21
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan dan perundang-undangan di bidang Syari’at Islam
b. Menegur, menasehati, mencegah dan melarang setiap orang yang patut diduga telah sedang atau akan melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di
bidang Syari’at Islam Sumber: Dinas Syari’at islam kota langsa.
2.4.2 Fungsi Wilayatul Hisbah
Wilayatul Hisbah melalui muhtasib mempunyai fungsi utama yaitu: menyuruh kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran. Adapun dari tugas utama tersebut dapat dibagi lagi
kepada tiga kategori, yakni: 1. Tugas yang berhubungan dengan Allah hablum minallah. Kategori pertama yang menyuruh
kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran yang terkait dengan hak-hak Allah meliputi kegiatan keagamaan, salah satunya perintah untuk Shalat berjamaah di Mesjid atau Musholah
dan tidak menyendiri. 2. Tugas yang berhubungan dengan manusia Hablum minannas. Yaitu yang berhubungan
dengan sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari. Seperti hubungan dalam bermuamalah atau transaksi jual beli.
3. Tugas yang berhubungan dengan keduanya baik Allah dan Manusia hablum minAllah wa hablum minanas. Ialah yang terkait antara hak Allah dan hak-hak manusia Sumber: Dinas
Syari’at islam kota langsa.
Universitas Sumatera Utara
22
2.4.3 Konsep Pemberian Sanksi Terhadap Pelanggaran Oleh Wilayatul Hisbah
Pelaksanaan dan pemberian sanksi terhadap pelaksanaan Syari’at Islam melalui proses jalan panjang, diawali dari proses pengindentifikasian pelanggaran baik dari laporan masyarakat,
razia dan berbagai usaha lainnya, pemeriksaan jenis pelanggaran dan penyidikan guna pembuatan BAP untuk diserahkan kepada kejaksaan. Setelah sempurna, BAP diserahkan ke
Mahkamah Syari’at untuk diproses di pengadilan. Dan penerapan sanksi berdasarkan keputusan dari pengadilan.
Dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP jenis pidana yang dikenal adalah : a. Pidana pokok, yang terdiri dari :
Pidana mati, pidana penjara, kurungan, dan denda. b. Pidana tambahan:
Pencabutan hak-hak tertentu, perampasan barang-barang tertentu, pengumuman putusan hakim.
Secara umum tujuan pemidanaan adalah memberikan efek jera bagi si pelaku dan pelajaran bagi orang lain untuk tidak melakukan hal serupa. Dalam Qanun yang menjadi area
studi ini, terdapat tiga jenis uqubat hukuman yaitu Hukuman Cambuk, Kurungan dan Denda.
Dalam beberapa Qanun yang menjadi area studi ini, terdapat tiga jenis uqubat hukuman yaitu :
1. Hukuman cambuk, dengan angka yang variatif sesuai dengan jenis pidananya. 2. Kurungan.
3. Denda.
Universitas Sumatera Utara
23
Berikut ini beberapa perbuatan pidana dan sanksinya yang terkait dengan prilaku menyimpang yang telah diatur sanksi-sanksinya.
Nomor Perbuatan Pidana Pelanggaran
Hukum Syariat Islam SanksiHukumannya
1. Tidak melaksanakan Shalat Jum’at
tiga kali berturut-turut tampa uzur syar’i
Menyediakan fasilitaspeluang untuk tidak berpuasa bagi orang yang
wajib berpuasa pada Ramadhan Penjara maksimal 6 enam
bulan atau cambuk maksimal 3 tiga kali
Penjara maksimal 1 satu tahun atau denda maksimal Rp.
3.000.000 tiga juta rupiah atau cambuk 6 enam kali dan
dicabut izin usahannya 2
Makan dan minum oleh orang yang wajib berpuasa di tempat umumdi
depan umum pada siang hari bulan Ramadhan
Penajara maksimal 4 empat bulan atau Cambuk maksimal 2
dua kali
3 Tidak berbusana Islami
Mulai dengan hukuman yang paling ringan.
4. Mengkonsumsi minuman
khamar dan sejenisnya
Cambuk 40 empat puluh kali
5. Memproduksi, menyediakan, menju
al, memasukkan, mengedarkan, men Kurungan maksimal 1 satu
tahun, minimum 3 tiga bulan
Universitas Sumatera Utara
24
gangkut, menyimpan, menimbun, m emperdagangkan, menghadiahkan
dan Atau denda maks Rp. 75.000.000,- tujuh puluh lima
juta rupiah 6. Maisir
Perjudian Orang yang berjudi
Penyedia fasilitas, atau penyelenggara judi, pelindung atau
pemberi izin berjudi 6 – 12 kali hukuman cambuk
Denda 15-35 juta
7. Pelaku mesum
Penyedia fasilitas atau yang melindungi orang yang khlawat
3 – 9 kali hukuman cambuk atau denda 2,5 – 10 juta
Kurungan 2 – 6 bulan atau denda 5 – 15 juta
Sumber: Dinas Syari’at Islam Kota Langsa
2.5 Seks Bebas 2.5.1 Defenisi Seks Bebas