BANDA ACEH Pada triwulan III2008, inflasi tahunan yang signifikan diatas 10 di

18 Gambar 2.2 Perbandingan Inflasi Tahunan Sumber : BPS Prov. NAD Disparitas perbedaan inflasi antara Banda Aceh dan Lhokseumawe semakin mengecil. Bila pada triwulan II2008, disparitas inflasi antar dua kota tersebut sebesar 1,80 maka pada triwulan III2008 disparitasnya turun menjadi 1,47. Hal tersebut mengindikasikan berkurangnya tekanan inflasi dari faktor transportasi barang dari Medan – Banda Aceh pada rute Lhokseumawe – Banda Aceh, dengan semakin lancarnya arus transportasi. Gambar 2.3 Disparitas Inflasi Tahunan Banda Aceh Lhokseumawe Sumber : BPS Prov. NAD

2.1 BANDA ACEH Pada triwulan III2008, inflasi tahunan yang signifikan diatas 10 di

Banda Aceh terjadi pada 4 kelompok yakni kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, kelompok sandang dan kelompok kesehatan. Secara 10.63 9.16 10.3 12.14 2 4 6 8 10 12 14 16 18 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2007 2008 Banda Aceh Lhokseumaw e Medan Nasional -1 1 3 5 7 9 11 13 15 17 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2007 2008 Disparitas Inf lasi Banda Aceh Lhokseumaw e 19 umum terjadinya inflasi tinggi pada kelompok tersebut disebabkan oleh pasokan yang terbatas dan tingginya permintaan terkait dengan hari raya lebaran. Dari berbagai kelompok barangjasa tersebut, kelompok bahan makanan masih menjadi penyumbang inflasi terbesar bagi Banda Aceh. Kebutuhan pokok seperti beras, ikan segar, bumbu-bumbuan masih sering terkendala sejak pasca tsunami sampai sekarang. Pasokan ikan segar di Aceh cenderung berfluktuatif karena pengaruh musim. Selain itu, tidak adanya gudang penyimpanan ikan sementara menyebabkan tidak adanya buffer bagi harga ikan segar ketika pasokan melimpah. Lain halnya dengan bumbu-bumbuan, supply bumbu-bumbuan untuk Banda Aceh masih tergantung dari luar yakni dari Takengon Aceh Tengah dan Medan. Hal ini menyebabkan bargaining position Banda Aceh terhadap komoditi tersebut cukup lemah, karena harga sering ditetapkan sepihak oleh penyalur disamping kecenderungan alami harga bumbu-bumbuan yang termasuk pada volatile food. Gambar 2.4 Inflasi Tahunan Banda Aceh menurut Kelompok BarangJasa Sumber : BPS Prov. NAD Dari empat kelompok barangjasa yang mengalami laju kenaikan harga signifikan, inflasi tertinggi terjadi pada kelompok kesehatan. Kenaikan harga pada kelompok ini, dipengaruhi oleh naiknya biaya jasa perawatan jasmani salon, spa dan lainnya sekitar 40 yoy selama setahun ini. Selain itu harga barang-barang yang masuk dalam sub-kelompok 1 4 .8 8 .9 6 1 3 .3 7 1 4 .8 2 4 .9 3 2 .2 3 1 4 .4 5 10 15 20 25 30 B a h a n M a k a n a n M a k a n a n J a d i. . P e ru m a h a n … S a n d a n g K e s e h a ta n P e n d id ik a n … T ra n s p o r… 2006 2007 Q1-08 Q2-08 Q3-08 20 peralatan jasmani dan kosmetik juga menunjukkan peningkatan yang signifikan yakni sekitar 22,01. Hal ini dipengaruhi oleh tingginya permintaan di Banda Aceh mengingat bisnis kecantikan masih sedikit. Bila dilihat perkembangan inflasi bulanan pada triwulan III2008, terlihat lonjakan inflasi tertinggi 1,67 terjadi pada bulan September bertepatan dengan bulan Puasa. Pada bulan Juli, inflasi Banda Aceh relatif rendah yakni 0,25 mtm, selanjutnya pada Agustus mengalami deflasi sekitar -0,56 mtm. Rendahnya laju inflasi pada bulan Juli dan deflas pada bulan agustus menunjukkan dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi mulai berkurang. Menurut kelompok barang dan jasa, kelompok yang mengalami inflasi tinggi akibat peningkatan pada bulan puasa antara lain, kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, kelompok sandang dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dengan inflasi diatas 1. Pada kelompok bahan makanan, kenaikan harga yang signifikan terutama terjadi pada ikan diawetkan, sayur-sayuran, dan daging. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi terbesar antara lain daging sapi, udang basah, ikan rambe, banding dan tomat sayur. Meskipun demikian harga bumbu- bumbuan mengalami deflasi yang cukup signifikan yakni sekitar -12,64. Hal ini disebabkan oleh turunnya harga cabe merah, dan bawang merah. Pada kelompok makanan jadi, kenaikan harga terjadi pada seluruh sub kelompok, yakni makanan jadi, minuman tidak beralkohol maupun rokok. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain makanan ringan, siomay dan martabak. Pada kelompok sandang kenaikan harga terjadi pada semua jenis sandang, baik pakaian laki-laki, perempuan, anak maupun aksesoris lainnya. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi secara dominan antara lain emas perhiasan, sepatu, kerudung dan mukena. Pada kelompok perumahan, air, listrik, gas bahan bakar, semua sub kelompok mengalami inflasi. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain gaji tukang bukan mandor, bahan bakar rumah tangga, dan kain gorden. 21 Gambar 2.5 Inflasi Bulanan Banda Aceh menurut Kelompok BarangJasa INFLASI BULANAN 2.26 1.98 -0.76 3.78 2.75 -0.56 1.67 0.25 -0.80 2.00 1.00 - 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK TEMBAKAU 2.44 3.87 0.21 0.24 0.15 0.84

0.08 0.43

3.79 0.50 - 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SANDANG 0.98 0.72 0.78 1.32 2.32 0.64 0.36

2.26 3.39