 25 orang (62,5%). Responden dengan tingkat pendidikan SD/SMP sebanyak 1 orang (2,5%), D1 – D3 sebanyak 8 orang (20%), S1 sebanyak 6 orang (15%), dan tidak terdapat nasabah dengan tingkat pendidikan S2 – S3.
Tabel 4.6
Identitas Responden Berdasarkan Pendapatannya/bulan
No Pekerjaan Jumlah Presentase (%)
1 < Rp. 2.000.000 11 27,5
2 Rp. 2.000.000 – 3.000.000 9 22,5
3 Rp. 3.000.000 – 4.000.000 10 25
4. > Rp. 4.000.000 10 25
Total 40 100
Sumber: Data, 2013
Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan pendapatan/bulan nasabah kredit, menunjukkan bahwa jumlah pendapatan yang paling banyak adalah < Rp. 2.000.000 yang berjumlah 11 orang (27,5%). Responden dengan tingkat pendapatan Rp. 2.000.000 – 3.000.000 sebanyak 9 orang (22,5%), Rp. 3.000.000 – Rp. 4.000.000 sebanyak 10 orang (25%), dan nasabah dengan pendapatan > Rp. 4.000.000 sebanyak 10 orang (25%).
(58)
Tabel 4.7
Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaannya
No Pekerjaan Jumlah Presentase (%)
1 PNS/Pegawai BUMN 9 22,5
2 Pegawai Swasta 3 7,5
3 Wiraswasta 25 62,5
4. Lainnya 3 7,5
Total 40 100
Sumber: Data, 2013
Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan pekerjaannya, menunjukkan bahwa jumlah pekerjaan responden yang paling dominan melakukan kredit adalah wiraswasta yang berjumlah 25 orang (62,5%). Responden dengan pekerjaan PNS/Pegawai BUMN sebanyak 9 orang (22,5%), Pegawai Swasta sebanyak 3 o rang (7,5%), dan jenis pekerjaan yang diluar dari ketiga karakteristik sebanyak 3 orang (7,5%).
4.2.3 Penyajian Data Tentang Suku Bunga Kredit
Untuk mengukur suku bunga kredit yang diberikan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Unit Pasar Glugur peneliti menggunakan 5 instrument pertanyaan yang diberikan kepada responden yang diminta untuk mengisi jawaban dari pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti. Berdasarkan jawaban responden dari hasil penyebaran kuesioner maka diperoleh distribusi jawaban sebagai berikut
(59)
a.Tanggapan Responden Atas Suku Bunga Kredit Yang Ditetapkan Tidak Memberatkan Debitur
Tabel 4.8
Jawaban Responden Suku Bunga Kredit 1 No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat Setuju 15 37,5
2 Setuju 25 62,5
3 Tidak Setuju 0 0
4 Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 40 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2013
Pada item pertanyaan pertama, sebanyak 15 atau 37,5% responden menyatakan sangat setuju bahwa suku bunga kredit yang mereka peroleh tidak memberatkan, kemudian 25 atau 62,5% menyatakan setuju. Dari data tersebut, jawaban dari responden hanya terdapat pada skala sangat setuju dan setuju sehingga dapat dikatakan bahwa suku bunga kredit yang diberikan oleh bank BRI memang tidak memberatkan debitur.
b. Tanggapan Responden Atas Suku Bunga Yang Dibe rikan Sangat Menarik Dan Bervariasi
Tabel 4.9
Jawaban Responden Suku Bunga Kredit 2 No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat Setuju 14 35
2 Setuju 26 65
3 Tidak Setuju 0 0
4 Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 40 100
(60)
Pada item pertanyaan kedua, sebanyak 14 atau 35 % responden menyatakan sangat setuju bahwa suku bunga kredit yang ditawarkan oleh bank BRI sangat menarik dan bervariasi, kemudian 26 atau 65% menyatakan setuju. Dari data tersebut, dapat dikatakan bahwa suku bunga kredit yang diberikan bank BRI sangat menarik dan bervariasi.
c.Tanggapan Responden Atas Suku Bunga Kredit Yang Ditetapkan Relatif Ringan
Tabel 4.10
Jawaban Responden Suku Bunga Kredit 3 No. Jawaban Frekuensi Persentase (%)
1 Sangat Setuju 17 42,5
2 Setuju 23 57,5
3 Tidak Setuju 0 0
4 Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 40 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2013
Item Pertanyaan ketiga, sebanyak 17 responden atau 42,5% menyatakan sangat setuju dan 23 atau 57,5% responden menyatakan setuju. Dari data tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa suku bunga kredit yang ditetapkan oleh bank BRI kepada nasabah memang reltif ringan.
(1)
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan secara statistik, dapat disimpulkan bahwa suku bunga kredit berpangaruh terhadap minat kredit. Dan dari pernyataan yang ada didalam kuesioner yang disebarkan kepada nasabah bank BRI unit pasar glugur menyatakan setuju bahwa suku bunga yang diberikan relatif ringan dan tidak memberatkan. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Kasmir (2004:199) dalam faktor- faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetepan suku bunga secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kebutuhan dana
Apabila bank kekurangan dana (simpanan sedikit), sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Dengan meningkatnya suku bunga simpanan akan menarik nasabh untuk menyimpan uang di bank. Dengan demikian kebutuhan dana terpenuhi. Sebaliknya jika bank kelebihan dana, dimana simpanan lebih banyak akan tetapi permohonan kredit sedikit, maka bank akan menurunkan bunga simpanan sehingga mengurangi minat nasabah untuk me nyimpan. Atau dengan cara menurunkan juga bunga kredit sehingga permohonan kredit meningkat.
Hal ini juga sama seperti yang di katakana Sentot (2010:118) bahwa faktor yang mempengaruhi harga/bunga salah satunya adalah pesaing. Dikatakan bahwamisalnya suatu bank dalam keadaan overlikuid dan menempuh kebijakan ekspansif dengan banyak menyalurkan kredit kepada masyarakat maka bank bisa
(2)
menwarkan bunga kredit lebih rendah dari pada bunga kredit umumnya. Bila bank lain menawarkan kredit modal kerja dengan bunga 13% per tahun, maka bank kita dapat menawarkan kredit sejenis dengan bunga 12%.
Hasil tersebut tidak sejalan dengan 3 penelitian terdahulu yaitu yang dilakukan oleh Aditia (2007), Aryaningsih (2008), Siringi-ringo (2008), dimana faktor tingkat suku bunga dan faktor lain yang mempengaruhi permintaan kredit maupun jumlah kredit yang disalurkan tidak berpengaruh secara parsil . Dan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hapsari (2011) yang mengatakan bahwa ada pengaruh antara tingkat suku bunga pinjaman terhadap minat nasabah dalam menggunakan jasa kredit pada BRI kecamatan Baturetno dan Setyawan (2008) bahwa suku bunga kredit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan.
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis, pembahasan dan teori, peneliti mencoba untuk menarik kesimpulan dan saran atas penelitian yang telah dilakukan pada nasabah kredit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Pasar Glugur Medan.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil uji thitung diperoleh juga bahwa variabel suku bunga
kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel minat kredit, hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung 5,379 > ttabel 1,660 dan nilai sig
0,000 < α0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.
2. Berdasarkan nilai R Square atau determinan (R2) diperoleh sebesar 0,432,
hal ini menunjukkan variabel minat kredit dapat dijelaskan oleh suku bunga kredit sebesar 43,2% sedangkan sisanya 56,8% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
5.2 Saran
1. Dengan meningkatnya perkembangna lembaga keuangan khususnya bank, membuat tingkat persaingan antara bank yang satu dengan bank yang lin dalm memperoleh atau mempertahankan nasabhnya akan semakin sulit. Sehingga salah satu cara yang harus dilakukan adalah
(4)
dengan meningkatkan promosi dan penjualan produk-produk, layanan dan jasa dari bank tersebut. Untuk itu, sebaiknya PT Bank Rakyat Indonesia Unit Pasar Glugur harus lebih mengerti kebutuhan nasabah dan meningkatkan pelayanan dan keamanan bertransaksi yang diharapkan. Dan juga kegiatan-kegiatan publisitas yang dapat menambah citra baik PT Bank Rakyat Indonesia terhadap masyarakat sebagai salah satu bank yang dapat menjangkau semua kalangan masyarakat.
2. sebaiknya seluruh pegawai PT Bank Rakyat Indonesia Unit Pasar Glugur juga ikut dalam memasarkan produk-produk dan jasa bank yang ada sehingga masyarakat luas dapat tertarik menggunakan dna memanfaatkan produk-produk yang ada pada PT Bank Rakyat Indonesia Unit Pasar Glugur.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Durianto, Darmadi, dkk. 2003. Inovasi Pasar Dengan Iklan Efektif. Jakarta; Cetakan Gramedia Pustaka.
Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.
Ghozali, Imam H, 2012. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20, Edisi Keenam. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hasibuan, Malayu, 2007. Dasar-Dasar Perbankan, Cetakan Keenam. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Ismail, 2011. Manajemen Perbankan. Surabaya: Kencana
Ismail, 2011. Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi, Edisi Pertama, Cetakan Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Group.
Juliandi, Azuar. 2013. Metodologi Penelitian Kuntitatif Untuk Ilmu-Ilmu Bisnis. Medan: Percetakan M2000
Kasmir, 2004. Manajemen Perbankan, Edisi Pertama, Cetakan Kelima. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Kasmir, 2008. Pemasaran Bank, Edisi Revisi, Cetakan Ketiga. Jakarta: Kencana Prenada Group.
Kotler, Philip & Gary Amstrong. (2012). Principles Of Marketing (14th Edition). New Jersey: Pearson Education.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid Kedua. Jakarta: Indeks.
Lamb, Charles W. Hair, Joseph F, dan McDaniel, Carl. 2001. Pemasaran. Buku I. Jakarta: Salemba Empat.
Radiosunu, 2001. Manajemen Pemasaran Suatu Pendakatan Analisis, Edisi Kedua. Yogyakarta: BFFE Yogyakarta.
Sugiyono.
(6)
Sumber Skipsi:
Aditia, Astri 2007. Analisa Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Dan Pendapatan Terhadap Permintaan Kredit Griya Utama Pada Bank BTN Cabang Medan. Skripsi Program Sarjana Fakulta Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.
Aryanigsih, N i N yoman, 2008. Pengaruh Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Penghasilan Terhadap Permintaan Kredit Di PT BPD Cabang Pembantu Kediri. Jurnal Penelitian Fakultas Ilmu Sosial Undiksha.
Dwityanti, Esthi, 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Internet Banking Mandiri (Studi Kasus Pada Karyawan Departemen Pekerjaan Umum Jakarta). Tesis program pasca sarjana universitas diponegoro, semarang.
Hapsari, Retno Tri, 2012. Pengaruh Tingkat Suku Bungan Pinjaman Dan Tingkat Pelayanan Terhadap Minat Beli Konsumen Untuk Menggunakan Jassa Kredit Pada Perbankkan Konvensional Di Kecamatan Baturetno. Skripsi Program Sarjana Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Siringo-ringo, Imelda J, 2006. Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Jumlah Kredit Yang Disalurkan Bank Umum Di Sumatera Utara. Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Unversitas Sumatera Utara, Medan.
Setyawan, Erwin, 2006. Pengaruh Suku Bunga Kredit Investasi, Tingkat Inflasi Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Jumlah Kredit Investasi Yang Disalurkan Bank Sumatera Utara, Medan.